_01_

20 7 1
                                    

"ayah aku rindu padamu" lirih gadis kecil ditepi danau itu

"Senja kapan kebahagiaan ku terjadi?" Gumam gadis kecil itu. Tiba-tiba ada seorang anak kecil yang begitu tampan menghampirinya

"Kau cengeng" ucap anak laki-laki itu
"Apakah semua wanita itu sepertimu begitu cengeng?" Ucap anak laki-laki itu lagi

"Kau siapa?" Tanya gadis kecil itu

"Kau butuh teman" ucap anak laki-laki itu dingin

"Ceritakan padaku" ucapnya lagi

"Apakah kebahagiaan itu ada?" Tanya gadis kecil itu polos

"Tentu saja, kenapa?" Tanya anak tampan itu

"Kapan kebahagiaan ku tiba?" Tanya anak gadis kecil itu

"Suatu saat nanti" ucapnya

"Kau punya ayah?" Tanya gadis kecil itu lagi

"Tentu" ucapnya

"Hmm, kau tidak ada kata lain lagi?" Tanya gadis kecil itu kesal karena dari tadi anak laki-laki itu hanya bilang tentu dan berdehem saja.

"Apa maksudmu?" Tanya anak laki laki itu.

"Kau terlalu irit bicara aku tidak suka, apa satu perkataanmu itu bayar?" Tanya gadis polos itu

"Kau begitu cengeng aku juga tidak suka. Kau sungguh cengeng" ucap anak laki-laki itu

"Aku tidak cengeng!" ucap anak kecil itu lalu pergi dari tempat itu tapi sebelum ia pergi tangannya sempat di tahan terlebih dahulu oleh anak laki-laki itu.

"Kau berani membentakku!" Ucap anak kecil itu lalu mendorong nya hingga jautuh ke danau itu.

Byurrr

"Akhhh" pekik anak gadis itu

"Help me please, aku tidak bisa berenang" teriak anak gadis itu meminta pertolongan.

Lalu tanpa aba-aba anak laki-laki yang mendorong nya itu langsung meloncat kearah danau dan menyelamatkan anak gadis itu.

Byurrr

"Tolong hammpp tolong aku hamppp" ucap anak gadis itu meminta pertolongan dan kakinya pun sudah mulai keram.

"Aku akan menolong mu asalkan kau mau menjadi milikku" ucap anak laki-laki itu sambil menahan tangan gadis kecil itu agar tidak tenggelam

"Big No" ucap anak gadis itu
"Kalau begitu aku tidak akan menolong mu dan membiarkan mu tenggelam saja disini." Ucap anak laki-laki itu enteng

"It's okey, aku mau" ucap gadis itu pasrah.
Lalu mereka berdua segera menuju ke atas permukaan. Dan dibantu juga oleh kedua orang tuanya.

"Hayu nak kau tidak apa-apa?" Tanya seorang wanita yang lebih tua darinya

"Mah, pah aku ingin dia yang menjadi kado ulang tahun ku" ucap anak laki-laki itu

"Tidak bisa boy pasti orang tuanya tidak akan setuju lagi pula kalian masih kecil" ucap ayah dari anak itu

"Aku tidak mau tau, kalau kalian ingin aku meneruskan jabatan kakek sebagai ketua geng maka aku ingin hadiah ku ini!" Tegas anak laki laki itu

"Baiklah boy, kita akan turutin" ucap ayah dari anak itu

"Dimana rumahmu nak?"  Tanya mamah dari anak laki-laki itu

"Di dekat mall sana" ucap anak gadis itu sambil menunjuk arah pada mereka

Setelah sampai nya dia rumah gadis itu, mereka semua segera masuk kedalam rumah yang bisa dibilang sederhana namun elegan.

"Yah,Bun ada tamu" ucap anak gadis itu lalu mereka pun keluar dari kamar menuju ruang tamu

"Maaf mengganggu waktunya, kedatangan kami kesini ingin menjodohkan anak bapak dan ibu kepada anak saya maaf jika kami lancang" ucap ayah anak laki-laki itu berusaha sesepoan mungkin.

"Bawa saja anak ini pergi, anak ini hanya membawa sial bisnis ku saja" ucap ayah dari anak gadis itu.

"Mas seharusnya kamu tidak berbicara seperti itu pada Putri kita" ucap ibunda dari anak gadis itu sedikit kesal

"Memang kenyataannya, lagi pula kau bundanya hanya memanjakan nya saja sesekali manjakan penerus kita nanti" ucap ayah dari gadis itu

"Bisakah kami berbicara bertiga saja" pinta dari ibunda anak gadis itu.

"Saya sangat menyayangi putri ku tapi untuk perjodohan ini saya akan merestuinya asalkan anak bapak dan ibu bisa menjaganya dengan baik dan tidak di berlakukan seperti ayahnya" ucap ibunda gadis itu

"Baiklah saya akan membawa anak ibu dari negara ini ya, dan untuk seserahannya akan saya berikan esok hari" ucap ayah dari anak laki-laki itu

"Baiklah tapi untuk seserahannya saya tidak bisa menerimanya, saya hanya ingin putri saya bahagia saya percaya pada kalian dan saya serahkan anak saya pada kalian" ucap ibunda gadis itu.

Setelah perbincangan itu mereka kembali ke ruang tamu dan memperkenalkan anak mereka.

"Baiklah putri saya ini bernama Zafira Icha Azahra, saya akan menyerahkan nya pada kalian saya percaya pada kalian." Ucap ibunda dari anak gadis itu

"Perkenalkan nama anak saya Zevano Aksan Imanuel, calon masa depan anak kalian" ucap ibunda dari anak laki-laki itu

BAIKLAH UNTUK PARA READER JANGAN LUPA UNTUK VOTE AND COMEN YA, GARTIS KOK GA BAYAR HEHEH😊♥️

MOHON MAKLUM JIKA ADA SALAH KATA ATAU SEBAGAINYA KARENA SAYA BARU PERTAMA KALI MEMBUAT CERITA INI

JIKA ADA KESAMAAN DARI CERITA, ALUR ATAU PUN SEBAGAI MOHON MAAF SAYA TIDAK MENGCOPY NYA, INI MURNI DARI OTAK SAYA SENDIRI.

NEXT⏩

ZevanRaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang