Winter

187 16 3
                                    

Musim dingin,

Musim dimana keceriaan memenuhi alam. Anak anak kecil saling melempar salju dan meminum coklat panas bersama. Ya, sebuah musim yang cukup menyenangkan.

Tapi, hal itu tidak berlaku pada seorang gadis bermarga Higurashi, Kagome.

Hari hari yang ia lewati terasa dingin dan sunyi. Tidak ada kehangatan, hanya kesepian.

Gadis itu merindukan orang yang selalu melindunginya, orang yang tidak pernah mengakui perasaannya, tipe orang tsundere namun ia menyayanginya.

Kagome melangkahkan kakinya di atas tanah yang bersalju. Menatap sekelilingnya dan melihat orang orang berjalan bersama pasangan mereka masing masing. Gadis itu menunduk, mengingat semua kenangannya bersama Inuyasha. Mengingat semua petualangannya bersama hanyou tersebut.

Dingin dan hampa, Kagome sangat ingin bertemu Inuyasha. Dia sangat merindukan pria itu. Pria yang telah merebut hatinya, pria yang telah berhasil mendapatkan cintanya.

"Hah~" gadis usia 17 tahun itu menghela nafasnya. Kembali menunduk dan melamun, pikirannya menerawang kembali ke masa lalu tak peduli dengan orang yang hampir menabraknya.

Di sela sela udara yang dingin itu, Kagome bisa merasakan sebuah kehangatan yang sangat ia rindukan. Ia bisa merasakan pelukan Inuyasha dari belakang, menutupi tubuhnya yang menggigil kedinginan dengan haori merahnya. Gadis itu merasakan kebahagiaan kembali dalam hatinya.

Akan tetapi, semuanya sirna ketika dia menoleh ke belakang.

Tidak ada siapa siapa disana, hanya butiran salju yang semakin lebat. Kagome tersenyum pahit, merutuki dirinya sendiri yang sudah ia anggap gila. 'Kenapa, aku harus membayangkan Inuyasha? Kami tidak akan bertemu lagi, kami berada di zaman yang berbeda. Aku memang sudah gila!'

Kagome ingin menangis sekarang juga. Ia ingin bereriak mengatakan kalau dia sangat merindukan Inuyasha sekarang. Tapi tak bisa, suaranya serak, ia tidak bisa menangis atau berteriak. Alhasil, dia hanya bisa menahan air matanya agar tidak keluar.

***

"Tadaima!"

Kagome menutup pintu rumahnya pelan. Melangkahkan kakiknya gontai ke dalam kediaman Higurashi. Ia lelah dan ingin istirahat. Ia ingin melupakan bayangan tadi.

"Kagome nee-chan! Kau sudah pulang? Mama baru saja akan mencarimu," seru seorang anak berusia 11 tahun pada kakaknya.

Kagome tersenyum kaku. "Ah. Maaf membuat kalian khawatir."

Gadis itu berjalan menuju tangga. Tampak kesedihan dalam tatapan matanya. Cahaya keceriaan telah terhapus dari wajah cantik Kagome.

Shota menatap kakaknya heran. "Kagome nee-chan, kau baik baik saja?"

"Jangan mengajak bicara aku Shota, aku sedang lelah," jawab Kagome lesu.

Gadis penjelajah waktu itu naik ke lantai atas, diikuti dengan adiknya dari bawah. Kagome masuk ke kamarnya lalu menutup pintu pelan. Seolah mengerti dengan apa yang dialami kakaknya, Shota berusaha meninggalkan Kagome sendirian. Anak itu tahu bahwa kakaknya perlu waktu untuk dirinya sendiri.

***

Kagome menyingkirkan gorden yang menghalangi jendela, ditatapnya sebuah kuil yang sering ia lewati dulu. Pandangannya kemudia beralih pada meja belajar yang dihiasi dengan foto dirinya dan Inuyasha.

Gadis itu melangkahkan kakinya ke arah meja belajar, diusapnya dengan lembut foto tersebut. Hatinya sakit, dadanya sesak. Dia sangat ingin bertemu Inuyasha kembali. Sangat.

Kagome membantingkan tubuhnya pada tempat tidur yang ada disana. Memeluk bantalnya dan meneteskan air mata yang sudah ia tahan sejak tadi.

Sedangkan disisi lain, tampak seorang hanyou sedang duduk di pinggir sumur dengan tumpukan salju yang ada kepalanya. Tak peduli dengan udara yang dingin, dia akan tetap menunggu sampai kekasihnya kembali.

Edit: Selasa, 1 Juni 2021

Limerence [Inuyasha and Kagome Fanfiction]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang