_______________________________________
"satu hal yang paling aku takuti,yaitu bermimpi seolah dunia ini sempit untuk diriku"_______________________________________
"ayaaaah!?"
teriak luna histeris dengan spontan bangun dari tidur dan ranjang nya.wajah pucat nya tampak ketakutan, setelah mimpi itu hinggap di tidur nya, luna sangat benci mimpi buruk itu, namun disisi lain juga luna merasa diikuti oleh perasaan bersalah, entah sudah berapa lama mimpi itu terjadi.
"ayah?"
ringis luna dengan mencakar selimut hangat tebal nya, ia sudah tidak kuat menahan rasa rindu dan bersalah nya."hiks..."
tanpa terasa, luna sudah di basahi oleh air mata, luna rindu ayah. batin nya......
hari sudah mulai pagi, embun yang membawa kesejukan berhasil membuat alicia memanjakan tubuh nya di ranjang, mungkin saking dingin nya, namun sesaat kemudian terdengar suara baritone yang berhasil membuat nya terbangun.
hmm, yang tak lain adalah suara twida, pagi seperti ini ia akan menyuruh alicia untuk menyiapkan sarapan.
"iya bunda"
ucap alicia dengan berjalan kecil di tangga menuju lantai dasar.sedangkan twida sudah menunggu sarapan di meja makan nya, dengan menunggu twida memainkan ponsel, terkadang alicia berpikir apakah harus dirinya yang menyiapkan sarapan, sedangkan orang yang diwajibkan hanya terdiam menunggu saja. sudah lah tidak akan ada habisnya jika memikirkan semua itu.
akhirnya wajah twida mendongak kepada alicia yang hampir selesai menyusuri tangga itu, twida menghela napas gusar setelah itu ia berdiri menatap alicia.
"kamu ini... sudah lupa dengan kewajiban kamu ya?"
tanya twida sarkas membuat alicia hanya bisa menundukkan kepalanya dalam-dalam."maaf bunda"
twida tersenyum miring mendengar perkataan alicia barusan, rasanya ingin lari sekuat tenaga jika sudah di posisi seperti ini.alicia hanya bisa pasrah."jika besok kamu seperti ini lagi saya tidak akan segan untuk memerintah kamu tidur di gudang"
ujar twida seraya menoleh ke arah pintu kayu berwarna cokelat yang ber posisi di bawah tangga, alicia bergidik ngeri jika ia harus tidur di gudang kotor itu.
"iya bunda"
"kamu setiap seperti ini minta maaf, tapi nanti diulangi lagi kesalahan itu, saya mengajar kamu menjadi anak yang tanggung jawab!, bukan pengecut seperti ini, mengerti kamu!?"
alicia mengangguk cepat seraya berkata 'baik'."sekarang cepat siapkan sarapan!"
alicia berjalan kencang menuju dapur minimalis itu dan memulai membuka sarapan nya, walau ia rasa ini sangat tidak adil tetapi ia bisa apa."pagi"
sapa alivia dengan nada gemetar nya, pasalnya ia takut bila twida membahas masalah yang kemarin terjadi dan penyiksaan itu terjadi lagi."alivia"
gumam alicia sambil sibuk dengan kerjaan nya, dengan tersenyum miring twida menatap alivia dengan tatapan tidak suka, entah apa yang hinggap di pikirannya sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alicia
Mystery / Thrillerapa yang semua kita punya bisa membuat kita bahagia?, tidak semua seperti itu, seperti yang alicia vicenza zarama rasakan, semua yang ia punya tak membuat nya bahagia, malah membuat nya sengsara dan terus menangis. sehingga jika ia merasa tertekan d...