"boleh aku memejam kan mata walau satu detik?, karna itu yang membuat ku melupakan segala hal yang menyakitkan"
___________________________________
"no, i'm fine friend"
jawab alicia dengan berusaha untuk mengeluarkan wajah biasanya, sahabat nya kini hanya menarik nafas gusar, mereka tahu alicia sedang berbohong sekarang, namun mereka berusaha untuk diam saja dan berdoa, itu akan terasa lebih baik."oh, yaudah kamu pasti belum sarapan kan?, ayo kita ke kantin"
ajak syeriel dengan memegang tangan alicia, namun alicia tetap tidak beranjak dari duduk nya, syeriel dan aulidy tahu bahwa temannya kini tidak ingin pergi ke mana mana.lalu syeriel melepaskan tangan alicia dengan lembut, lembut selembut kapas karna tidak ingin membuat alicia semakin kehilangannya mood nya, terpaksa syeriel dan aulidy harus pergi tanpa alicia.
"aku sama syeriel kekantin dulu ya alic"
alicia mengangguk dengan ucapan aulidy barusan dengan berusaha tersenyum dan menghilangkan wajah khawatir nya kepada alivia, semoga mereka tidak mengetahui apa yang alicia pikirkan, huuuft.
...tatapan nya mengarah kepada ruangan yang bisa di bilang minimalis, sungguh ia betah di sini, disetiap sudut matahari yang menyinari ruangannya selalu ada pohon kecil, dan warna biru yang bercampur dengan putih membuat ruangan itu terasa lebih nyaman dan hangat.
"adek, ini teh nya"
ujar perempuan yang baru keluar dari dapur mungil nya dengan membawa nampan kecil berisi teh hangat dan biskuit keju."terima kasih kak"
ucap putri kecil dengan menyudahi menatap ruangan nya, perempuan itu mengangguk dan tersenyum, ia juga duduk di samping putri kecil."oh ya, nama kamu siapa?"
tanya perempuan itu dengan memajukan tangan nya ke hadapan putri kecil mengartikan perempuan itu ingin berkenalan dan ingin mengenal nya lebih dekat."alivia, kakak?"
jawab dan tanya balik nya dengan memajukan tangan nya juga."kakak luna"
alivia tersenyum simpul mendengar nya, ia tiba tiba kepikiran dengan seseorang setelah mendengar nama itu.shit sepertinya alivia sedang merindukan seseorang."nama kakak bagus"
gumam alivia sedikit ragu, ragu?, apa karna ia baru mengenal luna?, mungkin, huh aku bahagia melihat alivia tersenyum simpul seperti itu, namun bagaimana keadaan alicia sekarang?.apa ia masih mengkhawatirkan alivia?."oh ya, tadi kamu kenapa di jalan?, sendirian lagi"
sungguh alivia bingung ingin menjawab apa, ia merasa bibir nya terkunci, tidak memberi izin untuk menjawab.setelah sekitar tiga menit alivia terdiam dan tidak menjawab pertanyaan luna tadi, luna mencoba untuk melupakan pertanyaan nya, ia melihat wajah alivia yang pucat dan juga mata yang hitam di bagian bawah nya.
"udah lupakan, ayo di minum teh nya"
ujar luna walau di benaknya masih menyimpan banyak pertanyaan tentang alivia, entah kenapa dari pertama bertemu dengan alivia, luna ingin sekali menyayangi nya.tangan alivia terurai untuk mengambil cangkir teh itu, lalu setelah itu ia meminum sedikit demi sedikit teh manis hangat itu, nalurinya selalu tertuju kepada alicia, apa dia baik baik saja? batin alivia.
waktu terus berjalan, namun perempuan yang mempunyai hidung mancung dan berwajah pucat belanda masih memikirkan adiknya, alivia kecil yang belum pulang hingga sesore ini, pulanglah alivia jangan buat kakak mu mengkhawatirkan mu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alicia
Misteri / Thrillerapa yang semua kita punya bisa membuat kita bahagia?, tidak semua seperti itu, seperti yang alicia vicenza zarama rasakan, semua yang ia punya tak membuat nya bahagia, malah membuat nya sengsara dan terus menangis. sehingga jika ia merasa tertekan d...