Dilema Masa Depan 1

18 3 0
                                    

Kisah ini dimulai ketika aku menyelesaikan pendidikan ku di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP), sewaktu aku masih duduk dibangku Sekolah Dasar (SD) segudang harapan,serta impian untuk masa depan sangatlah banyak dan bervariasi, entah itu ingin menjadi guru,dokter,polisi dan yang paling jelas aku ingin menjadi orang sukses.

Definisi menjadi orang sukses ketika itu, menjadi orang yang banyak uang,entah dengan cara apa  hahaha se-simple itu tapi tidak semudah itu. warna hidupku sewaktu duduk di bangku Sekolah Dasar semua nya berwarna cerah. menangis lalu tertawa, tidak akur dengan teman 5 menit kemudian kami pulang sekolah bersama, memanjat pohon, bermain disawah, mengikuti les non akademik, semua dilalui tanpa adanya warna abu-abu yang dominan

Memasuki jenjang pendidikan selanjutnya yaitu Sekolah Menengah Pertama (SMP) warna abu-abu itu mulai datang, dia datang perlahan-lahan tidak dominan, karena terkalahkan oleh warna cerah ku. pada saat SMP semua kegiatan yang membuat aku senang semuanya ku ikuti , sampai pada akhirnya aku menemukan sifat baru yang masih asing untuk ku kenali. 

Sifat yang dimana aku tidak suka kepada mereka yang memiliki sifat angkuh dan tidak dapat menghargai oranglain, ketika aku berada dalam lingkaran itu aku bingung harus bagaimana menanggapi pengalaman baru ini. akhirnya, aku memilih keluar dari zona tersebut dan mencari lingkaran baru yang sesuai dengan warna karakter ku. aku menemukan warna itu, warna yang dimana mereka sejalan dengan karakterku. aku bergabung dengan club catur disekolahku, pada saat itu kami belajar bersama, bermain, dan mereka benar-benar menaungi diriku yang usia nya lebih muda dari pada mereka.

Sampai pada akhirnya ternyata lingkaran nyaman tersebut tidaklah berjalan terus menerus sesuai dengan harapanku. tepatnya ketika aku mengikuti perlombaan catur antar sekolah di kota ku. kegagalan demi kegagalan mewarnai perjalanan ku didalam mendalami catur, padahal sewaktu aku masih SD gagal dan kalah ketika di perlombaan catur itu hal yang wajar dan tidak mempengaruhi warna cerahku, tetapi entah mengapa pada saat SMP kegagalan tersebut ternyata mampu memasukkan warna abu-abu ke dalam warna cerahku.

Pengalaman baru yang asing, yang sulit aku kendalikan. aku bersyukur memiliki orangtua dan kakak serta adik yang pada saat itu mampu menolong kehidupan ku menangani warna abu-abu yang menghampiri. aku bahagia dan bangga pada diriku ketika kegagalan tersebut menghampiri kembali tetapi tidak dapat mempengaruhi hidupku.

3 tahun masa SMP ku, dilalui dengan sangat cepat. teman yang baik, pengalaman di bidang akademik dan non akademik terasa sangat menyenangkan. rasanya aku ingin masa SMP ku tidak berakhir secepat itu.

Inilah mulanya, warna abu-abu kembali melingkupi hidupku dan sangat sulit untuk di atasi. kebingungan akan melanjutkan pendidikan ke jenjang SMA atau SMK.
waktu itu aku tidak mengerti apa itu SMA apa itu SMK aku sungguh tidak mengerti karena selama aku menjalani masa SMP, harapan serta cita-cita ku sewaktu duduk dibangku Sekolah Dasar rasanya tidak menghantui kisahku selama aku menjadi siswi SMP.

Aku bingung, ketika basic hidupku lebih dominan kepada menulis cerita, membuat puisi, membaca puisi, bermain catur harus menjadi pertimbangan akan melanjutkan kemana pendidikan ku selanjutnya. 

Akhirnya mama dan kakak perempuan ku mulai memberikan penjelaskan untuk aku melanjutkan pendidikan ke SMK dan anehnya pada saat menerima gambaran tersebut rasanya batin ku menolak karena sekolah SMK tersebut benar-benar tidak menarik bagiku. Apalagi mendengar pilihan jurusan yang mereka rekomendasikan kepadaku farmasi.
Tuhan apa itu farmasi?!
/////////////////////////////////////////////////////////

halo ini cerita baru yang sangat menyenangkan untuk ku tuangi di dalam cerita ini. karena memang dalam pembuatan cerita ini merupakan pengalaman hidup pribadi saya dalam menuju usia 20an yang sangatlah tidak semudah yang di bayangkan.

saya berharap cerita ini dapat memberikan pengalaman dan pelajaran bagi kita yang membaca, amin.

thankyou, salam manis dari diriku untuk kamu

-paulina sitohang-

23 september 2020

My JourneyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang