Maaf kalau banyak typo bertebaran
Happy Reading!******
Ria dan Fiah memanjat pagar sekolah dengan mudahnya lalu memasuki area sekolah dengan berjalan mengendap-endap.
"Alfiah, Ria kenapa kalian disini? Telat lagi?!" tanya guru BK yang bernama Nuni.
Fiah berbalik dengan wajah datar sedangkan Ria nyengir tidak jelas. "Anu bu.... Hmm itu anu..." ucap Ria grogi
"Apa yang anu?" tanya bu Nuni dengan garang
Fiah memutar otak agar tidak terkena hukuman kali ini, sungguh hari ini ia lagi tidak ingin di hukum.
"Saya tadi pagi bantuin ibu saya bu." jawab Fiah santai.
"Saya tidak percaya, kalian berdua lari keliling lapangan sepuluh kali putaran!" tegas bu Nuni itu lalu pergi meninggalkan Rara dan Ria.
"Pintar banget nipu lo Fi padahal gagal" puji Ria sambil bertepuk tangan.
"Lagi males di hukum hari ini, udah gak usah banyak omong. Ayo lari nanti hukumannya malah nambah" Fiah menarik tangan Ria menuju ke arah lapangan sekolah.
Lapangan sekolah Lentera begitu luas di tambah dengan teriknya matahari yang menyengat kulit membuat Fiah dan Ria sesekali berjalan dan menarik nafas dalam-dalam.
"Fi gu-gue mau pura-pura pingsan nih lo ja-jangan bilang siapa-siapa ya?" Ucap Ria tidak beraturan
Fiah menggelengkan kepalanya sambil menatap keadaan sekitar.
"Istirahat dulu yuk di kantin gue capek" ajak Fiah
Ria bangkit dengan semangat sambil menatap Fiah dengan wajah berbinar, "Beneran?" tanya Ria
Fiah mengangguk, mereka berdua berjalan menuju kantin.
Seorang lelaki berjalan menuju Rara dan Ria.
"Alfiah, Ria!"panggil lelaki itu tegas.Ria dan Fia menelan salivanya, berbalik ke arah lelaki tersebut dengan wajah yang ketakutan.
Terdengar suara tawa menggelegar dari lelaki itu, "Elah jangan tegang gitu" ujar lelaki itu di sela-sela tawa nya
"Anjir lo den gue kira tadi pak Yanto" ucap Fiah sambil elus dada
"Enak aja sama-samain gue sama pak Yanto" tegur Alden tidak terima
"Lagian biasanya kan lo manggil gue itu Fiah bukan Alfiah"
"Gapapa sekali-sekali panggil lo pake nama lengkap biar seru. Kaya tadi lo berdua sampai tegang gitu"
"Serah lo aja dah"
"Kacang rebossss khas Makassar kakak" ucap Ria sambil melirik-lirik ke arah Alden
"Hahaha sorry gue lupa kalo ada lo juga di sini ri" tawa Alden
"I'm fine, gue udah biasa di lupain jadi sans aja" cibir Ria sok dramatis
"Menyedihkan sekali nasib anda wahai ibu janda"
"Mulut lo gue gampar ya?!" kesal Ria mencubit pinggang Alden
KAMU SEDANG MEMBACA
Naira's
Teen Fiction[Vote, Komen, Follow!] [Slow Update] Cerita bakal di revisi setelah tamat. Naira gadis cantik berwajah polos, memiliki dua sahabat yang selalu membuat onar di SMA Lentera. Kisah perjalanan hidup Naira yang begitu rumit namun mampu ia lewati dengan s...