[06]

3 3 0
                                    

"Keluar. Aku disini."

"Diluar mana, Al?" tanya Gina dengan suara seraknya. Bagaimana tidak, pagi-pagi sekali, tidurnya terganggu karena Aldo yang tiba-tiba menelponnya secara berkali-kali.

"Diluar rumah kamu lah, Gin. Cepat. Gak pake lama!"

"Hmmm."

Sambungan diputuskan secara sepihak oleh Aldo. Dengan langkah gontai, mata yang masih setengah menutup. Ia berusaha menuruni anak tangga satu persatu.

Ceklek.

Pintu dibuka oleh Gina. Tampaklah Aldo yang sudah berdiri tepat dihadapannya dengan menggunakan celana training dan kaos abu-abu polos, serta sepatu Vansnya.

Aldo tersenyum sambil memandang wajah Gina. Walaupun bangun tidur, kecantikkannya itu tak akan luntur dimata Aldo.

"Ngapain si, pagi-pagi udah kesini?"

Senyuman Aldo perlahan meluntur.

"Ucapin selamat pagi kek, ini malah diomelin."

"Masalahnya, kamu ganggu aku tidur, Al." tanpa ia sadari, ucapannya itu membuat Aldo kesal.

"Ganggu? hem."

"Ya, ganggu. Sana-sana pulang," ucapnnya yang masih setengah sadar.

"Padahal, aku mau ngajakin kamu jogging loh, Gin."

"Tapi aku masih ngantuk banget, Aldoooo."

"Yaudah. Gue pulang." tanpa ba-bi-bu, Aldo langsung membalikkan tubuhnya, dan berjalan kearah mobilnya.

"Dah!!!" Setelah melambaikan tangan singkat, Regina langsung masuk kedalam dan menutup pintunya.

Aldo menatap rumah Regina datar dari dalam mobil. Usahanya bangun pagi-pagi untuk mengajak Regina jogging hanya terbuang sia-sia.

Padahal, Regina berkata seperti itu diluar dari kendalinya. Kesadarannya belum penuh semuanya. Maka dari itu, ia tak menyadari apa yang ia katakan.

Aldo mengendari mobilnya dengan kencang. Amarahnya tiba-tiba muncul, ia ingin melampiaskan semuanya.

••

"GINA!! BANGUN SAYANG. ANAK GADIS GAK BAIK BANGUN SIANG!" teriak Mama Regina dari luar kamar. Sudah berkali-kali ia mengetuk, namun tak ada sahutan apapun dari Regina.

"REGINA!! ADA ALDO DIBAWAH!!" teriak Mama Regina dua kali lipat dari sebelumnya.

Sedangkan di dalam kamar. Mendengar nama Aldo, Regina sontak bangun dari tidur nyenyaknya. Kemudian membuka pintunya, walaupun masih ada sedikit rasa ngantuk.

"Aldo? Mana ma? Kok mama gak bilang kalau ada Aldo?" tanya Regina dengan cepatnya.

"Astaga. Kamu tuh, Ya. Giliran denger nama Aldo aja, langsung bangun! Sebenernya, mama kamu tuh Aldo atau mama?"

Regina terkekeh melihat mamanya yang merajuk.

"Mama dong," ucap Regina sambil memeluk sang Mana. Kemudian melepaskannya kembali.

"Aldo beneran ada dibawah, Ma?"

"Lah, mana saya tau. Saya kan Ikan." Regina menekuk wajahnya kesal. Setelah mengatakan itu, mama Regina langsung pergi meninggalkannya.

Ia tau, mama pasti menipunya. Karena dengan cara ini, Regina akan bangun. Seperti yang sudah-sudah.

Ia melirik jam dinding dikamarnya. Jam sudah menunjukkan pukul 11.00 WIB, pantas saja Mama nya  dengan keras membangunkannya. Orang sudah hampir tengah hari.

My Possessive Boyfriend [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang