DILARANG MENGCOPY ISI CERITA! TERIMAKASIH ATAS PERHATIANNYA!
JAKARTA, 24 SEPTEMBER 2020
Bagian 2.
"Apaaa???!!!" teriak Arabella tidak percaya, "kau menculikku dan membawaku ke Negara ini?!" tanyanya begitu panik. Dia langsung menghusap keningnya begitu kasar, "bagaimana bisa?!" tanyanya tidak habis pikir.
Tentu saja bisa dan mudah bagi David menculik dan membawa Arabella ke Amerika.
David yang melihat Arabella begitu panik, hanya mengulum senyumnya. Lalu dia berbalik memandangi Arabella yang tengah sibuk mundar-mandir disana. Wajahnya terlihat gelisah setengah mati.
Dua hari yang lalu, ketika David berlibur ke Labuan Bajo-Nusa Tenggara Timur, David memasukan obat bius kedalam minuman Arabella. Bukan tanpa alasan David melakukan hal itu, dia ingin membawa Arabella pergi bersamanya. Dosis obat bius yang diberikan David begitu tinggi hingga membuat Arabella baru tersadar ketika baru saja tiba di Negara ini.
Kemudian David menyewa sebuah helikopter Amerika untuk membawa Arabella bersamanya.
Harus David akui, dia begitu tertarik dengan sosok Arabella. Meskipun Arabella tidak akan pernah menjadi miliknya, setidaknya dia harus bisa merasakan memiliki Arabella walaupun sesaat, meskipun dengan cara paksaan.
Bagi David, baru kali ini ada seorang wanita yang menolak keinginannya. Bahkan Arabella tidak menatapnya seperti wanita lainnya. Dia begitu penasaran dengan sosok Arabella. Sejak mengenal Arabella, bayangan wanita itu selalu menghantui pikirannya. Ketika wanita itu kecelakaan beberapa tahun yang lalu, dia orang yang menyumbangkan darahnya untuk wanita itu. Bukan tanpa alasan dia melakukan itu, dia takut. Takut tidak bisa melihat senyum Arabella kembali.
David sangat tahu jika Arabella begitu membencinya, entah apa alasan wanita itu membencinya. Padahal dia tidak pernah melakukan kesalahan kepada wanita itu, bahkan berbincang dengannya pun sangat jarang sekali. Bertemu pun bisa dihitung oleh jari. Kadang David hanya bisa mengawasinya dari kejauhan.
Pekerjaan Arabella yang menjadi seorang selebgram membuat David mudah mengetahui kegiatan wanita itu. Tidak jarang David memakai jasa Arabella untuk menjadi iklan endrose untuk memasarkan produk terbarunya. Itupun tanpa sepengetahuan Arabella.
Lalu David berjalan kearah Arabella dan menarik lengan kiri wanita itu hingga kini mereka saling menatap satu sama lain.
"Kenapa kau melakukan ini padaku, David?" tanya Arabella dengan mata mengembang, sungguh dia sangat ketakutan sekarang. Dia berada di Amerika bersama pria yang membuatnya tidak begitu nyaman.
David tertunduk dengan helaan napas, lalu kedua tangannya merengkuh kedua bahu Arabella.
"Jika kau ingin aku menuruti permintaanmu, untuk menikah denganmu. Maaf aku tidak bisa, aku tidak ingin mempermainkan pernikahan karena itu adalah perjanjian dengan Tuhan...," ucap Arabella menangis.
David membuka matanya perlahan dan menatap Arabella, "kalau begitu tinggalah bersamaku selama tiga bulan di Negara ini, aku akan melepaskanmu sebelum hari pernikahanmu dengan Samuel...," katanya menatap Arabella dengan wajah tampak serius.
"Aku tidak bisa David, aku juga punya kehidupan," tolak Arabella lagi. Arabella mempunyai keluarga besar, kekasih dan teman yang sangat mengkhawatirkannya saat ini. Belum lagi dia mempunyai setumpuk pekerjaan, dia adalah seorang selebgram.
"Jika kau menolak, aku akan menghancurkan semua kehidupanmu, Arabella...," kata David dengan sorotan tajam.
Arabella tertawa kecut, "kau mengancam aku lagi?" tanyanya tidak habis pikir.
"Ini bukan sebuah ancaman, tetapi ini sebuah peringatan untukmu. Jika aku tidak suka dengan penolakan!" balas David dengan nada tinggi, dia sudah kehabisan kesabaran. Dengan bersusah payah dia merencanakan semua ini, dan dia ingin semua berjalan dengan rencananya.
David menatap Arabella dengan penuh intimidasi, wanita itu hanya menatapnya dengan mata mengembang. Sedetik kemudian Arabella tertunduk dan menangis disana.
"Apa yang kau inginkan dariku David?" tanya Arabella terisak dengan tubuh bergetar.
David menghela napasnya dan menundukkan wajahnya agar sejajar dengan tinggi Arabella, "aku tidak ingin apapun darimu, aku hanya ingin mengenalmu lebih dekat sebelum kau menikah dengan Samuel...,"
Arabella mendongakan kepalanya, dia menatap David tidak mengerti. Lalu dia mendorong tubuh besar David dengan sekuat tenaga dan menampar wajah pria itu. Lalu dia berbalik, dia ingin pergi dari David sejauh mungkin dan meminta pertolongan dengan orang diluar sana.
Ketika Arabella ingin membuka pintu kamar terkutuk itu, tubuhnya ditarik paksa oleh David. Hingga kini Arabella kembali berbalik kepada David.
David langsung mendorong tubuh Arabella ke dinding membuat Arabella meringgis kesakitan. Kedua tangan Arabella dikunci oleh tangan David begitu erat.
"Jika kau melawan, aku tidak segan-segan menyakitimu Bella," ancam David berbisik tepat ditelinga kiri Arabella.
Napas Arabella mulai tidak beraturan, dia semakin membenci David.
"Lepaskan aku,"
"Tidak akan,"
"David!" teriak Arabella ketika merasakan sentuhan bibir David kepada leher jenjangnya.
David menyerangnya dengan ciuman yang begitu lembut disetiap senti leher Arabella dan membuat Arabella agak menikmatinya. Tidak lama Arabella tersadar akan kenikmatan yang diberikan oleh David.
"Jika kau hanya ingin menjadikan aku pemuas napsu-mu saja, silahkan!! Setelah puas kau boleh membunuhku dan memutilasi tubuhku!" desis Arabella dengan marah.
David tertawa, "aku akan melakukannya jika itu permintaanmu...," balasnya membuat tubuh Arabella merinding seketika, "tetapi sebelum aku melakukan hal itu, ku pastikan kau yang akan memulai memohon padaku untuk memuaskanmu...," ucapnya begitu santai.
Kedua mata Arabella kontan melebar, "itu tidak akan pernah terjadi!!" makinya.
"Kita lihat saja nanti, babe..." balas David menyeringai.
Tidak lama pintu kamar diketuk, David mempersilahkan seseorang yang mengetuk pintu kamarnya masuk kedalam.
"Permisi pak, saya ingin mengingatkan jadwal rapat anda pukul dua siang nanti...," ucap asisten pribadinya bernama Rama. Kemudian Rama kembali keluar dari kamar itu.
David hanya mengangguk dan kembali memandangi Arabella yang tengah menatapnya penuh amarah.
Lalu David menarik tangan Arabella menuju tempat tidur. Arabella berontak sekuat tenaga, bahkan lengan David dia gigit. Namun, David tidak bergeming dan tidak merasa sakit dengan gigitan Arabella.
David mendorong tubuh Arabella di atas tempat tidur dan kembali mengikat kedua tangan Arabella.
"Lepaskan aku, brengsek!!" maki Arabella, dia meronta-ronta, hingga membuat sepre kasur menjadi berantakan.
David berdecak kesal, tempat tidurnya yang nyaman menjadi seperti kapal pecah.
Setelah mengikat kedua tangan Arabella, David menatap Arabella dengan tajam, "jika kau ingin kulepaskan, jadilah wanita penurut..., jika ku pulang kau masih bertingkah bar-bar seperti ini, aku akan menguliti setiap inci tubuhmu itu!" ancamnya membuat tubuh Arabella kembali merinding.
"Sialan! Kau sialan David! Kau bajingan!!!" maki Arabella penuh amarah.
David hanya mengacungkan jari tengahnya dan berjalan menuju pintu kamarnya.
"Oh tuhan bagaimana aku bisa melarikan diri dari sini?!" keluh Arabella, lagi dan lagi dia berusaha melepaskan tali-tali sialan ini dari tangannya, "aduh mana pengen pipis, udah lah bodo amat pipis dikasur aja!" ucapnya dan akhirnya dia mengompol di tempat tidur mewah milik David. Arabella tersenyum penuh kebahagiaan saat ini, setidaknya dia bisa membalas dendam untuk sekarang.
***

KAMU SEDANG MEMBACA
David & Arabella
Любовные романыSinopsis : 21+ (Bagi yang belum cukup umur, tolong hindari cerita ini ^^ Arabella Fradella tidak pernah menyangka jika dirinya diculik oleh sahabat tunangannya bernama David Orlando. Bagi Arabella, David adalah pria kasar, gila dan angkuh! Dan Arabe...