Sinopsis :
21+ (Bagi yang belum cukup umur, tolong hindari cerita ini ^^
Arabella Fradella tidak pernah menyangka jika dirinya diculik oleh sahabat tunangannya bernama David Orlando.
Bagi Arabella, David adalah pria kasar, gila dan angkuh! Dan Arabe...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
((Versi lengkapnya bisa didapatkan di google play store book))
Bagian 3
***
Setengah jam kemudian,
Tiba-tiba saja pintu kamar terbuka, Arabella mengerutkan keningnya, dia melihat sesosok pria berbadan agak gemuk masuk kedalam kamar sambil membawa nampan berisi makanan dan minuman segar.
"permisi nona Fradella...," ucapnya dan meletakan nampan itu di atas nakas, "saya mengantarkan makan siang untuk anda atas perintah tuan David...," katanya ramah, "baiklah saya permisi dulu, nona...," pamitnya begitu saja.
"Hei!" seru Arabella ketika pria itu ingin melangkah pergi, "bagaimana aku bisa makan, jika kedua tanganku terikat seperti ini?!" keluhnya kesal.
Pria itu tertawa ringan, dia hampir lupa membuka ikatan kedua tangan Arabella. Setelah terbuka, pria itu pergi pamit kembali.
Arabella hanya mengangguk pelan, sebetulnya dia ingin segera kabur dari tempat terkutuk ini ketika pelayan itu membuka ikatan pada kedua tangannya. Namun, dia langsung mengurungkan niatnya itu, ketika dia melihat dua orang pengawal bertubuh besar mengawasi pelayan tadi dan juga dirinya. Belum lagi pistol yang berada di sela pinggang pengawal itu, membuat nyali Arabella langsung ciut.
Keterlaluan David melakukan hal ini kepadanya. Menculik, mengancam dan sekarang dia seperti tawanan.
Lalu Arabella berjalan kedalam toilet untuk membersihkan dirinya yang terkena air seninya sendiri. Rasanya sangat tidak enak dan juga agak bau pesing.
Setelah selesai, Arabella memakan makan siangnya dengan lahap, dia begitu lapar, sangat lapar. Dia hanya memakai baju kimono mandi.
Pikiran Arabella melayang jauh sekarang, bagaimana keadaan kekasih, keluarga dan teman-temannya di Indonesia sekarang. Pasti mereka sangat kehilangan dirinya saat ini. Memikirkan hal itu membuatanya ingin menangis.
Setelah selesai mengisi perutnya, Arabella mengelilingi setiap sudut kamar milik David. Tidak ada yang menarik di kamar ini. Lalu langkahnya terhenti ketika melihat bingkai foto yang terpajang di paling belakang. Dia mengambilnya pelan dengan kening berkerut.
"Foto ini kan?" pekik Arabella saat melihat foto bergambar dirinya yang sedang tertidur pulas dengan mulut terbuka lebar, foto itu diambil dua tahun yang lalu ketika sedang berlibur ke Singapore. Kedua matanya menyipit marah, bisa-bisanya David memfotonya saat jelek seperti itu.
***
Lima jam kemudian...,
David baru saja kembali kekediamannya, dia langsung menuju kamar Arabella untuk melihat keadaan wanita itu. Dia juga menyuruh dua pengawal yang diperintahkan olehnya untuk beristirahat, biar dia yang menjaga Arabella.