Lalisa pov
24 September 2020
jam 14:05Apa yang bisa aku katakan lagi tentang hidupku, selain bangun pagi jam enam pas lalu setelah itu bersiap untuk bekerja dari jam delapan lalu menghabiskan detik-detik berhargaku disana sampai jam lima sore dan setelah itu pulang lalu tertidur, hal itu terus berulang tanpa jeda.
Dan hanya satu orang yang membuat aku menyamankan diri disana, entah akan berakhir di hari yang ke berapa, yang hanya ingin aku pastikan adalah dia bisa menemukan seseorang yang pantas untuknya, dan setelah itu aku akan menghilang dari penglihatannya.
dan itu hal yang belum aku siapkan sampai detik ini, perasaan ku masih takut jika hal itu jadi nyata.
Aku tak akan sanggup melihatnya bersanding dengan orang lain, lalu ada yang menyentuh tubuhnya, bahkan jika ia mengandung janin dari orang lain, aku bersumpah membayangkannya saja aku merasakan sesak nafas yang mendalam.
~♡~
Jennie Ruby pov
26 Juli 2018Saat ini aku sedang berada di toko antik milik papahku, aku menunggu Lisa yang satu jam setengah tadi dia bilang 'aku lagi di jalan'
namun aku tetap menunggunya meskipun sampai di buat ngantuk.*klenteng* suara lonceng butut itu berbunyi namun tak membuatku ingin terbangung
Aku terus menumpu kepala dengan kedua lengan dia atas meja sini, aku tidak mempedulikan sakit pinggang yang akan menimpaku nantinya.
Samar aku mendengar suara plastik yang di taruh dekat denganku."pindah yuk J, nanti pinggang sama leher kamu bisa sakit kalau tidurnya kayak gini" suara Lisa terdengar dari arah samping tubuhku, lalu aku merasakan belaian halus di kepalaku, hal itu malah membuatku nyaman dan semakin larut dalam rasa kantuk.
Jam 18:15
Aku membuka mata perlahan lalu melihat ke arah samping dimana aku mendengar suara dengkuran kecil, keningku mengerut saat mendapati Lisa yang tengah tertidur di lantai namun kepalanya bersandar di sofa tempatku masih berbaring.
Aku mengikuti arah tangan kirinya dan itu berada tepat di bawah leherku.
Aku tersenyum dan sangat tau alasan sahabatku ini melakukannya, itulah artinya sahabat.
Lisa tak akan membiarkan ku sakit atau luka, sekecil apapun itu.Namun tanpa kesadaranku sepenuhnya, aku jauh memperhatikan wajahnya dengan penuh rasa kagum, wajahnya cantik, apalagi hidungnya yang mancung, bibir bawahnya yang tebal dan rahang yang tegas, aku sudah terperosok jauh ke dalam dunia dan pesonanya.
Hingga perlahan mata hazel itu terbuka pun aku masih memperhatikannya.Dan tatapan mata kami bertemu dengan intens, aku kehilangan beberapa menitku hanya untuk ini.
Andai kan jika dia adalah seorang pria, aku pasti akan memacarinya bahkan menikahinya, namun takdirnya berbeda."apa ?, apa aku ngiler ya ?" ucapnya mengakhiri tatapan kami, dan aku juga mengambil nafas untuk membuang khayalanku barusan, ayolah Jen masuk ke logika, itu hal gila dan aku bisa kefikiran sampai kesana, rupanya ada yang salah dengan otakku.
"bentar aku cuci muka dulu" ucapnya mencoba berdiri
"awww" keluhnya dan aku baru menyadari kalau tangan kirinya masih ada di belakang leherku, aku langsung terbangun membiarkan tangannya terbebas
Aku memperhatikannya yang sedang mengibaskan tangan kirinya berulang kali, pasti rasanya pegal sekali, namun dia tetap tersenyum padaku
"aku ke toilet dulu ya" ucapnya yang ku balas dengan anggukan
Dia sahabatku dan tetap akan begitu, sepertinya.
~♡~
Lalisa pov
24 september 2020
jam 05:33
KAMU SEDANG MEMBACA
J + L (GXG) complete
FanfictionLucky, i'm in love with my bestfriend 🚫tolong lebih bijak memilih genre cerita, cerita ini mengandung unsur GxG dan tidak di peruntukan untuk usia belasan tahun. Jenlisa is real Nana ♡ Mulai 19-09-2020 selesai 23-12-2020