9

4.8K 310 8
                                    

Lalisa pov
27 September 2020

"iya yah, semuanya udah di koper kok" ucapku ramah lewat telfon pada Ayah yang sedang mengingatkan beberapa hal yang penting untuk keberangkatan ku hari selasa nanti, dan rencana untuk besok adalah akan memberikan surat pengunduran diri dari tempat kerjaku selama satu tahun itu.
dan ya, itu adalah hal yang cukup sulit

Aku memutuskan panggilan setelah ayahku selesai menitipkan beberapa nasihat.

Di detik ini aku yakin jika tak perlu lagi pamit pada Jennie, karena sepertinya hidup dia akan jauh lebih baik jika tanpaku.

Sesungguhnya aku tak bisa, tapi inilah pilihan yang terbaik.

~♡~


Jennie pov
10 Oktober 2018

"sampai jumpa di senin minggu depan" ucap Staf HRD padaku seraya mengulurkan tangan dan dengan pasti aku menjabat tangannya dengan penuh percaya diri

"terimakasih pak" jawabku seraya tersenyum yang masih belum hilang meskipun sudah sampai rumah aku loncat-loncat menghampiri mamahku yang ada di dapur bersama bi cici sedang memasak.

Begitu melihat punggung mamah aku langsung memeluk pinggangnya dengan manja.

"Maaah~" rengekku

"ada apa sayang ih ini mamah lagi repot" sahut mamahku dan terasa pergerakan di tangannya yang sedang mengaduk-aduk bahan masakan dalam panci

"aku di terima kerja mah" ucapku ceria dan mamah langsung melepaskan spatulanya lalu berbalik memelukku

"Nini seneng banget mah" ucapku dalam pelukan mamah

"he'em, mamah juga bangga sama kamu, inget, kerja yang rajin, telaten dan harus bertanggung jawab, kapan masuk kerjanya sayang ?" ucap mamahku

"Senin mah, ah akhirnya aku gak jadi pengangguran lagi, oh ya aku harus ngabarin Lili, dia kan juga yang masukin lamaran aku ke perusahaan itu" ucapku

"emh, yaudah telfon sana, ini resep baru mamah juga belum selesai" ucap mamah yang langsung ku balas dengan kecupan singkat di pipi kirinya dan mamahku tersenyum sambil geleng-geleng kepala karena ulahku

"haha, love you mah" ucapku lalu lari ke kamar dengan penuh ceria

"Hem, tumben" samar suara mamah

Sampai di kamar aku langsung mengambil ponsel yang tertinggal karena sebelum berangkat interview tadi aku bangun tidur hampir terlambat sampai menyiapkan diriku saja sampai buru-buru di kejar sama waktu, kan gak lucu kalau pertama kali interview tapi datang terlambat, dan syukurnya sih aku masih keburu buat mandi, kalau gak keburu sama yang satu itu aku gak tau deh nanti disana aku akan berbentuk seperti apa, iiiiuuwhh

Aku memfokuskan mata pada layar ponsel, menemukan banyak missed call dari Lisa dan beberapa chat yang berjajaran di kontak WA nya, tumben nelfonin terus, kenapa ya ?.

Akupun membuka pesan chatnya langsung menampilkan deretan kata yang selalu membuat ku merubah mimik wajah, sesuai isi kandungan pesan yang di kirimnya yang berisi.

"J, kamu dimana ?"
"Aku di ajak main ke cafe sama temen-temen dance"
"kamu mau ikut gak ?"
"J ?"
"Jennie ?"
"Nini ?"
"manja ?"
"kucing garong kamu kemana sih ?"
"yaudah, aku berangkat sendiri ya ?"
"yakin nih kamu gak mau ngikut"
"yaudah"
"hem ?"
"seriusan gak mau ikut ?"
"ck, aku ke cafe sendiri ya"

Whatt !!, Lisa ke cafe sendirian dan gak nunggu aku ngebales chatnya dulu gitu, dasar, alesan aja dia sok ngechat pura-pura izin padahal kan bisa langsung jemput ke rumah, tadi mamah juga gak bilang ada Lisa main ke rumah, berarti dia langsung pergi aja ke cafe gitu sama temen-temennya yang pada ganjen plus kegatelan itu, ih !!

J + L (GXG) completeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang