Dengan senyuman yang senang dengan hasil kerja nya yang memuaskan neera mengangkat tangan kiri nya dan melihat jam tangan nya, yang menunjukkan jam 12 siang.
"Udah jam 12 siang, waktu nya untuk istirahat dan makan " Ujar neera dengan lembut
Neera pergi untuk makan siang dan sembahyang di tempat istirahat nya.
Selesai itu neera melanjutkan kembali bekerja yang saat itu datang pelanggan baru yang ingin mencuci mobil.
Di sisi lain ayah neera (Haris) yang sedang duduk di kamarnya,merasa bingung dan kelaparan karena belum di beri makan oleh seela (bibi neera).
Haris keluar kamar dengan jalannya yang pelan dan terjengkang jengkang mencari makanan di dapur dengan akal yang tidak sehat (setres).
"Makanan... Makanan... Dimana makanannya" Ujar Haris dengan nada tergesa-gesa mencari makanan.
Haris tidak sengaja menjatuhkan sebuah piring kaca yang saat ini ada di meja.
"Prakkkccccc" Suara pecahan piring yang terjatuh.
Haris hanya terkejut mendengar suara pecahan piring dan emosi nya mulai tidak stabil.
"Suara apa itu... Aku tidak melakukan itu,.. Aku tidak melakukan itu " Ujar Haris dengan nada yang gemetar ketakutan.
Suara pecahan piring yang terdengar di telinga seela, membuatnya segera bergegas menemui Haris di rumah nya.
"Astaga.... Kaka apa yang kau lakukan, kau selalu saja berbuat sesuatu yang selalu membuat ku susah, apa ini.... Sekarang kau memecahkan piring tidak bisakah kau diam saja di dalam kamar" Ujar seela dengan kesal
Haris hanya gemetar dan ketakutan melihatnya dan tidak sekali menghiraukan perkataan seela.
"Bukan akau yang melakukan itu, bukan... Bukan" Ujar Haris dengan mental yang kurang stabil.
"Alahhh kaka jika bukan kau siapa lagi, apakah hantu yang melakukan semua ini.. " Ujar seela yang terus menerus memarahi Haris.
Haris merasa sangat depresi dan kondisi nya mulai tidak terkontrol, Haris berlari dan bergegas ke luar rumah.
"Kaka kau mau lari kemana"ujar seela dengan kebingungan dan mulai mengejar Haris yang berlari sangat cepat.
Haris berlari dengan cepat tanpa memperhatikan apa pun yang ada di sekitar nya, dia hanya fokus berlari dengan kondisi nya yang tidak terkontrol.
Seela terus mengejar Haris dengan sekuat nya. " Kaka tunggu kau mau kemana, kaka... " Ujar seela dengan nafas yang engos- engossan.
"Neera... Dimana neera, neera... Neera ayah mencari mu nak, neera" Ujar Haris dengan ketakutan dan berjalan tanpa tujuan.
Tanpa sengaja Haris berjalan di jalan raya dan hampir saja tertabrak mobil.
"Titttttt.... " Suara klakson mobil dan bunyi rem yang mendadak.
Haris menutupi Kepala nya dengan kedua tangan nya, dan merasa sangat terguncang mendengar suara klakson mobil.
Seela yang saat itu berada di belakang Haris, hanya bisa ternganga melihat Haris hampir tertabrak mobil.
"Astaga... Kaka " Ujar seela dengan ketakutan.
Seela mulai menghampiri Haris dan mengecek keadaan nya.
"Kaka kau tidak papa, apa kau tidak terluka" Ujar seela dengan cemas
Haris tidak terluka sama sekali karena pengedara mobil itu mengerem pada saat yang tepat, namun seela mempunyai pikiran yang negatif, dia berusaha untuk meminta ganti rugi pada pengendara mobil itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Antara Cinta Dan Ayah
RomanceKetika seorang wanita harus memilih Antara Cinta Dan seorang ayah, yang di sayangi, lantas Siapakah yang di pilih❓ Penasaran, baca kelanjutan ceritanya ya kawan kawan:)