Crazy Love [ HoonSuk ]

Crazy Love : 04

"Choi Hyunsuk!"

Jihoon mencengkeram lengan Hyunsuk. Mau tak mau pemuda kota itu memandang Jihoon dengan wajah kesalnya.

"Apalagi Park?! Berhenti menggangguku!"

Hyunsuk berteriak kesal, berusaha menghempaskan tangan Jihoon dari lengannya. Namun hasilnya nihil, cengkraman itu semakin menguat.

Hyunsuk meringis, ia yakin cengkraman itu akan meninggalkan bekas di tangannya.

"Brengsek, Park Jihoon! Kau menyakitiku!"

Akhirnya Jihoon melepaskan cengkramannya dan bergerak kikuk melihat wajah Hyunsuk yang kesakitan.

"Hyunsuk hyung, maafkan aku. A-aku tak bermaksud menya──"

"DIAM!"

Hyunsuk menyela, berteriak murka terhadap peringai Jihoon yang sungguh memuakkan. Merasa dirinya adalah orang suci. Tetapi Jihoon tak lebih dari bajingan busuk yang bersembunyi di balik perilaku malaikatnya.

"Park! Bisakah kau tak mencampuri hidupku? Kau dan hidupmu itu, sungguh memuakkan."

"Apa maksudmu?" Tanya Jihoon dengan wajah dinginnya.

Hyunsuk mendengus, kemudian terkekeh.

"Apa kau bodoh, Park Jihoon? Kau hanya berpura-pura menjadi orang baik agar semua orang menyukaimu kan? Tetapi sebenarnya dirimu hanyalah seorang bajingan."

Ucap Hyunsuk dengan menekan kata 'bajingan' dan menatap Jihoon remeh.

"Jaga ucapanmu, Choi Hyunsuk!"

Jihoon menggeram, tangannya mengepal. Sungguh kepalanya sudah berdenyut sedari tadi.

"Kenapa? Kau marah? Tak suka?"

Hyunsuk memajukan tubuhnya, mengikis jarak antara dirinya dan Jihoon.

"Ya, aku tidak menyukainya!" Jawab Jihoon tegas.

Hyunsuk berdecih, mengalihkan pandangannya pada objek lain.

"Dasar munafik!"

"Apa kau bilang?!" Sahut Jihoon dengan nada tingginya.

Hyunsuk tersenyum sinis, "Park Jihoon seorang munafik."

"Brengsek!"

Jihoon mendorong tubuh Hyunsuk ke belakang. Membuat pemuda itu mundur dan jatuh terjerembab ke belakang.

Hyunsuk semakin tersenyum sinis melihat amarah Jihoon yang semakin meluap. Sengaja? Ya, Hyunsuk sengaja memancing amarah Jihoon keluar untuk membuktikan siapa Jihoon yang sebenarnya.

"Kau tahu Choi?! Kau itu pecundang! Mungkin saja Paman Choi tak sudi mempunyai anak sepertimu."

Oh! Sepertinya keadaan mulai terbalik sekarang.

"Bajingan! Katakan itu sekali lagi atau aku akan melaporkan kelakuan busukmu ke Paman Park!"

Hyunsuk berteriak murka. Netranya mendelik tajam namun terlihat begitu lucu di mata Jihoon.

"Oh ya? Kau berani mengadukanku?"

"Tentu saja. Aku akan bil──"

Chup──

Oh, shit! Apa ini? Jihoon menciumnya. Sungguh? Bolehkah Hyunsuk mengambil pisau dan membunuh Jihoon saat itu juga?

Hyunsuk membulatkan matanya, suaranya tertahan di tenggorokan. Tubuhnya lemas, Man! Seberandal apapun Hyunsuk, ia tak pernah mencium bibir orang sana-sini. Main kecup sembarangan.