Crazy Love : 07

12.3K 1.6K 834
                                    

Jihoon──menangis?

Hyunsuk membalikkan tubuhnya, hazelnya bertemu dengan mata Jihoon yang memerah akibat menangis. Hyunsuk tertegun. Apa Jihoon selemah ini? Tidak mungkin.

Tangan Jihoon bergerak; membelai pipi Hyunsuk lalu mendekatkan wajah, mengikis jarak di antara keduanya.

Pikiran Hyunsuk terlalu kalut untuk memproses semua ini. Hingga ia bisa merasakan bibir tipis itu menempel pada bibir plumnya. Jihoon melumat bibir Hyunsuk dengan begitu lembut. Menyecap rasa manis yang membuatnya gila. Ia menekan tengkuk Hyunsuk untuk memperdalam ciumannya.

Sedangkan Hyunsuk terdiam membatu. Apa yang terjadi padanya? Ia normal, sungguh. Tapi──kenapa jadi seperti ini? Ciuman Jihoon membawa getaran aneh yang berada di tubuhnya. Sejak awal Hyunsuk memang selalu menyangkal perasaan yang mengalir sejak bertemu Jihoon.

Hyunsuk tidak mau semuanya menjadi rumit seperti ini. Apakah ia menyukai Jihoon atau tidak, Hyunsuk tak tahu.

Jihoon melepaskan ciumannya, memerangkap hazel kembar Hyunsuk agar tak berpaling dari netranya.

"Hyung, aku tahu ini begitu rumit bagimu. Aku pun juga merasa begitu."

Hyunsuk diam. Mengumpati dirinya yang saat ini diam membatu layaknya sebuah patung.

Jihoon menggenggam tangan Hyunsuk, mengarahkannya pada wajah tampannya dan menuntunnya untuk mengusap sudut bibirnya yang terluka.

Sial, Park Jihoon! Kenapa kau terlihat seperti masochist seperti ini?

"Jangan kembali ke Seoul ya." Ucap Jihoon dengan wajah memelas.

Hyunsuk tertawa. Kemudian menarik tangannya dari wajah Jihoon. Ia tak pernah melihat Jihoon sebegini konyolnya.

"Bangsat, Park! Wajahmu menjijikkan sekali."

Hyunsuk berlalu, merebahkan dirinya di atas futon. Karena sungguh──tubuhnya terasa remuk.

Hyunsuk menghela nafas panjang, melihat keluar jendela. Hujan sedang turun. Beruntung hari ini adalah hari libur, jadi ia tak perlu susah-susah pergi ke sekolah dengan keadaan seperti ini. Lantas menarik selimut untuk menutupi tubuhnya. Udara terasa begitu dingin.

Jihoon mengernyitkan dahinya. Sungguh, ia merasa gagal paham terhadap Hyunsuk. Jihoon mendengus; mengumpat dalam hati. Apa ia sedang dikerjai? Bangsat!

Lantas Jihoon menyusul Hyunsuk; tidak ikut berbaring. Ia menggoyangkan tubuh mungil itu dengan ujung kakinya.

"Ya! Kau mengerjaiku, hah?"

Jihoon tak berteriak, hanya berseru dengan nada kesal. Meskipun tak sepenuhnya kesal.

Hyunsuk tak menggubris. Memilih untuk memejamkan matanya lalu tersenyum sinis.

Jihoon mendesis, mengerjai Hyunsuk dengan menendang-nendang kecil tubuh Hyunsuk dengan kakinya. Jihoon tersenyum licik.

Astaga! Mereka tak pernah akur.

Hyunsuk mengerang. Tidurnya diganggu oleh si pemuda sialan.

"Astaga Park! Kakimu bau bangkai!" Ujar Hyunsuk seraya menjepit hidungnya lalu berbalik, memiringkan tubuhnya membelakangi Jihoon.

Jihoon kesal. Dengan cepat ia ikut merebahkan dirinya di samping Hyunsuk. Melingkarkan tangan dan kakinya pada tubuh Hyunsuk.

"Bangsat, Park! Apa yang kau lakukan?!"

Hyunsuk berteriak, berusaha memberontak. Tapi sialnya itu membuat tubuhnya sakit.

"Diam! Aku sedang kesal!" Jihoon berujar cuek lalu memejamkan matanya. Menikmati aroma tubuh Hyunsuk.

Crazy Love [ HoonSuk ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang