Crazy Love : 08

11.5K 1.5K 593
                                    

"Boleh. Itu terdengar menggairahkan." Sahut Hyunsuk diikuti senyum miringnya. Lagipula Hyunsuk penasaran dengan rasanya sex.

Hemm, kebanyakan nonton video porno sih.

Rahang Jihoon terjatuh. Begitu tak menyangka dengan jawaban Hyunsuk yang di luar dugaannya. Sungguh, Jihoon tak serius dengan ucapannya tadi. Hanya sekedar  bercanda kepada pemuda Choi itu, berupaya memancing amarahnya.

Jihoon meneguk ludahnya susah payah. Ia tahu jika hormonnya sudah tidak bisa dibendung lagi. Wajahnya ia palingkan ke arah lain, merasa gugup setengah mati. Tidak lucu jika ia ketahuan melakukan sex di atap sekolah dengan Hyunsuk. Bisa dipangkas habis juniornya.

"Park! Jadi tidak?" Hyunsuk menaikkan kedua alisnya, menunggu jawaban Jihoon. Tangannya sudah bergerak, membuka kacing teratas seragamnya.

Jihoon yang melihat itu merasa gelapan. Ia memegang lengan Hyunsuk untuk menghentikan kegiatannya.

Sial! Bisa khilaf Jihoon jika Hyunsuk terus menggodanya.

Keduanya saling terdiam, menyelami manik masing-masing. Hingga beberapa detik kemudian, tawa  menggelegar yang menyebalkan berdengung di telinga Jihoon.

"Fuck! Kenapa wajahmu idiot sekali, Park? Aku hanya bercanda hahaha!"

Hyunsuk terus tertawa. Lantas bangkit dari duduknya, bersiap untuk kabur dari amukan panda gibas.

Dahi Jihoon berkedut kesal.

Jadi, ia dikerjai lagi oleh Hyunsuk.

Astaga! Si Bangsat Choi itu. Lama-lama Jihoon bisa mati terkena tekanan darah tinggi.

"CHOI HYUNSUK!!" Teriak Jihoon murka. Wajahnya sudah merah padam. Kedua tangannya mengepal, siap melayangkan pukulan maut pada Babi nakalnya.

Hyunsuk terus saja tertawa seraya berlari kecil, menjauh dari Jihoon yang saat ini berjalan ke arahnya dengan langkah lebar.

"Park, kenapa kau ini bodoh sekali? Mudah untuk dibodohi hahaha!"

"Bangsat, Choi! Diam di situ dan rasakan hukumanmu!"

Jihoon geram. Sial! Hyunsuk itu layaknya bocah nakal yang semakin digertak akan semakin bertingkah. Hingga Jihoon hilang akal, melepaskan sepatu kirinya dan melemparkannya pada Hyunsuk.

Mungkin Dewi Fortuna tak berpihak pada Jihoon hari ini. Nyatanya, sepatu yang Jihoon lemparkan berhasil ditangkap oleh Hyunsuk.

Hyunsuk tersenyum licik, menggoyangkan sepatu itu, lalu melemparkannya ke arah lain. Dan akhirnya sepatu itu melayang jauh ke bawah.

"CHOI HYUNSUK! MATI SAJA KAU BAJINGAN!!"

Hyunsuk tertawa lepas. Wajah Jihoon yang merah padam akibat menahan amarah adalah favoritnya. Dalam hati Hyunsuk bahagia. Ia telah menemukan cintanya.

Hyunsuk bukanlah orang yang mudah untuk mengutarakan perasaannya. Ia terlalu pasif karena yah, tak ingin mengerti. Tapi Hyunsuk ingin dimengerti.

Dan juga Hyunsuk bukanlah orang yang suka dengan hal-hal yang berbau romantis. Sungguh, itu membuat Hyunsuk bergidik ngeri. Karena itulah Hyunsuk memiliki cara lain untuk menyalurkan rasa sayangnya, dengan mengerjai orang itu. Ya, seperti yang ia lakukan pada Jihoon. Hyunsuk ingin perhatian Jihoon hanya berpusat padanya. Karena selama ini ia merasa kesepian.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Hyunsuk tak pernah menangis sebelumnya. Mungkin jika melihat matanya berkaca-kaca, Jihoon pernah. Tapi kali ini berbeda. Ia dapat melihat cairan bening itu terus menggenang di pipi milik pemuda itu. Hidungnya memerah, matanya membengkak.

Crazy Love [ HoonSuk ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang