Jemari tegap Tay menyisir lembut helaian surai New, menyisakan sedikit rambut menutupi seperempat dahi indahnya.
Ia terkekeh.
Bagaimana bisa pemuda sebesar ini terlihat sangat rapuh saat sedang tidur?
New merengut, terganggu akan sentuhan Tay yang tak henti memainkan poni nya. Sesekali menggelengkan kepala, berusaha menyingkirkan sensasi asing di wajahnya.
Oke, cukup main-main nya.
Plak!
Tay menepuk keras dahi si beruang besar, membuatnya terbangun setengah kaget.
"Oho.. Tay! Tidak bisa bangunkan lebih lembut lagi? Kalau aku mati terkena serangan jantung, apa yang akan terjadi dengan drama terbaru kita nanti.."
Baru bangun tidur pun beruang besar ini masih memikirkan tentang pekerjaan, workaholic sekali. Batin Tay.
"Kau ingin ku bangun kan lebih lembut, hm?" ujarnya. Dengan mata yang masih tertutup, New balas mengangguk tanpa sadar.
Detik kemudian, New merasakan sesuatu mulai meraba paha mulusnya.
Perlahan berjalan mengusapnya hingga mendekati area sensitif si pemuda.
Mata New terbelalak, kedua tangannya menangkap lengan Tay, membuat aksinya terhenti ditengah jalan.
"A-apa yang kau lakukan?" ujar New, setengah panik.
Tay tidak membalas, hanya menyeringai.
Dalam sekejap, Ia menggenggam pergelangan tangan New, menariknya ke sisi dipan bagian atas sehingga membuat posisi tubuh New sedikit terlihat.. Menggoda.
New menelan ludah kasar, berusaha melepaskan kedua tangannya dari cengkeraman Tay. Namun nihil, bahkan tangannya tidak berpindah se-inci pun.
Terbesit rasa sesal dipikiran New karena setuju untuk menginap kemarin.
"Selesai mengelak?" sikap arogan mendadak keluar dalam diri Tay.
Masih dengan tangan kiri yang menahan kedua tangan New, Tay mulai mengelus selangkangan New, membuat nya merinding disekujur tubuh. Ia menggigit bibir bawahnya berusaha menahan diri untuk tidak mendesah.
Selanjutnya Tay perlahan memijat sisi paha New, membuatnya menengadah terkejut. "Ha-..ahh~!" desahan kecil tak sengaja terlepas dari bibir New.
Manik mata Tay membulat akan suara rintihan itu, yang mana membuatnya tersadar akan perbuatan nya barusan.
Ia pun melepaskan New dari cengkraman nya, Meninggalkan bekas memerah di pergelangan tangan New seraya beranjak tergesa-gesa.
New yang masih bernafas berat, segera meraih bantal untuk menutupi diri.
"M-maaf, aku mandi duluan ya!" Ujar Tay seraya berlari menuju kamar mandi, meninggalkan New dengan sejuta pertanyaan di kepalanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kalopsia | a TayNew Fanfiction
Fanfiction"𝑰𝒇 𝒚𝒐𝒖 𝒄𝒂𝒏'𝒕 𝒔𝒆𝒆 𝒊𝒕, 𝑫𝒐𝒆𝒔𝒏'𝒕 𝒎𝒆𝒂𝒏 𝒊𝒕 𝒊𝒔𝒏'𝒕 𝒕𝒉𝒆𝒓𝒆." - 𝑻𝒂𝒚 𝑻𝒂𝒘𝒂𝒏. ------------------- "Berhenti menatapku, Hin!", bisik Tay pelan. New mengangkat sebelah alisnya. "Au? Mana ada orang berciuman tanpa saling m...