5🌦

29 8 2
                                    

Warning!!
Pada chapter ini ada beberapa bahasa kasar, jadi sangat diharapkan kebijakan para pembaca terimakasih.

Mereka berdua pun terjatuh dari motor akibatnya tangan Sakura terluka namun tidak terlalu parah. Melihat keadaan Sakura yang terluka walau tidak terlalu parah membuat Aric khawatir. Ia takut terjadi apa apa sama gadis itu. Ia pun bergegas membawa Sakura ke tepi jalan lalu ia membersihkan luka gadis itu.

"Aww lo pelan pelan dong gak ikhlas benget, kan gara gara lo juga gue jatuh" cibir Sakura.

"Iya iya gue tau, maafin ya," Aric menatap mata Sakura tersenyum lalu ia kembali membersihkan luka ditangan gadis tersebut. "Soalnya gue grogi bonceng lu jadi gue gak konsen dan nabrak deh" lanjutnya.

Sakura menatap Aric dengan mimik wajah yang terlihat bingung sekaligus kesal.

"Sebenarnya gue gak marah gara gara gue luka tapi gue marah gara gara lo gak hati hati bawa kendaraan, masih untung cuma gue yg luka dan tidak parah"

Aric menatap Sakura "Sekali lagi gue minta maaf ya" tersenyum tipis.

Sakura mengangguk pelan.

"Btw lo gausah tanya Ibu gue ya kita habis nanti dia khawatir lagi pula luka ku juga gak parah-parah amat"

"Iya"
"Nah udah yuk ku antar pulang" lanjutnya.

Aric pun mengantar Sakura ke rumah. Dan sampai.

"Hati hati jangan jatuh lagi lo" ucap Sakura.

"Pasti dong kan udah gak grogi" Aric berkata dengan nada seakan akan menggombal sembari melempar senyum. "Gue pulang dulu boss" lanjutnya sambil terkekeh.

"Pulang aja lo sekalian pulang ke tuhan ya"

"Ih jahat banget" Arin melengkungkan bibirnya kebawah memasang wajah sedih.

Sakura lantas memutar badannya kearah rumah sembari terkekeh.

Aric hanya tersenyum menatap punggung gadis itu yang makin lama makin hilang dari hadapannya. Ia pun lantas pulang.

******

"Pagi Sakura!!" sapa Aric pada Sakura yang lagi lagi sedang membaca novel kesukaannya.

Sakura lalu melihat Aric dan ia lantas memutar bola matanya lalu membuang pandangannya dari Aric.

"Jutek amat sih" Aric terkekeh. "Gimana lukanya udah sembuh belum?" lanjutnya

"Udah mendingan sih" jawab Sakura namun matanya tidak teralihkan dari novelnya.

"Ohh gitu ya, btw lo kenapa dari kemarin pake masker terus sih, masih flu atau---?" belum selesai ia menyelesaikan bicaranya bel masuk pun berbunyi yang artinya pembelajaran akan segera dimulai.

******

Kring kring kring

Selesai pembelajaraan, seperti biasa seluruh siswa SMA Telaga menghambur keluar kelas. Ada yang pergi ke kantin, bermain dilapangan, bolos, dan tentunya pacaran ataupun sekedar berkumpul kumpul bersama teman temannya sembari ngegosip.

"Sakura lo gak mau kekantin bareng gue"? tanya Aric dengan wajah yang penuh harapan berharap gadis itu berkata MAU.

"gak" jawab singkat padat jelas Sakura.

"Sakura! Temenin gue kebawah dong gue haus nih" celetuk Maya ditengah-tengah perbincangan Sakura dan Aric.

Sakura mendengus "Tapi gue males banget May, dibawa tuh banyak banget manusia, gue gak suka".

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 29, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SempiternalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang