harap baca note diakhir, terimakasih.
Dua insan ini sedang menikmati hembusan angin di kursi sebuah taman. Tak ada pembicaraan dari keduanya setelah seharian mereka mengitari taman kota.
Keduanya masih sibuk dengan pikiran masing - masing, entah apa yang mereka pikirkan. Terlihat dengan jelas ada yang ingin mereka katakan pada satu sama lain, tapi entahlah mereka masih bingung bagaimana mengatakannya.
Seharusnya hari ini menjadi hari yang paling berkesan untuk keduanya. Hari jadi ke 2 tahun mereka bersama. Tapi bukan kebahagiaan malah kegelisahan terpancar jelas diantara mereka berdua.
Chaeyoung, gadis itu masih terus berfikir tentang hubungan keduanya. Haruskah Ia melanjutkannya, atau meninggalkan kekasihnya.
Park Chanyeol, pemuda tinggi yang kini duduk disampingnya.
Setengah jam berperang dengan perasaan, akhirnya gadis ini membuka suara.
"Kupikir apa yang sudah kita lakukan selama ini hanya sia-sia. Perasaan bahagia yang kita rasakan selama ini hanya manipulasi semata. Jujur, aku mencintaimu, sangat." katanya dengan sedikit tercekat.
Chaeyoung menarik napasnya dalam, lalu menghembuskannya secara perlahan.
"Maaf, sepertinya akhir dari apa yang sudah kita lewati adalah disini." lalu Ia kembali menundukan kepalanya.
Pemuda yang duduk disampingnya masih terdiam. Ia menatap lurus danau buatan yang ada dihadapan mereka kini.
"Aku tahu, ini mungkin akan terjadi. Tak apa, tapi beri aku satu alasan agar aku bisa benar benar melepasmu." katanya setelah sedari tadi seperti tak ingin membuka mulutnya.
"Kita berbeda. Aku mencintaimu, aku selalu bahagia bersamamu, bahkan selama dua tahun ini aku tak pernah tersakiti olehmu. Tapi, kita berbeda Chanyeol." Ia menjeda perkataannya.
Chaeyoung menahan bendungan yang sebentar lagi akan keluar dari matanya.
"Kita sangat berbeda. Aku yang hanya anak seorang pedagang biasa dan kau seperti emas untuk keluargamu. Aku yang lulusan sekolah menengah dan kau seorang yang sangat dibanggakan. Semua terlihat jauh, sangat jauh. Bahkan Tuhan kita berbeda." kini gadis itu tak bisa menahan lagi semuanya, Ia menangis.
Pemuda itu membuang napasnya kasar.
"Awalnya itu seperti sebuah alasan," rasanya Chanyeol tidak pernah se- frustasi ini, "Aku tidak memandang dari mana asalmu. Aku hanya melihat seseorang yang bisa aku bahagiakan dan aku akan turut bahagia dengan hal itu. Tapi alasan terakhirmu adalah sesuatu yang selalu aku takutkan, dan itu terjadi. Tak apa, mungkin ini yang terbaik. Aku akan selalu membahagiakanmu, dan aku bahagia akan itu. Terimakasih selama ini. Jangan buat semua orang kecewa, apalagi Tuhanmu. Aku yakin sesuatu yang baik akan datang padamu. Kau hanya perlu mengingat bahwa aku mencintaimu, itu sudah cukup bagiku."
Mereka memandang satu sama lain, seperti mencurahkan apa yang mereka rasakan. Gadis itu kemudian memeluknya, menyampaikan perasaan yang selama ini Ia rasakan. Rasa terimakasih atas kebahagiaan yang selalu Ia dapatkan.
Langit, danau, burung, bahkan Tuhan mereka masing - masing, menjadi saksi. Bahwa yang saling mencintai tidak selamanya berakhir bersama dan hidup bahagia.
-end
26'9Sebelumnya, yang follow ig aku pasti tau aku punya jadwal buat update tiap work tapi ada alesan yg aku share diig yang bikin aku gabisa upload.
Cerita ini dibuat awal-pertengahan tahun sebenernya, terus aku lupa pernah nulis ini. tadi lagi bersihin data di hp terus nemu ini, yaudah aku up aja karna gaenak blm bisa update di work lain, makannya aku cuma revisi di bagian nama aja karna nama aslinya bener-bener menjurus ke tiap agama si pemeran.
Aku minta dukungan buat semua work aku boleh? gak cuma dibaca sama di add ke reading list, tapi di vote kalau bisa dikomen, terus dilirik juga work LOVE DRAMA yang baru, ada di profil aku bisa di cek.
Makasih semua yang mau nungguin semua tulisan aku, aku juga masih belajar, kalau ada salah yang mesti di koreksi komen aja atauga bisa dm aku, mohon bantuannya ya semua, terimakasih.
KAMU SEDANG MEMBACA
our story | chanyeol - rosé
FanfictionChanyeol - Rosé One shot Collection • Rosé (blackpink) • Chanyeol (exo) manips edit by: ig: rourlatte 201023 #3 chanrose