Sudah lewat seminggu sejak terakhir kali Luna dan Jay bertemu di parkiran kampus dan sejak saat itu pula keduanya sudah tidak pernah bertemu lagi, dan salah satu alasannya karna jadwal kelas mereka yang berbeda. Kadang saat Luna masih belajar, Jay yang kelar dua puluh menit lebih dulu, atau malah sebaliknya. Memang akhir-akhir ini jadwal cukup teracak dan melenceng dari jadwal yang semestinya. Makanya Luna juga semakin sering misuh-misuh dan kewalahan, bagaimana tidak? Bayangkan saja Luna baru selesai kelas jam tiga sore dan ketika sudah sampai kost tiba-tiba pj matkul mengirim pengumuman bahwa dosen lain akan masuk jam empat sorenya di hari yang sama. Rasanya pingin Luna telan dosennya itu, tapi ya mana mungkin.
Seperti hari ini, Luna baru saja kelar kelas terakhir jam lima sore dan baru makan nasi sekali saja saat siang tadi. Pinginnya langsung pulang, mandi, makan dan tidur tapi ternyata ngga mungkin. Dosennya meminta kelas tambahan sampe pukul enam sore, jadi Luna cuma bisa minum air mineral di sela-sela dosen mengajar.
Setelah jarum jam berada tepat di pukul delapan belas titik nol-nol, dosen mengakhiri sesi belajar dan mengumumkan besok pagi beliau tidak akan masuk makanya hari ini menambah waktu belajar. Ngga cuman Luna, tapi seisi kelas ikut berbahagia akhirnya besok bisa tidur sampe siang, at least. Apalagi besok hanya ada satu kelas yang masuk pukul dua siang.
Luna berjalan keluar sampai berhenti didepan gerbang kampus, hanya berdiri tidak tahu mau ngapain. Handphone-nya lowbatt, dia lupa membawa charger hape dan sekarang Luna bingung mau cari tumpangan ke siapa dan bodohnya dia baru tau kalau handphone itu mati sekarang, jadi mau minta tolong ke teman-teman yang lain juga sudah terlambat. Mereka sudah duluan pulang.
"Luna?"
"Oh? Hei.."
"Baru beres kelas?" Kata Jay yang sengaja berhenti ketika melihat Luna sendirian.
"Iya nih" Kata Luna sambil melihat Jay yang sepertinya memang sengaja buat ke kampus, Jay tampak lebih segar mungkin baru mandi langsung ke kampus, wanginya seperti marshmallow, wajahnya yang tertutup oleh helm tetap kelihatan tampan. Luna kicep dan kikuk karna sadar diri, dirinya sendiri sudah bulukan, belum mandi, belum makan pula.
"Follback dong"
"Follback?"
"Iya, follback instagram gue hehe" suara tawa Jay kecil tapi berat, entah kenapa Luna suka dengarnya. Like healing voice for her tiredness.
"Oh haha iya, nanti gue cek ya..."
"Sekarang atuh?" Maksa tapi bercanda.
"Hape gue mati, nanti ya nyampe kosan dulu"
"Oalah, yaudah. Uname-nya Jayalumi ya" ujar Jay masih di atas motornya. "Eh lo pulang sama siapa?"
"Ngga tau nih, mungkin mau ke indiemaret kali aja masih ada anak-anak" jawab Luna.
"Jauh kan, masih harus jalan lagi" Jay mematikan mesin motornya lalu mengeluarkan handphone-nya "mau gue anterin tapi gue mau ke dalem dulu, lupa laptop sekalian jemput si Ben ngga mungkin boti. Gue pesenin ojol aja ya?"
"Eh ngga usah Jay, gue jalan aja kesana"
"Ya janganlah, masa lo jalan sendiri? Udah gue order ojol aja, bentar" Jay masih mengutak-atik fokus pada layar hape-nya "Kosan Rumah Indah, kan?"
"Eh iya, sok. Takut laptop di ambil orang malah ribet"
"Iya, hati-hati Luna" Jay pergi meninggalkan Luna yang masih berdiri disana.
Kurang dari lima menit, ojek online yang dipesan Jay tiba.
"Jay Alumi?"
"Iya, pak"
"Loh, saya pikir cowok.. nama teteh?"
"Bukan, pak. Teman saya"
"Oh okey teh, kos Rumah Indah?"
"Iya pak"
Di parkiran kampus, Jay duduk saja di atas motornya sambil scroll feeds intagram Lunaarkah, sampai suatu suara membuatnya berhenti ngestalk lalu buru-buru keluar dari aplikasi itu dan memencet tombol lock.
"Yang, yuk. Aku laper banget"
"Kasian sayang aku kelaperan, mau makan dimana yang?"
"McD yu?"
"Okey, princess. Berangkat!"
🥀 🥀 🥀
Delvin Arya Iriawan; pernah jadi mas crush Luna, teman Jay
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
🥀
Haikal Julian; pacar Yofania
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
