Putri celine berlatih ditengah hujan seorang diri tampa didampingi siapa pun, sudah berhari-hari Putri celine berlatih hingga bermacam-macam kondisi alam yang sering berubah-ubah sudah dia rasakan.
Didalam fikiran Putri celine hanyalah perkataan menteri-menteri yang menentang kebijakan ibunya, baginya itu sudah termasuk penghianatan. Putri celine mengayunkan pedangnya dengan terampil bahkan para panglima sekalipun akan kalah melihat trik permainan pedang putri celine..
"Setalah berhari-hari menolak siapapun ternyata ini yang dilakukan.. "
Putri celine langsung mengarahkan pedangnya kearah wajah seseorang yang sudah berani masuk ketempat latihannya.. "Kenapa kamu lancang sekali memasuki ruanganku panglima lee"tatapan tajam tertuju pada pria yang berdiri tegap dengan senyuman khasnya
Ya, yang berdiri didepan pedang putri celine, dia adalah panglima lee. Panglima lee tau apa yang dirasakan putri celine sehingga putri celine seperti ini, bukan hal mudah menerima semua kenyataan tapi kehidupan harus tetap berjalan.
Perlahan panglima lee menurunkan pedang itu"ini bukan putri celine yang saya kenal.. "
Setelah pedang berhasil diturunkan, putri celine langsung berbalik arah, dia tidak ingin melihat siapa pun "pergilah.. Aku ingin istirahat "
Ketika putri celine akan berjalan pergi, tangannya tertahan ketika panglima lee memegangnya, namun putri celine menghempaskannya dan melangkah pergi.
Panglima lee hanya melihat putri celine yang semakin menjauh "tidak baik sesuatu hal jika dibarengi dengan dendam"
Prosesi penobatan putri celine menjadi putri mahkota digelar dengan sederhana dan tidak sesemewah penobatan putra mahkota sebelumnya. Bukan tampa alasan mereka melakukan penobatan dengan sederhana hanya saja ini permintaan dari putri celine sendiri dan putri celine sudah berjanji dia akan hanya memakai pakaian yang sederhana selama dia memimpin.
Semua bergosip dengan penampilan putri celine namun putri celine hanya cukup menebar senyum pada semua orang dan berdiri angkuh menghadap semua orang setelah dia menyandang sebagai putri mahkota.
Permaisuri melihat putrinya yang tersenyum namun dia tau itu hanya senyuman palsu, raganya memang ada disini namun jiwanya tidak.
Langkahmu akan semakin sulit putri, ibu tau jika ibu yang memaksa kamu untuk mengikuti semua ini, tapi yang ibu lakukan tidak lain dan tidak bukan selain untuk kemakmuran negeri kita. Ibu tidak mau negeri ini dipimpin oleh orang-orang yang salah, maka dari itu ibu memilih kamu untuk memimpin negeri ini karna ibu yakin ayahmu pun setuju dengan apa yang ibu lihat darimu. Kamu memang seorang wanita tapi jiwamu seorang kesatria sejati. Batin permaisuri
Saya tidak meragukan keputusan yang mulia permaisuri, namun saya hanya takut mereka-mereka akan mengincar putri mahkota celine sama seperti ayah dan saudaranya. Selama tahta negeri ini masih basah maka akan selalu ada darah yang mengalir membasahinya. Batin jendral hanzhu
Menteri hung menatap sinis putri celine, tangannya mengepal sangat kuat.
Jika tahta itu tidak bisa ku kuasai maka yang lainnya pun tidak, jika darah harus tumpah ditanah ini maka akan aku lakukan. Lihat saja putri mahkota celine apa yang bisa anda perbuat jika aku menaruh pedang tepat di depan gerbang kehidupanmu. Batin menteri hung
Putri celine sesekali melihat menteri yang sangat menentangnya"kalian tidak tau betapa mengerikannya seorang anak yang kehilangan ayah juga saudaranya karna hal yang tidak pantas untuk diperebutkan.. Kalian menaruh pedang yang salah, lihat saja apa yang bisa anak ini lakukan untuk mencari siapa pembunuh ayah dan kakaknya"fikiran putri celine berbicara setiap kali melihat menteri-menteri yang bersembunyi dalam jubah mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Putri Mahkota Terakhir
Historia Corta"aku lepaskan cintaku demi negeri ini.. aku lepaskan mimpi indahku demi kebahagian rakyatku. aku tidak akan pernah lupa jika aku terlahir untuk negeri ini" kisah fiksi ini tidak ada kaitannya dengan legenda apa pun atau pun sejarah kerajaan mana pu...