Sebenarnya aku cukup terkejut saat orang pertama kali yang kutemui di kelas ini adalah Uzumaki Naruto—pacar sahabatku—Haruno Sakura. Dia terlihat begitu tenang dan diam membuatku sedikit canggung.Aku ingin jauh darinya dan menuju ke arah jendela agar aku tidak di dekatnya. Namun, saat aku hendak meletakkan tasku tiba-tiba saja suaranya terdengar.
"Jangan duduk di sana," ucapnya padaku.
Aku kaget? Tentu saja aku kaget. Dia berbicara padaku. Uzumaki Naruto laki-laki yang menyingkirkan hidupnya dari keramaian, begitu banyak julukan untuknya. Laki-laki pendiam, tenang, dingin, tidak suka keramaian, begitu banyak sehingga aku tidak bisa menyebutkannya.
"Kenapa?" Aku mati-matian menahan rasa gugupku di depannya.
Setidaknya aku ingin mendengar alasan yang jelas.
"Di samping sana lapangan sepak bola. Saat ada kelas olahraga, kau harus siap mendengar teriakan orang-orang bodoh, dan lebih sialnya kau bisa terkena bola yang menyasar ke jendela. Apalagi jika klub sepak bola main kau harus memasang telinga," jelasnya padaku.
Aki terdiam sesaat. Benarkah ini Uzumaki-san? Bukankah dia orang yang tidak peduli dengan sekitar? Tentu saja, aku 'kan sahabat pacarnya sudah pasti dia menolong dengan status itu. Tapi, bagaimanapun rasanya aneh bicara pada orang sepertinya.
Aku mengurungkan niatku untuk tidak duduk di sana, yang dia katakan benar. Akan sangat merepotkan jika aku duduk di sana. Aku menuju sebuah bangku dan duduk di sana. Jujur saja, sebenarnya aku tidak ingin duduk di depannya, hanya saja aku ingin bicara padanya menganai ucapannya yang kasar pada Sasuke-kun.
"Apa di sini akan terkena bola?" tanyaku menatap papan tulis, akan sangat repot jika ada yang melihat kami bicara secara langsung.
"Kurasa tidak," jawabnya. "Lagi pula kenapa kau memilih duduk di situ?"
Sudah kuduga dia akan bertanya seperti itu. Uuhh.. Aku harus jawab apa? Aku hanya ingin bicara kenapa dia berkata kasar pada Sasuke-kun kemarin. Sebagai pacarnya tentu saja aku harus membela Sasuke-kun dan memarahi pria ini.
"Karena aku tidak ingin menjadi pusat perhatian, dan aku ingin bicara padamu," jawabku dengan lancar.
"Apa yang ingin kau bicarakan?"
Bagus! Ini adalah waktu yang tepat untuk menyudutkannya dan membuatnya meminta maaf pada Sasuke-kun.
"Kenapa Uzumaki-san berbicara kasar pada Sasuke-kun?" tanyaku pada intinya.
Bagus Hinata! Akhirnya kau bisa menanyakan itu.
"Aku hanya menjawab jujur. Aku hanya terpaksa datang karena Sakura mengajakku," jawabnya dengan tenang.
E–eh! Entah kenapa bibirku terasa sulit menjawabnya. Suaranya itu terdengar begitu tidak bersahabat. Dia terlalu tenang sehingga membuatku tidak bisa berkutik. Bahkan kurasa Sasuke-kun kalah dinginnya dari dia. Mouu.. Aku harus jawab apa? Dia terlalu bicara blak-blakkan!
KAMU SEDANG MEMBACA
My Love [On Going]
FanfictionMereka pacaran, iya pacaran! Hanya saja ada yang berbeda dalam hubungan mereka. Bagaimana bisa? Naruto dan Sakura adalah sepasang kekasih, begitupun dengan Sasuke dan Hinata. Di mata orang-orang mereka terlihat seperti pasangan kekasih yang cocok d...