5. Kencan 2

702 89 28
                                    

Gemerlap lampu mengisi ruangan yang remang ini untuk menjadi sumber cahaya. Dentuman musik benar-benar menjadi atmosfer yang menyesakkan bagi Naruto. Di depan sana sudah ada Tenten dan Gaara yang sibuk bernyanyi bersama seakan tak peduli dengan suara mereka yang begitu merusak pendengaran bagi Naruto.

"Naruto, kau mau bernyanyi apa?" tanya Sakura mendekatkan dirinya pada Naruto.

Mata pemuda itu melirik sekilas ke arah Sakura dan kembali memandang datar ke depan.

"Tidak ada," jawab Naruto.

"Ayolah Uzumaki-san, kau jangan terlalu kaku begitu," celetuk Ino yang mendapat lirikan tajam pemuda kuning itu.

Dalam hitungan detik Ino membungkam mulutnya dengan tersenyum kikuk dan langsung mengalihkan pandangannya. Dia salah jika mengajak Naruto bercanda.

"Ayolah Naruto, kau benar-benar tidak seru," bujuk Sakura.

"Aku tidak mau Sakura."

Sasuke yang hanya melihat pedebatan kecil sepasang keakasih di dekatnya hanya bisa mendengus pelan. Matanya melirik pada Hinata yang hanya diam saja, membuatnya berdecih seketika.

"Aku mau ke toilet dulu," beritahu Naruto yang langsung bangkit dari duduknya.

Sakura tak sempat menahannya, gerakan Naruto lebih cepat sehingga pemuda itu lolos begitu saja dan keluar dari ruangan itu.

"Sabar Sakura," ujar Ino menyemangati sahabatnya.

"Dia terlalu monoton," komentar Sasuke membuat mata langsung tertuju padanya, tak terkecuali Hinata yang ada di sampingnya.

"Sasuke-kun, kau tidak boleh bicara seperti itu," tegur Hinata dengan hati-hati.

Sasuke memutar bola matanya menatap sang kekasih. "Apa? Kau tidak ada bedanya dengan dia Hinata. Kau benar-benar monoton juga," sarkas Sasuke tajam membuat tubuh mungil Hinata tersentak kaget.

Musik yang tadinya menggema berhenti seketika saat Sasuke bangkit dari duduknya membuat mereka kebingungan. Hinata segera bangkit menatap Sasuke bingung.

"Kau mau ke mana Sasuke-kun?" tanya Hinata memegang pergelangan tangan Sasuke.

Namun sayang, Sasuke menepisnya dengan kasar hanya dengan sekali hentakan. Tatapan yang diberikan Sasuke bukanlah rasa bersalah karena menepis kasar tangan Hinata, melainkan tatapan sangar dan mematikan. Suasana mendadak mencekam.

Pemuda itu langsung saja keluar dari ruangan itu membuat Hinata lamgsung panik. Gadis itu berlari menyusul kekasihnya.

***

Naruto mengelap tangannya menggunakan tisu, dan membuang sisa lembaran tisu itu ke tempat sampah. Dia berjalan keluar toilet dan hendak kembali menuju ruangan mereka tadi.

Namun sebuah suara yang sedikit familiar di telinganya membuat atensi pemuda itu melirik pada sebuah lorong menuju keluar. Naruto mengernyitkan alisnya bingung melihat Hinata mengejar-ngejar Sasuke yang tampak acuh padanya.

"Gadis bodoh."

***

"Sasuke-kun, kau kenapa?" tanya Hinata yang menarik tangan Sasuke agar pemuda itu tidak pergi.

Kini mereka di sisi luar tempat karaoke dengan suasana yang cukup sepi.

Sasuke membalikkan badannya masih dengan Hinata yang mengenggam tangannya. Pemuda itu menatap Hinata dengan tajam seakan siap menerkam mangsanya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 15, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My Love [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang