ꗃ❹ NAMA

132 43 62
                                    

Masih di dalam gua. Untuk kedua kalinya diatas kepala gue muncul lampu. "Oke, biar gue ga susah manggil kalian. Gue kasih lo pada nama, oke?" gue tau pertanyaan gue ga bakal dijawab. Tapi, siapa sangka si manusia cerdas yang paling cakep ngangguk ngangguk.

"Oke, lo yang paling cerdas. Nama lo, Jeno" Ucap gue, dan si manusia cerdas yang gue beri nama 'Jeno' itu mulai nyoba ngomong 'Jeno'.

Berani sumpah, gue nahan banget buat gak ngakak. Bisa bisanya gue kasih nama anak setongkrongan gue buat mereka. Lagian salah siapa nih manusia manusia cerdas rada mirip mereka. Yah jadi kangen nongkrong kan.

"Lo Renjun, Haechan, Jaemin, Chenle, Jisung. Oke sekarang kalian semua punya nama." Kata gue santai sambil nunjuk mereka satu satu.

Gue natep mereka yang masih kebingungan buat nyebut nama mereka. Karna gue orang sabar dan sangat santai gue ajarin cara ngomongnya, dari Jeno.

"Je-nooo~" Kata gue sepelan mungkin.

"No-n no?" Kata Jeno masih salah.

"Je" Kali ini gue ngomong tiap sukunya.

"J-je" Kata Jeno agak patah patah tapi gue yakin dia bisa.

"Jeno" Ulang Jeno dengan pelafalan yang bagus. Demi Pak Taeil guru terboring IPS 4 gue bangga bisa ngajarin manusia purba ngomong.

Sekarang giliran, "Ren-"

"Jun!" Kata renjun antusias.

Lanjut, "Haechan. Hae-chan.." Kata gue pelan tapi ga diwaro sama haechannya. Gue gaplak pelan palanya, akhirnya dia nengok.

"Hae" Kata gue persuku.

"Tayo" Ha? Tau dari mana dia soal tayo? Udah gak jaman masih aja ada.

Dan beralih ke 3 manusia cerdas yang lainnya, ngga butuh waktu lama sebenernya tapi gue rasa kali ini cukup menyenangkan. Rencananya besok gue bakal ngajarin mereka bercocok tanam. Gila, pinter banget gue.

©markeugigle

Antiquity ‧  마크리Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang