Omoni

177 23 0
                                    

Sudah hampir 3 minggu mereka tidak bertemu karena kesibukan masing-masing. Sungjae sedang mempesiapkan comeback dan konser grupnya yang akan diadakan di bulan maret, yang juga bertepatan dengan anniversary ke 10 grupnya. Sedangkan IU sedang sibuk persiapan shooting drama terbarunya. 

Entah keajaiban dari mana, hari libur mereka jatuh pada hari yang sama, maka dari itu mereka tidak akan menyia-nyiakan kesempatan langka ini. Sejak kemarin malam, Sungjae menginap di apartemen IU. 

Karena mereka menghabiskan malam mereka dengan meluapkan semua rasa rindu mereka di ranjang hingga jam 3 pagi, mereka sekarang masih terlelap, walaupun matahari sudah bersinar dari 5 jam yang lalu. 

Walaupun tak ada satu helai benang pun menutupi tubuh mereka, mereka tetap terasa hangat karena mereka berbagi kehangatan dengan pelukan. 

Sinar mentari yang konstan menyinari wajah IU akhirnya berhasil membangunkannya. Dengan perlahan dia melepaskan pelukannya dengan Sungjae dan duduk di atas kasur. Tubuhnya masih sedikit pegal-pegal akibat aktivitas mereka semalam. Tidak tahu berapa ronde mereka selesaikan semalam. 

IU tersenyum melihat kearah Sungjae yang masih terlelap. Ia mengelus kepala Sungjae dengan lembut, berusaha membangunkan kekasihnya "sayang, bangun sudah siang". Tapi Sungjae masih bergeming.

'mungkin dia sangat kelelahan karena kemarin' batin IU. Lalu ia bangkit dari tempat tidur dan memakai pakaian yang tergeletak berantakan di lantai samping ranjang. Setelah itu ia ke kamar mandi untuk mencuci muka dan sikat gigi. 

Setelah selesai bersih-bersih, ia kembali ke kasur untuk membangunkan Sungjae. 

Sungjae masih tidur dengan damai, sambil sesekali mendengkur keras. Jujur IU awalnya sangat terganggu dengan suara dengkuran Sungjae. Ketika pertama kali mereka tidur bersama, Sungjae mewanti-wantinya kalau dia akan mendengkur, awalnya IU pikir dengkurannya tidak akan parah, ternyata suara mesin kapal kalah berisik dengan suara dengkuran Sungjae. 

Tapi ia sekarang sudah terbiasa, malah kadang dia merindukan suara dengkuran Sungjae ketika dia tidur sendirian. 

"sayang, bangun" ia menggoyangkan tubuh Sungjae berkali-kali dengan tangannya. Tapi Sungjae masih saja tak bergerak. 

"Yah! Yook Sungjae!! bangun atau aku siram air" IU sudah kehabisan kesabaran. 

Sungjae tiba-tiba tersenyum tapi masih menutup matanya. 

"kau sudah bangun dari tadi? dasar!" IU memukul tubuh Sungjae dengan bantal. 

"iya iya aku bangun" Sungjae mengusap matanya sambil meregangkan tubuhnya. "badan ku pegal-pegal sekali, sepertinya kemarin kita bermain terlalu kasar noona".

IU menggelengkan kepalanya mendengar ocehan Sungjae. "sana cuci mukamu dan sikat gigi, mulutmu bau!".

Sembari menunggu Sungjae selesai bersih-bersih, IU pergi ke dapur untuk mempersiapkan sarapan. Sebenarnya ini sudah terlalu siang untuk dibilang sarapan. 

IU mengeluarkan kotak cereal dari lemarinya dan susu dari kulkas. Ia juga memotong buah-buahan untuk dijadikan smoothies. 

Sungjae pun keluar dari dari kamar IU dan berjalan kearah dapur. Ia memeluk IU yang sedang sibuk memotong buah, lalu mencium pipinya. Mereka terlihat seperti pasangan suami istri yang baru menikah. 

Kemudian dia membuka kulkas dan mengambil sebotol air dingin, lalu ia tuangkan isinya ke dua gelas kaca. Ia berikan satu gelas ke IU, dan ia meminum air di gelas satunya. 

Mereka sedang menyantap cereal mereka masing-masing, ketika tiba-tiba ada suara orang memencet sandi pintu apartemen IU. Mereka langsung saling berpandangan, siapa yang mengunjungi IU tanpa memberitahukannya terlebih dulu.

Love PoemTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang