Chapter 07

74 13 5
                                    

Silahkan play lagu yang ada di multimedia ya, biar bisa lebih menghayati ceritanya hehe^^

Zombie yang benar-benar sudah dekat, melompat dengan kecepatan penuh kearah Alin.

Jleb.

Seseorang menancapkan sebuah bambu runcing ke pusat kepala zombie tersebut yang langsung jatuh tergeletak ke tanah.

"Sehun?!"

***

Persetan! Kenapa belum juga ketemu sih?! Batin Sehun.

"Argh.."

"JOE SEHUN!!!" pekik Kai yang saat ini terlihat sangat terkejut.

Sehun mengerang karena lututnya tergores sebuah bambu bekas pagar dipinggir jalan, tidak terlalu parah tapi cukup mengeluarkan banyak darah. Zombie yang mencium bau darah Sehun langsung menambah kecepatan berlarinya, tidak memperdulikan lukanya, Sehun terpikir untuk mencabut bambu tersebut lalu berlari kearah zombie yang sudah berada persis dibelakangnya. Sempat terjadi pertempuran sengit yang menegangkan, Sehun berusaha menahan rasa sakit yang dia rasakan dilututnya, dia terus melawan zombie itu kemudian mengakhirinya dengan menusuk kepala zombie tersebut secara bergantian. Dalam sekejap kedua zombie itu mati di tangan Sehun.

"Akh.." Sehun jatuh tertunduk, lututnya sudah tidak kuat menyangga tubuhnya sendiri karena lemas.

"Sehun-a, gwenchana?"

"Hmm, ayo kita segara kembali, perasaanku tidak enak." ujar Sehun yang masih berusaha mengatur napasnya.

Kai membantu Sehun untuk berdiri lalu memapahnya. Tapi Sehun menolak, dia lebih memilih menggandeng lengan Kai saja untuk dijadikan sandaran.

***

"Sehun?!"

Pekikan Rea tidak dihiraukan oleh Sehun, dia hanya berjalan cepat kearah Alin yang masih terpaku melihat zombie yang telah mati di depannya.

"Kau sadar apa yang sudah kau lakukan barusan?"

Alin hanya terdiam. Kepalanya menunduk tidak mau menatap Sehun.

"Jae Alin?!"

Masih tidak ada sautan.

"JAE ALIN!!! KAU TIDAK MENDENGARKAN AKU?! KAU BISA SAJA MATI TADI!"

Sehun sudah tidak bisa menahan rasa emosinya, sudah cukup karena kejadian ini membuat dirinya kehilangan kedua sahabatnya, Sehun tidak mau kehilangan siapa-siapa lagi. Tapi hari ini---Jae Alin membuat dirinya merasa akan kehilangan seorang sahabat yang sangat dia sayangi, lagi.

"Aku mau menyusul Dio hyung saja."

Akhirnya Alin mau angkat bicara. Tapi jawabannya membuat Sehun tercengang bukan main--begitupun Rea dan Kai yang berada dibelakang Sehun.

"Apa katamu? Coba katakan sekali lagi?!"

"AKU MAU MENYUSUL DIO HYUNG SAJA!!!"

Sebuah tamparan mendarat di pipi Alin, rasa panas merambati pipinya yang tentu saja langsung memerah karena Sehun menamparnya sangat keras hingga menimbulkan suara.

"Kau pikir---apa yang baru saja sudah kau katakan, ha?!"

Alin terus menunduk, pria itu terlihat menahan tangis berusaha bersikap tegar walaupun sebenarnya hatinya terasa sangat sakit. Lebih sakit daripada sakit dari tamparan Sehun tadi.

City Of The Died [ ON HOLD ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang