[eins] ocean eyes

253 55 302
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.













Brughhh

Brakkkk

Bughhhh

"Aaaarrrrrggghhhh!!!"

"Heran gue?! Masih aja ya lo tahan banting! Gila, gak ada lawan!" ucap gadis berlesung pipit indah itu.

Tapi...

Wajah manisnya menipu semua orang, dia adalah ketua penindas tertutup di sekolah ini-keberadaannya samar tapi nyata ketika siapapun yang berani mengusik dan ikut campur urusannya. Seo Herin, dialah yang bertopeng tebal, jangan sampai siapapun terjatuh dalam kebohongan dan tipu dayanya.

Tapi ini bukan tentang Seo Herin, ini tentang dia... yang baru saja beradu dengan Herin. Teman sekongkolnya yang semua orang tidak tahu, dia bernama Liu La Rein, Lala. Semua orang kenal dia sebagai brandal karena sikapnya yang nakal, dan terlibat dalam kehidupan Herin dan kawan-kawan.

Lala berdiri dengan luka lebam di pipi, rahang, bahkan perutnya terasa ngilu. Dia tak pernah goyah, luka itu ia anggap sebagai hiasan, memang gila anak perempuan ini. Dia kuat, karena dulu pernah mempelajari olah raga bela diri 'Judo' secara privat. Kegiatan judonya berlangsung selama delapan tahun sampai sekarang.

Dia cantik, kornea mata sebelah kirinya berwarna biru laut dan kanannya berwana cokelat hazel (heterochomia)-itu karena dia blasteran Jerman, postur tubuhnya yang ideal semua orang menginginkan itu darinya, dan itulah yang membuat Herin iri padanya, awalnya Herin baik kelamaan menjadi siksaan bagi Lala. Bodoh.

Lala menjilat darah luka di ujung bibirnya, rasanya itu seperti zat besi dan ciri darah yang asin dan amis. Jorok!

"Hehe, memang." Jawab Lala sambil tercengir pelan.

"Gue gak suka lo dideketin Mark!" ah, dia menyebutkan alasannya setelah melihat Lala dihabisi teman-temannya yang lain, Koeun dan Yiyang. Tapi keduanya kalah.

"Mark temen gue, dia ga niat gitu."

"Jangan ngelak lo, balik sana! Terus habisin si Mark!"

Lala sudah biasa, setiap kali orang yang Herin suka pasti malah berbalik padanya, cowok itu yang menyukainya bukan pada Herin. Dan tololnya, Lala mengabulkan untuk menghabisi cowok yang disukai Herin.

●○●○●○●○

"Mark?" panggil Lala dari ujung koridor, tampaknya lelaki itu mendengar, tak lama ia menghampiri Lala dengan wajah kebingungan.

"La, your face? Lo why?" masih saja campuran, Mark adalah bule nyasar, bahasa Indonesianya belum sempurna sepenuhnya, tapi sudah gaul pakai 'banget'.

Lala tersenyum miris, "maaf..."

Brughhh

ʙ ᴇ ᴛ ᴡ ᴇ ᴇ ɴ  ᴜs ; ᴊᴇɴᴏTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang