[vier] my fault

104 25 161
                                    

Jam sudah menunjukkan pukul setengah sembilan, namun anak yang bernama Mark Lee belum juga terlihat, ini ke dua kalinya Mark tidak masuk sekolah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Jam sudah menunjukkan pukul setengah sembilan, namun anak yang bernama Mark Lee belum juga terlihat, ini ke dua kalinya Mark tidak masuk sekolah. Bahkan pesan-pesan dari Lala, Haechan dan juga Renjun tidak pernah dibalas, anak itu seperti menghilang ditelan bumi.

Perasaan Lala sudah tidak yakin dan merasa janggal, pasalnya Herin juga tidak mengabari apapaun, biasanya perempuan itu banyak maunya, membalaskan dendamnya melalui perantara Lala, misalnya yang berani menggosipi Herin atau yang pernah melabrak Herin, itu semua Lala yang membalaskan dendamnya, dan Herin hanya bisa berpura-pura ramah dihadapan semua orang seperti manusia pengecut, tanpa diketahui orang-orang kalau mereka bersekutu, parahnya lagi sampai ada yang bunuh diri karena perlakuan Lala dari perintah Herin. Sama-sama jahat. Perempuan tanpa hati, hidup berdasarkan emosi.

Herin dan Mark sudah banyak yang menggosipkan, kalau mereka sudah pacaran. Tapi Lala tidak percaya, masa secepat itu? Hahaha... bukan Herin banget katanya.

"Jangan-jangan... Herin ngabisin si Mark?"






Haechan menghampiri Lala yang sedang memandangi pemandangan sekolah lewat jendela kelasnya.

"Mark bales ga?" tanya Haechan seraya di sampingnya.

"Lo mau tau dia dimana?" ah, anak ini lagi-lagi malah berbalik tanya.

Cowok itu mengernyitkan dahinya cukup mendalam dan serius, "dimana? Lo udah tau? Kenapa gak bilang anjim?!!!!"

Lala terkikik, Haechan yang sangat terkejut menurutnya sangat lucu. "Gak tau." Ucap Lala.

Haechan mulai kesal, "LO TUH ANJIM!!! GUA BUNUH JUGA LO!!! GELUT AJA LAH KITA!!!" gerutunya sangat geram.

"Santai kek anjing!!! Gue bogem aja lu langsung k.o!"

Laki-laki itu hanya terkekeh canggung, yang dikatakan dengan Lala memang benar, yah dia memang sangat penakut kalau terkena pukulan.

Lala menggenggam lengan Haechan, menuntunnya sampai kebangku mereka, "beresin barang-barang lo!" ujar Lala sambil menggendong tasnya, lalu membenarkan pakainnya.

"Kabur maksud lo?"

"Finding Mark Lee!" kata Lala sambil tersenyum, kemudian ia berjalan ke meja Renjun sambil mengemasi barang-barangnya, yang punya sedang tidak ada di kelas.

Lala berjalan di depan dan Haechan tepat di belakangnya. Saat keluar kelas, Renjun sedang berbincang-bincang dengan Minju. Sebenarnya Minju sudah dekat dengan Renjun dikarenakan mereka satu ekskul Mading dan menjabat sebagai sekertaris dan bendahara, tapi sudah banyak gosip yang beredar kalau diantara mereka ada yang menyimpan rasa.

Dan alasan Lala tak menyukai Minju dengan ejekan 'Si caper' karena sudah dekat dengan Renjun ternyata dia juga dekat dengan Jeno, lagipula Minju adalah temannya saat pertama masuk SMA, tapi Minju menghindarinya karena takut terbawa hal negatif. Lala masih sebal.

ʙ ᴇ ᴛ ᴡ ᴇ ᴇ ɴ  ᴜs ; ᴊᴇɴᴏTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang