Chapter - 13

1.9K 110 6
                                    

Joss dan para anggota mafia lainnya telah berada di gudang persenjataan.

Gudang persenjataan terlihat sangat berantakan dan banyak sekali bekar pertempuran antara mr. Wave dan anggota mafia joss wayar.

" berani sekali mereka bermain - main denganku " ucapnya dengan kilatan mata yang marah

" luke tangkap mr. Wave dengan keadaan hidup - hidup, aku yang akan membunuhnya secara perlahan karena dia sudah berani bermain - main denganku " lanjutnya

" baik leader, saya akan membawa mr. Wave secara hidup - hidup " ucap luke

" aku akan kembali ke mansion, luke ku tunggu kau di perusahaan nanti malam cepat tangkap bedebah itu atau kau yang akan ku bunuh " ucapnya dengan tegas

" baik leader "






Sedangkan di mansion,
Gawin telah terbangun dari tidurnya dan tidak mendapati joss di kamarnya.

" apa dia berada di ruang kerja atau sudah berangkat ke kantor " monolongnya.

Gawin beranjak dari tempat tidurnya dan berjalan menuju lantai bawah.

" bibi apa joss sudah berangkat kerja " tanyanya pada sang pelayan kepercayaan joss

" ah tuan muda, maaf saya tidak tau tuan muda " ucapnya

" baiklah bibi, bibi bisa tolong buatkan aku susu coklat panas perutku sedikit sakit " ucapnya dengan pelan

" apa tuan muda baik - baik saja, apa perlu saya telfon kan leader " ucapnya dengan khawatir ketika melihat wajah sang tuan muda sedikit pucat.

" tidak perlu bibi, aku baik - baik saja mungkin aku hanya masuk angin " ucapnya dengan tersenyum hangat.

" baiklah tuan muda, akan saya buatkan coklat panas "

" aku tunggu di ruang tv ya bibi "

" baik tuan muda " balasnya







Joss sudah kembali ke mansion, ia berjalan ke dalam mansion dan mendapati gawin tertidur di sofa ruang tv.

" baby bangun kenapa tidur di sini nanti badanmu bisa sakit semua " ucapnya dengan lembut

" eughh kau dari mana apa kau tidak bekerja " ucapnya dengan suara serak khas orang bangun tidur

" aku hanya pergi ke cafe untuk bertemu dengan kolega " balasnya

" heem, giant a-aku...... " gawin menutup mulutnya dan berlari menuju toilet yang dekat dengan dapur

" Hoek.... Hoek.... hoek " gawin memuntahkan isi perutnya pada wastafel.

" astaga, apa kau baik - baik saja " ucapnya seraya memijat tengkuk gawin agar lebih baik.

" perutku m-mual.... Hoek.... Hoekk... hoek.. " gawin terlihat sangat pucat dan lemas membuat joss yang berada di sampingnya sangat khawatir.

" sebaiknya kita ke dokter, jangan membantah kali ini " ucapnya dengan tegas dan gawin hanya menggangguk dengan ucapan suaminya itu.

" aku sudah lemas dan tidak bertenaga lagi " ucapnya dengan suara pelan.

"  kita ke dokter sekarang oke " joss langsung menggendong gawin yang sudah pucat dan lemas.

" godd cepat siapkan mobil kita ke rumah sakit sekarang " ucapnya dengan suara tinggi karena ia sangat khawatir dengan keadaan gawin saat ini.

.

.

.

.

.

my husband is the head of the mafiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang