×××
Hari yang melelahkan diantara hari sekolah lainnya jatuh pada hari Selasa. Sebab ada mapel Fisika yang Jimin benci seantero jagat. Otaknya sudah kering, perutnya seolah berdering.
Jimin mau makan banyak-banyak hari ini.
“Nanti ingetin kalo gue mau jajan cilok juga, batagor sama bakwan kawi, okay?”
“Iya,” Jawab Taehyung seadanya.
Seperti dugaan Jimin, kantin sekolah penuh. Dengan tekad bulat, ia menerobos kerumunan, menuju target utama, gerobak mie ayam.
Ia mengantre di belakang kakak kelas. Dari belakang sudah kelihatan rupawan.
‘Tinggi betul? Roman-romannya kok kayak kakak calon jodoh? Iya bukan, sih? Kak Jungkook bukan, ya?’
“Uangnya pas, ya, Buk. Makasih.”
“Eh, Jimin, mau makan mi ayam juga, ya,”
‘Kalo makan kamu, boleh, aku mau makan kamu aja, Kak.’
Jimin mengangguk cengoh. Lalu Jungkook membalas dengan senyum hangat.
‘Anjay, senyumnya ngalahin segernya es buah.’
‘Manisnya kek ngajak nikah!’
‘Fix, jodoh gue ini mah.’
“Woi, Jimin bin bucin!” Taehyung tak santai. “Pesen apa aja lo tadi?”
Jimin jadi tukang keong.
‘Jungkook sih pake senyum! Lupa kan gue mau pesen apa!’
×××
yak, gjls awokawok
KAMU SEDANG MEMBACA
sweet talk [ prompts ]
Random[ kookmin prompts! ] sependek waktu jungkook jatuh pada jimin. sesederhana bilang, aku suka kamu. ©jimpabo-