×××
Ding dong
Ding dong
Surai pirang itu bergerak pelan, merasa terusik sebab bunyi bel terdengar berulang kali.
Ding dong
“Kamu pesan paket, Kook?”
Ia bertanya dengan mata terpejam—suaranya serak. Cukup tak rela meninggalkan rasa nyaman dari dada telanjang pacarnya—yang hanya bergumam mengiyakan. Jimin beringsut, menguap sekali lalu menggaruk pipi.
“Dih, yang pesan siapa, yang ambil siapa. Lagian kenapa dia tidak pengertian sekali kalau aku jalan saja masih susah.”
Jungkook dengar tapi ia mengabaikannya. Cuma, ya, dalam hati balas bergumam, ngedumel trooos.
“Dikira dia saja yang mager? Yang digempur siapa, yang tepar siapa.”
Gusti, si bantet banyak cakap banget, yaaa, batin Jungkook lagi.
“Ini bajuku raib kemana pula?!”
Ding dong
“IYA SEBENTAR ATUH MANG!”
“Kook! Pinjam baju, sini! Bajuku kamu lempar kemana tadi malem, astaga.”
“Tinggal ambil saja 'kan, by.”
Ah, kaus putih Jungkook! Jimin pastikan dulu kalau tidak ada cairan cinta mereka yang menempel.
“IYA MANG, JALAN KE PINTU INI, IYA.”
“Buset, tukang antar dikira tukang cilok apa, dipanggil mang.”
Diam deh, kelinci mager.
×××
KAMU SEDANG MEMBACA
sweet talk [ prompts ]
Random[ kookmin prompts! ] sependek waktu jungkook jatuh pada jimin. sesederhana bilang, aku suka kamu. ©jimpabo-