Alasan?...

75 9 1
                                    

(setelah cerita love that is hated part22)

.
.

The NEW arc start! ▶️

.
.

Eren menatap kepergian Bella dalam diam. Dari perkataan nya tadi ia tau, bahwa Bella tidak main-main dengan ucapannya.

Eren juga tidak percaya dengan semua kejadian yang ia lihat. Awalnya ia sedang berbincang bersama keluarga Ackerman dan beberapa orang yang terlibat secara langsung maupun tidak langsung.

Hingga tiba-tiba pintu terbuka dan seorang maid mengatakan anak-anak sedang bertengkar. Dan saat ia tiba ia melihat kedua anaknya mengatakan suatu hal yang paling sensitif terhadap Ravi.

Itu cukup mengejutkan. Tapi, itu semua tidak seberapa karena hal yang lebih mengejutkan terjadi. Dimana ia melihat Maine menampar Ravi hingga sudut bibirnya berdarah.

Itu cukup membuat nya membeku dan jantungnya berdetak kencang. Apalagi setelah perkataan Ravi yang sangat menyiratkan kebencian juga kekecewaannya.

Belum cukup itu semua Bella ikut menampar Maine dan mengatakan akan membunuh mereka jika mereka menyentuh Ravi.

Eren yang memikirkan itu semua segera menuju ke arah si kembar yang masih mematung tak percaya.

"Apa yang kalian lakukan?!!" Tanya Eren dengan suara yang sedikit meninggi. Ia sedikit kesulitan mengendalikan emosinya.

Riven Dan Rien hanya diam dengan tatapan kosong, "Riven! Rien! Jawab papa!" Teriakkan Eren berhasil membawa si kembar kembali ke kenyataan.

"... Pa-pa?"

"Kenapa kalian berbicara seperti itu pada Ravi?" Tanya Eren berusaha untuk tidak memarahi kedua putranya.

Tapi dia melihat Riven serta Rien mengepalkan tangannya. Eren menghela nafas, "Levi, sepertinya ada yang harus di selesaikan terlebih dahulu. Aku akan membawa mereka pulang." Ucapan Eren yang tidak bisa di bantah itu hanya mendapat anggukan dari Levi.

Eren sendiri segera membawa si kembar pulang ke apartemen mereka. Sementara Levi akan menyelesaikan masalah disana, sekaligus menjelaskan semuanya dan beberapa hal lainnya.

.
.
.

Eren kini sudah duduk di ruang tamu apartemennya. Disana ada Riven Dan Rien yang hanya diam menunduk tidak berani menatap mata sang papa.

"Kenapa kalian mengatakan hal-hal itu kepada Ravi?" Tanya Eren lebih lembut.

Untuk beberapa saat tidak ada jawaban. Eren lagi-lagi melihat bahwa si kembar kembali mengepalkan tangannya kuat-kuat, seperti sedang menahan sesuatu yang akan meledak kapan saja.

"Jawab papa. Riven, Rien." Perintah Eren membuat keduanya tersentak.

"Itu karena dia pantas menerimanya." Gumam Rien dengan suara yang sangat kecil. Tapi, Eren berhasil menangkap kalimat itu dengan sempurna.

"Kenapa Ravi pantas mendapatkannya?" Tanya Eren lagi.

"Karena ibunya yang membuat papa dengan paman iblis ... Berpisah." Kali ini Riven yang berucap dengan sedikit menaikkan suaranya namun memperkecil suaranya di akhir.

"Kenapa kalian berpikir seperti itu?" Eren tampak sedikit bingung dengan situasi saat ini.

"Sebenarnya.." Riven terdiam beberapa saat sebelum menceritakan hal-hal yang terjadi sebelum peristiwa itu terjadi.

Flashback...

Tadi pagi Riven Dan Rien mendapatkan sebuah pesan aneh yang mengatakan kalau selama ini kalian berdua di bohongi.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 06, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Light InThe DarknessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang