chapter 3 :

3.4K 161 28
                                    

Chapter 3.

Di sinilah Naruto, Tsubaki dan Sona berada. Tepatnya mereka sekarang berada di ruangan klub Kendo. Terlihat Tsubaki dan Naruto sudah saling berhadapan, sedangkan di tepi area pertarungan, terlihat Sona berdiri seorang diri.

"Apa kau yakin hanya memakai itu! O-j-i-s-a-n!" Ledek nya saat melihat Naruto hanya menggunakan pedang kayu. Sedangkan dirinya telah memegang Nagitana miliknya.

"Ha'i. Dengan ini saja sudah cukup" Balas Naruto sambil tersenyum lima jari. Namun sepertinya Tsubaki menyalah artikan senyum itu seakan meremehkannya.

"Peraturannya sederhana! Kalian tidak boleh mengeluarkan sihir. Ini hanya pertarungan menggunakan senjata" Ucap Sona agak keras.

"Hajime!"

Mendengar aba-aba dari Sona yang menyatakan mulai. Tsubaki langsung menerjang Naruto dengan kecepatannya. Melihat lawannya yang tidak sabaran, Naruto hanya tersenyum.

Setelah sampai ke titik untuk menebas, Tsubaki langsung mengayunkan Naginata nya horizontal, bermaksud menebas kepala Naruto.

Whuss!

Namun dia harus membulatkan matanya, saat dia hanya menebas angin, tanpa ada keberadaan Naruto.

"Yo.. Kau menyerang apa Ojou-chan" Terdengar suara Naruto dari belakang Tsubaki, disertai kekehan kecil.

"B-bagaimana bisa?" Kagetnya saat melihat Naruto ada dibelakangnya. Bukan hanya Tsubaki, tapi Sona juga kaget melihat hal tersebut.

"Hm?"

"B-bagaimana kau bisa disana?" Lanjutnya dengan ekspresi wajah masih terkejut. Naruto yang melihat gadis itu terkejut, terkekeh geli.

"Hehe... Aku dari tadi disini Ojou-chan" Tsubaki yang mendengar balasan Naruto menjadi geram.

"Jangan main-main orang tua!" triak Tsubaki. Entah kenapa, Tsubaki yang biasanya berfikiran tenang. Dengan mudahnya terpancing emosi nya saat berhadapan dengan pria didepannya, apa lagi senyum itu, rasanya pria itu benar-benar memancing emosinya, Itulah yang difikirkan Tsubaki saat melihat senyum Naruto.

"Hiyaa.. " Sekali lagi Tsubaki mengayunkan senjatanya secara Horizontal.

Trank!

Namun sekali dia harus membulatkan matanya karena kaget. Bagaimana tidak, Nagitana nya bisa ditahan dengan pedang kayu Naruto. Padahal yang ditahan adalah bagian tajam nya.

"Hehehe... Untung peraturan hanya melarang sihir, bukan chakra" Batin Naruto. Lagi-lagi dia terkekeh geli melihat ekspresi yang ditujukan Tsubaki.

"Apa kau sudah menyerah? Ojou-chan" Tsubaki langsung tersentak dari keterkejutannya. Lalu dia melompat mundur untuk menjaga jarak dengan Naruto.

"Kau curang! Aku yakin kau menggunakan sihir pada pedang kayu itu!" Tuduh Tsubaki. Sebab mana mungkin ada pedang kayu yang bisa menahan bagian tajam Nagitana.

"Ehh... Aku sama sekali tidak menggunakan sihir! Aku bahkan tidak tahu cara menggunakan sihir" Bantah Naruto. Memang dia sama sekali tidak menggunakan sihir, tapi dia hanya memperkuat pedang kayu itu dengan menyalurkan chakranya.

Naruto Dxd new DimensionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang