chapter 9 :

3.6K 191 32
                                    

Bagi yang gak suka cerita ini bisa pencet tombol backnya kk😊

Chapter 9 :

Flash!

Terjadi kilatan oranye di salah satu rumah sederhana, yang berada di kota kuoh. Setelah kilatan oranye itu hilang, terlibat lah Naruto dan Himawari berdiri disana.

"Hoaamm... Hima.. Kau tidur lah di kamar, Tou-chan akan tidur di ruang tamu saja, menggunakan futon" Ujar Naruto.

Namun Himawari hanya diam, dengan wajah yang menunduk. Naruto yang tidak mendapat respon, menoleh pada putri nya itu.

"Ada apa Hima?" Tanya nya bingung.

"N-Ne.. Papa.."

"Hmm?" Naruto menekukkan alis nya bingung, melihat putrinya seperti ragu-ragu.

"A-aku ingin tidur di temani oleh Papa!" Ucap Himawari menatap langsung wajah Naruto. Tidak lupa wajahnya sedikit memerah mengatakan hal tersebut.

"E-eh... Tapi kau kan sudah besar" Kaget Naruto. Namun dia hanya dapat sweatdrop melihat putri nya itu menggembung kan pipinya.

"Moo.. Ayolah Papa! Aku ingat tidur di temani Papa.. Aku mohon.." Bujuk Himawari, tidak lupa dia memasang wajah memelas.

Naruto yang melihat hal tersebut, hanya dapat menghela nafas. Sungguh dia sangat tidak sanggup melihat ekspresi wajah itu.

"Hahh~ Baiklah... Tapi kita lebih baik membersihkan diri dulu.. Pertarungan tadi membuat ku berkeringat" Ucap Naruto, sambil melangkah ke kamar mandi.

Melihat Naruto yang sudah pergi ke kamar mandi. Wajah Himawari yang tadinya memerah, berubah murung.

"Entah kenapa.. Aku tidak mengenali Papa saat dia bertarung tadi!? Itu seperti tidak papa yang selama ini bersama ku" Gumam Himawari pada dirinya sendiri.

Namun dengan cepat dia menggeleng, dia tidak boleh berpikiran aneh tentang Papa nya tersebut. Lalu dia pun pergi membersihkan badannya.

X

X

Skip Day.

Mekkai.

Sementara itu di mekkai, terlihat Sirzechs sedang duduk berhadapan dengan gadis iblis, surai hitam twintail.

"Jadi... Kau sudah lama mengenal pria itu?" Tanya Sirzechs menatap gadis di depannya. Sedangkan yang di tatap hanya senyum-senyum tidak jelas, sambil memainkan rambutnya.

"Hehe... Maaf Sir-tan.. Sebenarnya aku memang sudah lama mengenal nya" Balas nya.

"Lalu kenapa kau tidak mengenalkan ku pada nya? Apa kau tidak ingin aku tahu kekuatan besar yang di miliki pria itu? Serafall!" Tanya Sirzechs lagi, kini dengan nada yang terlihat serius.

"Tidak-tidak..." Serafal dengan cepat menggelengkan kepalanya. Dengan tangan yang di kibas-kibaskan.

"Aku memang tahu dia memiliki kekuatan... Tapi, aku sama sekali belum tahu jelas itu besar atau tidak, soal nya dia sangat ahli dalam menahan aura" Jelas Serafall, supaya pria didepannya ini tidak salah paham.

Naruto Dxd new DimensionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang