Memakan dengan lahap hasil buruannya sendiri, Naruto merasa sudah waktunya dirinya untuk mulai menyusul anggota timnya yang lain. Naruto pun bergegas dengan lincah melewati beribu-ribu pohon demi mencapai tujuan. Naruto pun sampai dengan setelahnya bersembunyi dari balik pohon menyaksikan pertarungan antara timnya dengan Momoshiki Zabuza, merasa penasaran Naruto hanya diam mengamati dari balik kabut sebelum dirinya menyadari jika itu hanyalah ilusi kabut yang sengaja dibuat musuh untuk menghadangnya.
"Siapa kalian?",tanya Naruto waspada dengan tiga ninja yang kini mengepungnya.
"Kita beruntung menemukan sandera",ucap seorang pria memakai topeng.
"Gato-sama pasti senang",balas pria bertopeng lainnya.
"Hahahaha, tangkap dia. Timnya meninggalkan dia seorang diri pasti karena dia sangat lemah",perintah pria bertopeng yang sepertinya adalah ketua dari tim itu.
'Masalah lain datang di waktu yang tidak tepat',pikir Naruto merasa dirinya akan terlambat jika berlama-lama disana.
Mendesah ringan, Naruto merasa dirinya capek lahir dan batin. Di lain pihak, ninja yang mencegat langkah Naruto mulai melancarkan aksinya menyerang Naruto sebelum mereka membawanya ke Gato.
"Fyuh",gumam Naruto ringan dan mencoba merelekskan tubuhnya.
Naruto masih memegang alat yang dirinya sempat gunakan untuk menangkap mangsa saat berburu. Mulai menghindari serangan lawan yang berniat melukai dan membawanya pergi, Naruto memanfaatkan lingkungan sekitarnya untuk memprovokasi dan menyerang para ninja yang terbilang cerdik karena bisa melewati serangan lancaran Naruto tapi itu hanya awal. Sangat jarang menggunakan atau bahkan melatih jurus ninjanya, Naruto awalnya cukup kerepotan melewati lawan-lawannya sampai dirinya kewalahan sekarang Naruto sudah sangat terbiasa ketika selalu menjadi incaran Danzo karena sebagai cucu Hokage tapi sangat lemah.
Berbekal taijutsu, Naruto mulai menyerang, menghindar, menghilang dari pandangan musuh, serang, pukul, tendang, lempar lalu lukai.
Hidup di dunia yang dipenuhi ninja, bagi Naruto itu sangatlah berat. Namun dengan tidak berputus asa meninggikan kecerdasannya dengan mempraktekkannya secara langsung. Naruto si ahli strategi itulah yang ingin Naruto capai setiap membaca di perpustakaan Hokage.
Hingga tiba-tiba keadaan sekitar Naruto dipenuhi kabut yang menghitam, jelas saja seharusnya membuat Naruto tidak dapat melihat sekitarnya termasuk ketiga ninja kabut yang bisa menyerangnya kapan saja.
Naruto menutup matanya fokus. Mulai menganalisa sekeliling dan berjalan perlahan dengan hati-hati, Naruto sadar disana dirinya hanya sendirian tanpa seorang pun yang dapat menolongnya.
'Ini memang kali pertamaku berhadapan langsung dengan ninja kabut tapi aku masih tidak boleh lengah',pikir Naruto dalam diam.
Tidak seperti klan Uchiha yang dapat melihat dalam kabut gelap, Naruto hanyalah seorang manusia biasa tanpa kemampuan ninja dan kalaupun Naruto pada akhirnya menguasai teknik ninja itu hanyalah teknik dasar. Dengan begitu terbilang sangat asing bagi Naruto untuk berhadapan langsung dengan pertarungan panas.
'Apa yang harus kulakukan?',tanya Naruto mulai panik dan mencoba bernafas pelan.
'Waktu itu aku mungkin saja bisa teleportasi, tapi aku masih belum bisa menguasainya'pikir Naruto mengingat sewaktu dirinya berpindah tempat pada saat meditasi.
"Srakk brakk brukk hwaaaa"
"Siapa kau? Brakk"
"Apa yang kau lakukan? Hyaaaa"
'Apa terjadi sesuatu dengan mereka?',pikir Naruto mendengar sesuatu.
Tak lama kemudian kabut hitam itu pun memudar mengisahkan Naruto dan ketiga ninja kabut yang kini sudah berceceran darah.
'Untung aku tepat waktu',pikir Sasuke khawatir.
'Sepertinya dia baik-baik saja',pikir Tazuna lega.
'Are? Kenapa Naruto ada disana?',pikir Sakura heran. Setahu Sakura, Naruto sudah berangkat duluan.
'Ah untunglah barang bawaanku tidak hilang',pikir Sai beruntung karena barang berharganya tidak hilang.
'Aku lengah, meninggalkan Naruto seorang diri ternyata lebih berbahaya',pikir Kakashi merasa bersalah.
"Sensei, barangku sudah bertemu. Ayo kita lanjutkan perjalanan",ucap Sai santai menghampiri Kakashi yang menatapnya tajam.
Naruto menatap Sai waspada dan Kakashi tajam,"Naruto, kau tidak terluka?" tanya Sasuke khawatir.
Sesampainya di dekat Naruto, Sasuke terperangah memandang benda asing berbahaya yang kini tengah dipegang Naruto.
"Berikan padaku",ucap Sasuke mengambil paksa benda berbahaya yang kini ada di tangannya.
"Naruto, mengapa mereka menyerangmu?",tanya Kakashi memandangi Naruto.
"Sebagai sandera dan menyerahkannya ke Gato",ucap Naruto pelan entah harus bersyukur karena telah diselamatkan dan tidak jadi mati atau kesal karena seenaknya saja ditinggal pergi.
'Aku masih belum cukup kuat, di dunia ninja yang kelam ini. Sepertinya aku harus berlatih teknik ninja mulai sekarang biar bisa melindungi kaa-san',pikir Naruto mengingat kelengahan dan kelemahannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Crown Princess (Slow Update)
HumorUzumaki Naruto adalah seorang gadis cantik yang hidup berdua bersama ibunya di negeri daun dimana sang kakek berada. Hidup di negeri yang penuh ninja tentu membuat Naruto tak senang. "Ninja? Apa itu? Apa mereka penting?" Itulah kata pertama yang dir...