¹⁰-𝙽²¹-¹⁰

6.2K 639 52
                                    

-🐻

-N²¹-

Pukul 02.00 dini hari,si sulung Lee atau lebih tepatnya para hyungline dikejutkan oleh suara bell rumah yang berbunyi berkali-kali, seharusnya maknaeline juga dengar,tapi entahlah mungkin telinganya sedikit kurang peka atau sengaja tidak peka

Taeil keluar dari kamarnya, masih mengucek mata dan mengumpulkan nyawa sembari berjalan untuk mengecek interkom,Jaehyun juga--anak itu rajin,dan peka sekali terhadap suara

"Siapa Hyung??" Tanyanya,bahkan saat Taeil belum melihatnya

"Molla,kau lihat--hyung masih pusing astaga" ucapnya

Jaehyun langsung saja mengecek siapa yang menekan bell sepagi ini--siapa orang yang akan bertamu pagi sekali seperti ini,dan lagi rumah mereka tidak pernah kedatangan tamu,jika manager pasti akan menunggu diluar sampai semuanya keluar,jika lama pun manager hanya akan menelfon salah satu untuk segera keluar--jika eomma Appa,buat apa menekan bell??Kan bisa langsung masuk saja

"Eomma!!" Pekik Jaehyun,lalu langsung berlari untuk membukakan pintu--Taeil yang terkejut juga ikut berlari

Ceklek

"Dimana adik kalian"

Goeun langsung saja masuk saat pintu terbuka, meninggalkan koper yang dibawanya begitu saja didepan pintu--alhasil Jaehyun yang membawanya masuk

"Eomma,ill punya banyak adik,siapa yang eomma maksud"

Goeun menghela nafas,lalu berbalik menatap sulungnya "Renjun,Jeno, Haechan, Jaemin, Yangyang" ucapnya

"Me-mereka sedang tidur kan eomma,kan ini masih pagi sekali" gugupnya

Goeun mendudukkan dirinya disofa ruang tengah, memijit pelan pelipisnya--Taeil mendudukkan dirinya disamping sang eomma,memijit lengannya dengan tatapan khawatir

"Eomma kenapa??dimana Appa??" Tanya si sulung lirih,Jaehyun masih berdiri memegang koper Goeun

"Kenapa tidak ada yang memberi tau eomma??kenapa kalian malah sembunyiin hal penting kaya gini dari eomma??apa hak kalian hah??aku ibu mereka,yang seharusnya orang pertama yang tau hiks"

Isakan itu lolos dari ibu dengan dua puluh satu putra itu

Jaehyun langsung saja bergabung, mengelus punggung bergetar sang eomma lembut

"Eomma mian,ill hanya tak ingin membuat eomma khawatir dan malah sakit,eomma sedang bekerja dan jika sakit,kita semua khawatir"

Tangan Goeun terulur mengusak surai dua putranya itu "gomawo,sudah menjaga adik-adik"

"Bisa jelaskan pada eomma apa yang terjadi??" Lanjutnya

Taeil mengangguk,tentu saja Taeil karena Jaehyun sendiri belum tau keseluruhannya

"Empat hari yang lalu,mereka sempat collapse, sebelumnya kejang hebat mungkin karena terkejut saat Johny membentaknya--awalnya hanya Nana,tapi eomma taukan mereka memang lima orang tapi rasanya jantung mereka hanya satu,dan itu pada Nana--" Goeun mengangguk

"--syukurnya mereka hanya tertidur sebentar,tapi dokter bilang,mereka terlalu sering kelelahan namun diabaikan dan itu berakibat pada kerja jantung dan paru-paru,awalnya ill juga Tae kaget,tapi jika hanya paru-paru mungkin masuk akal mengingat mereka sering kehabisan nafas saat berlatih namun seringnya mereka bilang tidak apa-apa"

"Dan jantungnya jadi lemah,dan mungkin setelah ini mereka tidak bisa lelah sama sekali"

Goeun menghela nafas beratnya "berhenti jadi idol,dan eomma akan bawa mereka ke Amerika,tinggal bersama eomma Appa disana" ucap Goeun

"Eomma,Andwe!!" Sergah Jaehyun,dia tidak ingin dipisahkan dengan lima adiknya,tak hanya lima tapi jaehyun tak akan mau dipisahkan oleh semua saudaranya....lagi

"Eomma jangan seperti ini,jangan membunuh mimpi adikku--dokter bilang asal mereka rutin meminum obatnya dan tak terlalu kelelahan,semuanya akan baik-baik saja" ucap Taeil

"Tidak ada yang baik-baik saja ill,menjadi seorang idol mana yang tidak melelahkan,berlatih setiap hari belum lagi jika ada jadwal comeback,syuting MV pergi ke acara tv,itu melelahkan sayang--eomma hanya khawatir,eomma takut kehilangan"

Sulung disana menunduk "percaya padaku eomma,ill dan yang lainnnya pasti akan menjaga adik-adik"

Goeun kembali menghela nafas,dan terpaksa mengangguk dan tersenyum "arraseo,eomma akan percaya--lalu bagiamana dengan jadwal kalian,tidak mungkin sikembar langsung berkegiatan kan??"

"Tidak,kita diliburkan selama sebulan--ya itu jika tidak diubah nantinya,tapi tidak full libur beberapa kali harus ke perusahaan untuk konten entah Vlive atau untuk YouTube"

"Sudah atau belum??"

"Belum,besok jadwalnya Dream hanya akan live setelahnya akan pulang" jelas Taeil

"Yasudah,tidur lagi gih--maaf mengganggu tidur kalian"

Goeun mengecup kening dua putranya bergantian,dan setelahnya dua putra Lee itu kembali ke kamarnya--Goeun juga,namun dia menatap pintu dengan nama Lee Jaemin lekat

Rasanya ingin membuka pintu itu kemudian memeluk buah hatinya didalam sana,jujur saja dia dengan lima kembar terutama Jaemin dan Yangyang memang tak sedekat itu--entahlah,beberapa tahun ini saja terlihat dekat,karena lima kembar itu terlihat mau bermanja dengan-nya,dan itu membuatnya bersyukur

Masih ingat kan, menjadi ibu dengan dua puluh satu anak benar-benar bukan hal yang mudah,benar-benar tidak mudah--

Jujur saja Goeun tidak suka dengan anak yang sudah pandai bicara, menurutnya sangat berisik,dan dulu saat awal-awal menikah dia pernah berfikir,jika dia akan merawat anaknya sampai sebelum mereka pandai berbicara dan setelahnya dia akan memberikan anaknya itu pada siapapun yang ingin haha lucu bukan pemikirannya

tapi saat sulungnya lahir,ia sadar jika anak-anaknya berbeda--mereka memang rewel dan berisik saat sudah pandai berbicara,tapi rasanya Goeun terkena karma haha,celoteh riang buah hatinya seakan sudah menjadi candu untuknya waktu itu

Tapi balik lagi, mengurus banyak anak tidak mudah.

Salah memberi pengertian pada satu anak, akibatnya akan fatal--terlalu fokus pada satu dua anak akan membuat tumbuh rasa iri pada yang lain--dan mungkin itu terjadi pada lima kembar,dimana saat kecil hingga menginjak sekolah menengah pertama rasanya dia dan lima kembar jauh sekali

Ketika dia pulang,dan berkumpul dengan suami dan semua putranya lima kembar akan duduk mengelompok, berlima dan sedikit menjauh dari dia yang sedang dipeluk oleh si bungsu atau putranya yang lain

Saat kecil lima kembar juga cenderung lebih pendiam dan sering menyembunyikan--saat terjatuh mereka tidak akan menangis dan memanggil dia atau hyungnya untuk membantu--mereka akan bangkit sendiri atau lebih seringnya lima kembar itu akan saling membantu mengulurkan tangan kecilnya untuk meraih tangan kecil lainnya,kemudian masuk kamar dan mengunci pintu

Goeun tersenyum getir, mengingat masa ketika rumah besarnya sudah seperti tempat penampungan anak kecil--tidak ada hari tanpa berisik oleh celoteh para putranya,hening adalah suatu kelangkaan bahkan saat tidur sekalipun

Netra seorang ibu itu masih lekat menatap pintu kamar putranya

"Putra eomma yang berharga" gumamnya lalu bangkit dan memasuki kamarnya





_

_

_

-City²¹-

_

_

_








Votement juseyo~

[3] Brothers and Dream || 𝙽𝚌𝚝²¹Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang