15.00
(Y/n) sudah sampai dirumahnya, " ya ampun, tumitku terasa panas." (Y/n) merasa badannya lengket karena keringat dan bergegas mandi.
(Y/n) mengeringkan rambut dengan hair dryer, suara bising dari hair dryer mengisi kamar mandi. (Y/n) seketika mengingat suatu momen.
Wungggg......
(Y/n) duduk di wastafel, didepannya terdapat pria berambut kuning keemasan sedang menunduk mendekatkan rambutnya ke (Y/n). Rambutnya mencuat kesana kemari, membuat (Y/n) kewalahan." Astaga rambutmu ini.... "
" Hmm? "
" Rambutmu lari kesana kemari, apalagi yang panjang ini. "
15 menit mengeringkan rambut Keigo, " sudah, " (Y/n) meletakkan hair dryer di tempatnya.
Keigo melihat (Y/n) sangat dekat, " Kenapa Keigo? "
Tangan kanan Keigo memegang pipi (Y/n), " kau benar-benar imut."
Kata-kata itu berhasil membuat wajah (Y/n) memerah, " Ihh kau ini, cepat turunkan aku."
" Tidak, aku ingin posisi seperti ini dulu, " tangan Keigo yang satunya melingkari pinggang (Y/n), kemudian mendekatkan bibirnya ke bibir (Y/n). Mereka menikmatinya, lembutnya bibir Keigo dan mungilnya bibir (Y/n), Keigo memasukan lidahnya ke dalam mulut (Y/n). Mereka mengakhirinya, Keigo tersenyum.
Rambut (Y/n) sudah kering, lalu dia mengambil hp mencari nomer Keigo dan memencet telpon.
Tutt.... Tut....
Nihil, Keigo tidak mengangkatnya. (Y/n) membuka pesan.
Keigo?
Apa kamu sibuk?
(15.42)2 menit
5 menit
Keigo belum membacanya." Apa aku datang ke rumahnya saja? " Tapi (Y/n) takut jika Keigo benar-benar sibuk.
Setelah berpikir untuk memilih antar ya dan tidak, akhirnya (Y/n) memilih ya untuk datang ke rumah Keigo.
" Kubawakan dia apa ya, bucket ayam atau spicy wings? "
"Mm- bucket ayam saja deh."
(Y/n) memesan bucket ayam secara online, dari pada berjalan menuju ke kedai ayam yang memakan waktu 10 menit. Untuk menunggu pesanan datang, (Y/n) membuka lemari pakaian dan memilih pakaian untuk pergi ke rumah Keigo, dia memilih pakaian santai, training joger hitam, kaus abu-abu muda lengan panjang, dan sneakers. (Y/n) mengambil hp nya.
Pesanan anda akan sampai.
(Y/n) berlari menuju depan rumah, mengambil pesanan dan membayarnya, (Y/n) mengecek pesanannya menaruhnya di ruang tamu, lalu mengganti pakaiannya yang sudah dia pilih.
(Y/n) berjalan ke stasiun. Saat shinkasen akan berangkat (Y/n) belum sempat berpegangan dan terhuyung, lengan besar merangkul pundak (Y/n). Spontan (Y/n) menengok, ternyata Aizawa-sensei yang merangkulnya.
" Oh, Aizawa-sensei terima kasih banyak, " (Y/n) menundukkan kepala.
" Sama-sama, cepatlah berpegangan, " jawab Aizawa-sensei, ia menggunakan pakaian serba hitam longgar dan terdapat kain yang melilit di lehernya.
" Apakah pekerjaan pahlawan anda sibuk Aizawa-sensei? "
" Ya, banyak Nomu yang muncul, "
(Y/n) mengangguk mengerti.
" Kau mau kemana? " Tanya Aizawa-sensei.
" Saya mau bertemu dengan Keigo, " jawab (Y/n) dengan malu.
" Aku tidak pernah melihat Keigo saat bekerja, apa dia bersamamu terus? "
Deg.
" Eh? O-oh ya, Keigo bersama dengan saya, dia....dia membantu saya untuk mendekor ulang kamar saya, " Jawab (Y/n) dengan kaku." Tolong sampaikan kepadanya, cepat kerja, banyak nomu yang bermunculan. "
" Baik, Aizawa-sensei, akan saya sampaikan. "
Terdengar pemberitahuan,
" Pemberhentian stasiun W akan tiba. "" Aizawa-sensei saya duluan, permisi," (Y/n) keluar dari shinkasen dengan mata yang mulai panas.
✴️✴️✴️
KAMU SEDANG MEMBACA
𝖂𝖍𝖊𝖗𝖊 𝖆𝖗𝖊 𝖄𝖔𝖚 𝕶𝖎𝖉?
FanfictionFanfiction by ©TitiRiko Boku no Hero Academia belongs to ©Kohei Horikoshi ------------ (Y/n) kecewa, melihat Keigo yang sedang beradegan panas dengan perempuan lain. (Y/n) lari, tapi suatu ketika pria berambut biru pucat menemui (Y/n), dan membawa (...