“Tuhkan bener apa kata gue. Pasti cuma boongan deh. Siapa juga yang percaya kalo seorang Mikha udah punya pacar.”
“Haha, ada apaan sih ini? Kayaknya gue juga ikut terlibat nih?” kata cowok yang baru datang tadi dengan wajah geli yang ternyata dia adalah Kak Raka, Kakaknya Mikha bukan pacarnya.
“Ngga ada apa – apa kok Kak. Ehh tadi katanya ada urusan cowok? Urusan apa deh?” kata Mikha penasaran.
“Kepo banget deh. Oiya Nat, gue punya yang baru nih tadi baru dapet dari anak anak. Dan ini keren banget serius.”
“Wuihh, jadi penasaran. Kapan bisa dicoba kak?” Tanya Nathan dengan semangat 45. Kayaknya gue tau nih kemana jalan pikirannya.
“Pasti masalah game deh. Yaudah yuk Kak kita pulang. Duluan ya Nat.” aku langsung menarik lengan Kak Raka secara paksa.
“Ahelah ga asik banget sih lo Mik, ngga seneng apa ngeliat gue seneng.” Nathan menampilkan wajah memelasnya.
“Bodo wlekk.” Aku hanya menjulurkan lidahku sambil menatap wajah Nathan yang sekarang berubah menjadi sebal.
***
“MIKHAAA!!!” teriak Nathan yang sedang berada diruang keluarga. Dengan ogah ogahan aku bangkit dari tempat berbaringku.
Setelah sampai dibawah aku melihat dia dan juga Kak Raka yang sedang bertempur dengan asyiknya. Sudah biasa kalau Nathan hari minggu datang kerumahku jika ada sesuatu yang baru.
“Apaan sih lo Nat? Nganggu tidur siang gue aja lu.” Kataku malas saat aku sudah berada di sampingnya.
“Hehe ya maaf Mik. Emm,buatin gue makanan dong laper nih.” Pintanya
“Yee,buat aja sendiri. Males gua.”
“Yahh kok gitu sih Mik aku kan tamu di sini. Jadi lo sebagai tuan rumah harus melayani tamunya dengan baik dan benar.
Ya Mik? Buatin dong Mik yayaya? Mikha cantik deh.” Pintanya gombal sambil menampilkan puppy eyesnya. Aku paling ngga bisa nolak kalau Nathan udah kaya nampilih wajah kaya gitu. Bisa aja nih anak ngrayunya.
“Mulai deh jurusnya dikeluarin. Iya iya gue buatin, ngerepotin aja lo jadi orang.” Kataku yang langsung ngacir ke dapur, apa lagi kalau bukan masakin si curut Nathan, emm tepatnya bukan masakin sih tapi membuat sesuatu yang instan gitu.
Setelah beberapa detik berpikir, kuputuskan untuk membuat spagetti karena itu yang terlintas dipikiranku. Setelah aku berkutik di dapur akhirnya aku selesai membuat spagetti dan aku langsung membawanya menuju ruang keluarga.
“Nihh Nat.” kataku sambil meletakkan piring dimeja.
“Wihhh,kayaknya enak nih. Makasih Mikha sayang.” Aku menoyor kepalanya sebagai jawaban atas perkataannya tadi.
Kemudian perhatianku teralih ke laki laki yang berada di samping Nathan,siapa lagi kalau bukan Kak Raka.
“Kakak mau juga?” tanyaku pada Kak Raka yang masih sibuk dengan game yang ada dihadapannya.
“Emang kamu buat lebih?” Kak Raka bertanya balik sambil tidak mengalihkan pandangannya dari game yang sedang dimainkannya.
“Iya, kalau Kakak mau aku ambilin.”
“Bolehdeh.” Kata Kak Raka sambil menatapku dan tersenyum lebar. Yang aku balas dengan senyum dan langsung kembali ke dapur tapi langkahku terhenti saat bel rumah berbunyi.
Aku memutuskan untuk membukanya terlebih dahulu. Setelah aku membuka pintu, aku mendapati seorang wanita paruh baya yang mungkin umurnya sama dengan Mama dan juga seorang laki laki yang lumayan tampan dengan wajah ditekuk di sebelahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Glasses
RomanceAku adalah seorang gadis biasa yang sedang menikmati hidup sebagai anak SMP. Aku belum mengenal apa yang namanya cinta, aku hanya sekedar tau tentang apa itu menyukai seseorang. Sampai pada akhirnya aku bertemu dengan Dia. Yang kupikir rasa sukaku p...