09

7.6K 1.3K 71
                                    

Jeno dan Haechan sampai di Jeju. Mereka pergi jauh dari Seoul ke Jeju untuk bertemu anak mereka.

Walaupun Jeju sudah sangat terkenal dan populer tapi Jeno dan Haechan tinggal di tempat yang lebih terpencil. Itu mereka lakukan untuk melindungi Putra mereka.

Haechan langsung turun dari mobil tanpa menghiraukan Jeno. Haechan sudah terlampau rindu dengan anak nya. Satu bulan tidak bertemu itu sudah sangat lama sekali bagi seorang Ibu seperti Haechan.

Haechan membuka pintu dan langsung masuk tanpa permisi. Bahkan ia sudah meneriaki nama anak nya.

"Chenle!! Ini Mama!"

"Chenle!! Sayang!!"

Terdengar suara langkah kaki terburu buru. Haechan tau itu pasti Putra nya. Dan benar saja, Putra nya itu berlari ke arah nya dan langsung menubruk nya dengan pelukan.

"Mama!! Chenle kangen Mama!" Ujar anak kecil itu.

Haechan berjongkok menghujami anak nya itu dengan ciuman. Haechan sangat merindukan suara anak nya ini, walaupun terdengar sangat berisik.

"Mama juga kangen kamu sayang" Haechan.

Jeno masuk, menyapa mertua nya terlebih dahulu yang sudah berdiri di tak jauh dari tempat Haechan dan Chenle.

"Apa tak ada yang merindukan Papa?" Jeno.

Haechan dan Chenle melepas pelukan mereka. Chenle tersenyum melihat Jeno. Merentangkan tangan nya, memberi gestur minta di gendong.

Jeno langsung menggendong Chenle dan memberi ciuman di kedua pipi anak nya itu.
"Chenle kangen Papa!" Ujar Chenle dengan memeluk leher Jeno erat.

"Kalau begitu kalian istirahat. Eomma akan menyiapkan makan malam" Eomma Haechan.

..

"Mama! Jangan pergi! Disini saja bersama Chenle. Papa saja yang pergi!!" Chenle sedari tadi tak mau lepas dari Haechan.

Jeno dan Haechan sekarang akan kembali ke Seoul. Mereka memang berencana hanya akan menginap semalam.

Tapi sekarang Chenle menangis tak ingin di tinggal Mama nya.

"Sayang.. tapi Mama ada kerjaan. Chenle disini bersama Kakek dan Nenek. Nanti Mama akan kesini lagi" ujar Haechan memberi pengertian sambil mengusap air mata terus mengalir di pipi anak nya.

"Tidak mau! Mama disini saja! Biar Papa yang pergi!!" Chenle memeluk Haechan erat. Anak itu benar benar tak ingin jauh dari Mama nya.

Sementara Jeno wajah nya sudah tak enak di pandang. Ia merasa di usir oleh anak nya sendiri.

"Sayang Mama dan Papa janji akan kesini menjemput Chenle nanti" Jeno berusaha membantu Haechan untuk menenangkan Chenle.

Chenle menoleh pada Jeno dan Jeno tersenyum manis melihat anak nya itu.
"Tidak mau! Papa saja yang pergi! Mama disini bersama Chenle!" Chenle menangis semakin keras.

Jeno menghela napas, sudahlah ia menyerah. Anak nya sangat keras kepala.

Appa dan Eomma Haechan merasa kasihan. Karena cucu nya itu menangis semakin keras. Bahkan napas nya sampai terputus putus.
"Bawa Chenle saja ke Seoul" Eomma Haechan.

Haechan menatap Eomma nya.
"Tidak! Eomma disana bahaya!" Haechan

Eomma Haechan menghela napas. Ia baru ingat alasan mereka pindah ke Jeju.
"Benar disana bahaya. Eomma lupa" Eomma Haechan.

Haechan berdiri, ia menimang nimang Chenle dan menyayikan lulaby. Berharap Chenle tidur, agar ia bisa segera kembali ke Seoul.

Satu jam menidurkan Chenle dan akhirnya berhasil. Haechan membaringkan Chenle di kasur nya.Di belakang Jeno memperhatikan.

Oh My Ghost ||  JaemRen✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang