"Kita putus"
Dua kata itu sungguh membuat pemuda yang berada didepan gadis itu tercengang, "Maksud kamu apa?!" Teriakan emosi dari pemuda itu.
"Maaf, Aldi. Aku udah nggak bisa lagi sama kamu" jawab perempuan itu dengan air mata yang sudah keluar dari mata cantiknya.
Pemuda yang dipanggil Aldi tadi sudah tak habis pikir, apa salahnya? Kesalahan apa yang membuat gadis yang sangat dicintainya itu marah seperti ini? Sungguh Aldi tidak mengerti.
"Aku buat kesalahan apa? Cerita kalau aku ada salah! Jangan asal minta putus kayak gini!" lihatlah, bahkan kedua bola mata pemuda itu sudah memerah.
"Kamu nggak ada salah apapun Aldi, disini aku yang salah, aku yang-"
"Engga, Zahra! Kamu kenapa? Jelasin yang bener!"
Perempuan bernama Zahra tadi sudah menangis sesenggukan didepannya.
"Aku minta maaf Aldi, kita ngak cocok! Kita beda! Kita berbeda Aldi! Kamu ngerti ngga sih?!"
Mendengar jawaban gadisnya, Aldi menunduk lesu. Lagi-lagi yang menjadi hambatan hubungan mereka adalah perbedaan.
"Kita bisa sama Zahra!"
"Sama gimana Al? Susah!"
"Aku bakal pindah keyakinan!" Sergah Aldi cepat.
"A-apa kamu bilang?" Zahra sungguh terkejut dengan apa yang dikatakan Aldi. "Kamu kira pindah keyakinan itu gampang?! Apa kamu nggak mikir akibatnya Al?"
"Aku nggak peduli, yang aku peduliin cuma kamu!"
Sebuah tamparan mendarat mulus di pipi putih mulus Aldi. "Kamu gila!" Zahra sungguh kesal dengan lelaki dihadapannya ini.
"Pliss, Ra" mohon Aldi. "Aku nggak bisa hidup tanpa kamu."
"Kamu bisa Al, hidup kamu bukan cuma tentang aku."
Aldi mengangguk, "Oke, kalau itu mau kamu. Aku bakal terima."
"Makasih, Al" Zahra tersenyum walaupun kedua matanya mengeluarkan kristal bening.
"Anggap aja kita nggak pernah ketemu," pandangan Aldi lurus kedepan tanpa mau menatap Zahra. "Dan besok, jangan harap kamu bakal kenal aku lagi."
"Ma-maksud kamu apa Al?"
***
Makasih buat yang baca<3
/Peluk onlineJangan lupa pencet bintang di pojok kiri🤗
KAMU SEDANG MEMBACA
Different
Teen FictionPerbedaan itu membelenggu mereka. Perbedaan itu memisahkan mereka. Mereka sama, tapi tetap berbeda. Mereka memiliki keyakinan, tapi keyakinan mereka yang berbeda. Mereka memang se-amin tapi mereka tak se-iman. Apa mereka tidak bisa disatukan, Tuhan?