PROLOG

14 5 0
                                    

Hai perkenalkan namaku raina , aku bisa di panggil rain,ana atau apapun itu yang penting kalian senang hahahaha. Aku dikenal dengan seseorang yang terjebak di dalam masa lalu,yang selalu berkhayal akan keajaiban datang terhadap diriku. Aku adalah si manusia labil yang hadir di bumi. Kenapa? Karna ketika aku mencintai seseorang, orang itu tidak mencintaiku. Tapi, ketika aku tidak mencintanya,orang itu malah mencintaiku. Bumi memang berputar sesuai porosnya , perasaan memang bisa berganti sesuai waktunya, Tapi.. mau sampai kapan aku seperti ini? Mau sampai kapan aku menyakiti perasaan diri sendiri? Mau sampai kapan aku di dalam sepi? Ketika dulu aku hanya menunggu jawaban. Tapi kini aku akan mencarii jawaban. Bukankah seperti itu juga pergerakan untuk membuka perasaan baru bukan?
Menurutku,cinta adalah hal bodoh jika aku harus menjelaskannya. Singkatnya begini, pernyataan orang lain dan perspektif ku tentang cinta sangatlah berbeda. Jika menurut orang lain cinta adalah anugrah. Menurutku cinta adalah jebakan. Jika menurut orang lain memiliki pacar adalah suatu keharusan. Tapi menurutku, memiliki pacar adalah sesuatu yang hanya di lakukan oleh orang-orang yang kesepian.
Aku pernah mengamati beberapa hubungan kekasih seorang temanku. Di hubungan itu tentunya terdapat 2 orang insan yang berbeda. Fakta yang aku ambil dari hubungan mereka adalah pertama,salah satu diantara mereka selalu terlihat lemah,terus mengalah hingga diantara mereka tak mau kalah. Dan selalu ingin terlihat menang. Kedua, jika larangan laki-laki/perempuan sudah di lontarkan maka dia tidak akan menerima bantahan. Dan ketiga, ketika mereka mendapatkan masalah dari sebelah pihak maka di selesaikannya juga hanya dengan satu pihak itu pula. Syukur-syukur yang menyebabkan masalah yang meminta maaf atau bahkan sebaliknya. Tak sedikit dari mereka yang selalu meminta bantuan kepada orang lain untuk menyelesaikan masalah mereka. Padahal masalah itu kan masalah mereka, tapi mereka masih saja menyangkut pautkan orang lain di dalam hubungan mereka. Apa mereka tidak takut privasi mereka akan terbuka begitu saja? Apa mereka lupa akan kesepakatan mereka untuk menjalani hubungan itu? atau memang tidak ada kesepakatan diantaranya?
Ada seseorang yang pernah menyatakan cintanya terhadapku dan ketika aku menanyakan alasannya mencintaiku apa, ia malah bertanya "memangnya cinta itu butuh alasan?" . bukannya cinta itu memang butuh alasan ya? Kalo tidak mana mungkin bisa datang begitu saja? Apa pertanyaan dia masuk akal? Dan apakah kalian sadar sampai saat ini aku menjelaskan sebagian kecil perspektifku dan mungkin juga berbeda dengan perspektif kalian? Atau bahkan ada juga yang sependapat denganku.
Sampai sini aku meminta izin kepada kalian untuk bertanya. Apakah beberapa kisah diatas ada sangkut pautnya dengan perspektifku? Jika memang ada,Menurut kalian apa? Yap! Perspektifku tentang cinta adalah jebakan itu masuk akal bukan? Coba pahami lagi tentang kisah hubungan teman-temanku jika kalian belum paham. Baik akan aku simpulkan. Kesimpulannya menurutku begini, kalo kita sudah menjalankan hubungan asmara dengan seseorang. Maka, salah satu diantara kalian harus mengikuti aturan yang di buat oleh pasangannya. Dengan begitu aturan itu hanya di buat dengan sepihak dan di jalankan dengan sepihak juga. Mereka mempunyai peran yang berbeda. Ada yang memerankan sebagai dalang dan ada yang memerankan sebagai wayang. Jika sudah begitu bukankah diantara mereka ada yang terjebak karna peran? Bukankan benar seperti itu bukan? Apa memang si wayang itu sudah menyetujui alur cerita yang dijalankan si dalang atau bahkan tidak ada kesepakatan antara si dalang dan si wayang?
Ada beberapa temanku yang bilang seperti ini terhadapku "mungkin kamu seperti ini karna belum kenal sepenuhnya tentang cinta itu sebenarnya apa?".mungkin apa yang temanku ucapkan itu ada benarnya. Karna memang sampai sini aku hanya mengungkapkan pernyataan aku saja kalo cinta itu adalah jebakan. Apa yang aku nyatakan sebenarnya bukan hanya apa yang aku pelajari dari temanku saja ada beberapa hal yang menguatkan pendapatku tentang pernyataan itu. yap! Pengalaman. Mungkin pengalamanku di bidang percintaan tidak sebanyak yang kalian rasakan. Tapi aku pernah membaca quotes seperti ini bunyinya "ingat! Seorang pelatih tidak bermain" . penyataan itu yang membuat aku sadar bahwa sebenarnya cinta juga tidak sepenuhnya tentang memiliki pacar tapi juga tentang apa yang kita rasakan dan kita pelajari. apa kalian sadar banyak pendapat orang tentang cinta itu bisa di katakan sempurna apabila kalian yang saling mencintai juga harus saling memiliki? Apa kalian lupa akan takdir? Memang terkadang kita yang di pertemukan untuk saling mencintai di takdirkan untuk menjadi teman hidup. Tapi,ada juga mereka yang di pertemukan saling mencintai hanya untuk di takdirkan menjadi pengalaman hidup. Semua tergantung takdir bukan?

LANGIT BARU UNTUK ANATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang