"Ma! Lihat ini!" teriak Eneri dari kejauhan untuk mendapatkan perhatian ibunya dan kedua kakaknya.
Saat Eneri mendapat perhatian mereka, Eneri mulai memainkan beberapa melodi di piano yang berada di tengah tengah ruangan itu.
Bunga kristal biru dan serpihan kaca yang membiaskan cahaya mentari menjadi warna pelangi menghias ruangan putih itu.Irene tidak percaya dengan hal ini, mengeluarkan tangannya yang selama ini di dalam jaketnya,menadahkannya keluar, membiarkan bunga dan serpihan kaca itu jatuh ketangannya dan meleleh di tangannya.
"...." Irene masih tidak percaya dengan hal yang baru saja terjadi, anaknya telah mendapatkan keahlian neneknya...
"Eneri memang anak yang spesial," batin Irene."Apa tadi mama bilang sesuatu?" tanya Eneri, Irene menggelengkan kepalanya, dan meminta ketiga putrinya, Nisha, Ereni, dan Eneri, untuk berkumpul didepannya.
"Aku benar-benar senang, memiliki putri seperti kalian," Senyum Irene, lalu ekspresinya berubah menjadi tegas, "Tapi bakat dan identitas kalian yang sebenarnya tidak boleh diketahui oleh orang luar."
"Maksud mama, tidak ada yng boleh tahu kita ini mutiara?" tanya Ereni, "Dan kalau kita bisa menggunakan sihir?" lanjut Nisha.Eneri mengangguk, dan Irene pun menundukkan kepalanya.
"Iya, kedua itu, tidak ada yg boleh tahu hampir semua keturunan Uoza itu adalah mutiara dan kita menggunakan sihir, mengerti?"
"Baiklah, kami mengerti mom/ibu/mama," jawab ketiga putri itu.
"Tapi, mama, bagaimana dengan sihir yang tadi kutunjukan? Itu diperbolehkan, ya kan?" tanya Eneri."Sihir itu diperbolehkan, sebenarnya, kita boleh menggunakan sihir sebebasnya, asal kalian bertanggung jawab atas sihir yang kalian lakukan, dan sihirmu tadi, Eneri, sebaiknya kamu gunakan untuk mendapatkan perhatian yang lain, itu sihir yang indah, namanya Light of Arte, biasanya muncul saat kamu sedang membuat sebuah bentuk seni, apakah penjelasan itu cukup?"
"Lebih dari cukup, terima kasih, mama." Eneri tersenyum puas mendengar penjelasan ibunya.
"Baiklah, sudah selesai time-out nya, kalian bisa beraktivitas kembali."(Fyi, mereka gak sengaja ngerusakin kaca istana gara gara main tennis :>)
-----
"Nee, kamu dengar itu?" tanya pria bertopi yang sedang bertengger di sebuah pohon, disebelah ruangan keempat perempuan tadi.
"Sangat jelas~ anakku akan memiliki adik perempuan yang bukan hanya imut dan bersikap baik, dia pun berbakat dalam musik dan sihir~
Jadi, berapa harga anak perempuan itu?" tanya pria berkacamata yg telah mendengar semua itu di bawah pohon.
Pria yg ada diatas pohon turun, "xxxxxxx yen,"
"Mahal sekali, tapi sah saja, karena dia sangat bermulti-talenta~"
Pria berkacamata itu pun membayar dengan jumlah uang yang sangat besar terhadap pria bertopi itu.
"Silahkan~ dia menjadi milik anda~."-----
"Ohayou, Eneri-chan~," Eneri terbangun mendengar suara yang dia tidak kenal, suara laki-laki yang tidak dia kenal sama sekali, ruangannya juga gelap gulita, sehingga dia tidak bisa melihat apa-apa
"K-kamu siapa? Dimana aku?" tanya Eneri, lalu sebuah lilin dinyalakan, dan muncullah anak laki-laki seumurannya
"Aku Kim Jong Suk, sekarang kamu adalah adikku, Kim Ene Ri," senyum anak lelaki itu.-----
Yamato: Lah jadi kamu punya dua keluarga sekarang?
Eneri: Ya... Bisa dibilang gitu^^"
Gaku: Anak angkat~
Yamato: Dan apa maksudnya kamu dari mutiara?
Eneri:.... :)
Ryuu: Perasaanku gak enak...Sekian dari saia ;>
Ikky ♓-
KAMU SEDANG MEMBACA
Sourire de l'Ange ~Fragment of Happiness~ : SIDE STORY
Teen FictionHal-hal kecil dapat mengubah perspektif seseorang -Ikky♓ Disinilah semua side story untuk cerita Sourire de l'Ange ~Fragment of Happiness~ Semoga kalian menikmatinya! ^^)/