Dari kelas musik, terdengar lantunan suara biola yang sangat merdu.
"Indahnya..." Komentar [Girl's Friend 4].
"Irama nada yang sangat menakjubkan! Bagaikan tangan seorang Ibu yang sedang membelai rambut anaknya..." Ujar Ichinose-sensei, sang Guru Musik.
"Arigatou gozaimasu, sebuah kehormatan bagi saya menerima pujian dari Anda dan teman-teman." Kata Aira sambil tersenyum manis.
Sekembalinya ke kelas 2-A, saat istirahat berlangsung...
"Kira-kira apa yang sedang dipikirkan Aira-chan ya? Sampai melamun seperti itu?" Celetuk [Boy's Friend 2].
"Pasti sesuatu yang tidak bisa kita mengerti." Sahut [Boy's Friend 1].
"Aira-chan, besok kan hari libur. Bagaimana kalau kita belanja bersama?" Tawar [Girl's Friend 2].
"Ah, sumimasen. Besok aku ada jadwal menjaga perpustakaan kota, mungkin lain kali." Jawab Aira.
"Hmm... Begitu ya... "
"Aku benar-benar minta maaf tidak bisa keluar bersama kalian." Aira menundukkan badan meminta maaf.
"Iie iie, seharusnya kami yang minta maaf mengajakmu disaat kamu sibuk."
"Baiklah, kalau begitu kapan-kapan ayo kita keluar bersama-sama!" Cetus Aira.
"Oke!!"
Waktu demi waktu berlalu pergi, tak terasa bel pulang sekolah telah berdering. Aira pun berpamitan pada teman sekelasnya,
"Aira-sama." Sapa sang sopir pribadi keluarganya sambil membukakan pintu mobil.
Aira hanya diam dan masuk dalam mobil tanpa sepatah kata yang muncul. Sesaat setelah sopir masuk, "Sudah kukatakan jangan menjemputku, aku bisa pulang dengan berjalan kaki."
"Tetapi Aira-sama, Tuan menyuruh saya untuk selalu menjemput Anda." Jelas sang sopir.
"Hhh... Baiklah kalau begitu..." Aira hanya bisa menghela napas sambil memandang keluar kaca mobil.
Padahal aku tidak ingin mencolok dimanapun.
***
"Okaerinasaimasu Aira-sama." Sambut para pelayan.
"Ha'i, tadaima." Aira memberi salam.
"Aira-sama, saya bawakan tas Anda,"
"Iie iie, aku bisa sendiri."
"Tetapi..."
"Lebih baik kamu mempersiapkan makan malam, nanti akan kubantu. Ini perintah dariku." Ucap Aira lembut
"Aira-sama, kalau sampai Tuan dan Nyonya tahu---"
"Ssstt, ini rahasia kecil kita semua." Aira menempelkan telunjuk di bibirnya sambil mengedipkan mata jahil.
Setelah melewati makan malam bersama yang sunyi senyap, ia kembali ke kamarnya lalu menyibak pintu balkon kamar tersebut.
Rambutnya berkibar mengikuti hembusan sang Angin"Suasananya nyaman sekali... Ah tidak-tidak! Besok aku harus datang lebih awal!" Gumam Aira sambil menepuk-nepuk pipinya untuk menyadarkan dirinya yg terbuai belenggu angin malam.
***
"Kalau begitu aku berangkat dulu yaa... Ittekimasu!" Pamit Aira.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sourire de l'Ange ~Fragment of Happiness~ : SIDE STORY
Teen FictionHal-hal kecil dapat mengubah perspektif seseorang -Ikky♓ Disinilah semua side story untuk cerita Sourire de l'Ange ~Fragment of Happiness~ Semoga kalian menikmatinya! ^^)/