Hi guys! Masih ada yang baca ga sih cerita ini? wkwkwk sorry banget :'') padahal aku udah janji mau nyelesaiin cerita ini.
Okelah ini aku keluarin draft yang ada dulu, lanjutannya ntah kapan :'')) Enjoy!---------------------------------
"Jadi, apa rencana lo?"
Winwin termenung sesaat mendengar pertanyaan gue.
"Nggak ada. Kalau gue punya rencana mah gue gaakan pamit mau bundir ke elo kali, Ly."
Jawaban Winwin berhasil membuat gue menggaruk kepala gue yang nggak gatal. Udah pasti saat ini dia masih kebingungan bagaimana harus menghadapi teror ChengXiao lah ya, kalau punya rencana mah kagak mungkin mau bundir.
"Hehehe iya ya, bodoh banget gue." Jawab gue cengengesan. Winwin hanya mendengus pasrah.
Setelah itu, suasana jadi hening. Kita berdua sama-sama tenggelam dalam pikiran masing-masing.
Gimanapun juga, gue harus bantuin Winwin buat keluar dari situasi mengerikan itu. Tapi kayaknya si ChengXiao ini tipe-tipe final boss di dalam game yang susah dikalahin deh. Melihat gimana dia dengan mudah bisa ngumpulin massa buat ngebully Winwin, nyebarin rumor buruk tentang Winwin, bahkan bikin teman-teman Winwin nggak bisa berkutik. Hmmmmmm.............. apa yaaaa yang bisa gue lakuin....... Mikir, Ly! Mikir!
Ding!
"Aha!" seru gue membuyarkan lamunan Winwin.
"Ada apa?"
"Kita mulai dulu dari yang paling mudah, Win. Mau denger rencana gue?" jawab gue sambil menaik-turunkan kedua alis tebal gue.
Winwin hanya mengangguk pasrah. Sepertinya dia benar-benar berpikir bahwa tidak ada jalan keluar untuk masalahnya ini. Tapi akan gue buktikan pada dunia bahwa segala masalah pasti ada solusinya hihihihihi ;))
"Denger baik-baik. Pertama-tama kita harus menghilangkan rumor-rumor buruk tentang lo yang ada di internet."
Winwin menggeleng. "Udah pernah dicoba pake koneksi bokapnya Jaehyun, tapi ya gitu... ga berhasil."
"No no no no!" gue bungkam mulut Winwin pake cookies yang baru aja kita beli.
"Lo dan temen-temen lo itu udah keren sebenernya. Cuma kalian itu nggak punya rencana yang mateng, jadinya sia-sia kan."
"Iya juga sih.... terus lo punya rencana?"
"Ada. Kita pake koneksi bokap Kak Jaehyun lagi buat ngehapusin rumor dan komentar jahat di internet. Lalu, timbun pake berita tentang kebaikan lo. Bukan sekedar rumor receh kayak yang disebarin ChengXiao, tapi berita berdasarkan fakta," jelas gue. Aduh gila pinter banget gue.
Alis Winwin mengerut. "Tapi gue nggak punya prestasi apa-apa yang patut diberitain, Ly."
"Ya lo bikin lah, dodol! Ikut volunteer, lomba, atau bikin apa gitu kek yang worth to praise. Masalah publikasi beritanya, nanti gue minta tolong abang gue, doi ketua club jurnalistik di kampus dan kenalannya seabrek. Tugas lo cuma membangun image baik. Itu rencana pertama kita."
"Oke deh, gue akan berusaha. Terus, rencana keduanya apa?"
"Tentu saja nggak bakal seru kan kalau berakhir dengan damai?" ujar gue sambil menaik turunkan alis. Senyuman jahat dari bibir gue merekah tanpa gue sadari.
"Ly... jan macem-macem..."
"Udah lo jangan banyak omong, ngikut omongan gue aja!"
"Ly...."
"No complain!"
Winwin mendengus pasrah. "Okedeh gue percaya sama lo. Terus sekarang gue harus gimana?"
Gue memajukan badan dan menatap Winwin dengan serius ala ala bos mafia. "Kumpulin temen-temen lo. Kita menuju ke markas besar!"
"Hah? Markas besar?" tanya Winwin dengan tampang penuh kebingungan. Gemes banget serius. Pengen gue makan rasanya!😭
"Iya, di rumah gue."
Winwin menatap gue ragu-ragu. "Um... Se...karang?"
"RIGHT NOW!"
KAMU SEDANG MEMBACA
mutual ; winwin nct
Fanfiction"Ada yang mau mutualan sama gue? Tapi yang ga masalah kalau suka gue dm tiba-tiba." - twitter user @notaloserrz via rlmenfess ✔ contain harsh word. ✔ nonbaku. ✔ epistolary; short chap. ✔ point of view berubah-ubah. ©tsubachin 2019