➼ Sudah lewat dua hari semenjak hyunjin sakit. Tapi lelaki manis itu kelihatan biasa saja di mata jeongin karena semua pekerjaan rumah tetap berada pada kendali setelah diperhatikan, maka jeongin berasusmsi kalau lelaki itu sudah mulai baik kondisinya.
Tapi ada yang beda, hyunjin tidak lagi menyuruhnya untuk makan. Maksudnyaㅡ bukan seperti yang lalu sampai jeongin harus makan, ini lebih seperti ke jeongin, makanannya sudah selesai.
Kemudian hyunjin pergi dari hadapan, ninggalin jeongin makan sendirian di meja dapur.
Jeongin berpikir keras apa yang membuat hyunjin menjadi lebih pendiam dibanding biasanya. Padahal mereka baru kenal, tapi jeongin sudah merasa asing dengan sikap pendiam hyunjin.
Atau sebenarnya hyunjin natural pendiam dan ocehannya kemarin semata-mata untuk melampiaskan kekesalan karena jeongin yang bebal?
Kenapa jeongin jadi repot-repot mikirin, sih? Padahal cuma perihal makan.
"Sayang!"
Jeongin terkesiap saat minju memanggilnya. Bayangan akan wajah dan sikap hyunjin yang secara tak sengaja ia perhatiin itu buat jeongin kepikiran.
Di depannya sang kekasih memasang ekspresi yang bingung, "kamu kenapa?"
Minju tak habis pikir mengenai jeongin. Aura yang dipancarakan lelaki itu sangat tidak mengenakkan, bukan seperti biasanya. Sejak awal mereka sampai di tempat ini untuk makan malam, kerjaan jeongin hanya melamun.
Kalau bisa, minju ingin memiliki kekuatan untuk membaca pikiran orang lain.
"Ada apa?" Minju tanya sekali lagi, namun reaksi yang jeongin beri hanya gelengan kecil.
"Tidak ada, ayo lanjut makan."
"Kamu keberatan dengan makan malam ini?"
"Maksud kamu apa?" Jeongin mengernyit heran.
"Kamu menganggap makan malam ini cuma makan malam biasa tanpa memikirkan hal spesialnya kan? Percuma aku dandan cantik hari ini." Lanjut minju.
"Kamu nya sendiri gak peduli."
Jeongin memejamkan matanya, bersamaan dengan itu alat makan yang berada di kedua tangan ia remat pelan sambil menghela napas.
"Selagi itu bukan hari penting, aku beranggapan kalau ini hal biasa."
Minju membolakan matanya tak percaya dengan apa yang keluar dari mulut jeongin. Jadi selama ini minju selalu menganggap hari yang ia lalui bersama jeongin adalah hari yang spesial dan ternyata jeongin tidak memiliki pikiran yang satu dengannya.
Minju tertawa kecil, menertawakan ekspetasinya. "Aku sudah coba untuk lakuin semua termasuk minuman kemarin, tapi kamu gak nyari aku. Terbukti kalau kamu udah gak peduli ke aku!"
Jeongin yang masih mengunyah daging tenderloin, yang awalnya terasa nikmat kini mulai hambar seiring dengan ocehan minju yang memekakkan telinga.
Dan lagi, jeongin tak cukup bodoh untuk menangkap kalimat minju.
KAMU SEDANG MEMBACA
Boysitter ° Hyunjeong
Fanfic「 he do whatever he wants to do 」 Jeongin × Hyunjin Dom! Jeongin Status: discontinued © Blueishby