Elynia pov
Cahaya silau yang datang dari arah jendela kamar ini menganggu tidur tenangku. Setelah melalui malam yang sangat panjang, aku merasa luar biasa kelelahan, ditambah lagi tulang kakiku yang terasa sangat ngilu.
"Selamat pagi, Elynia."
Aku membuka mata, dan menatap iris biru laut milik pria yang sedang menatapku dengan begitu lembut. Padahal tadi malam iris itu memerah, dan menatapku dengan penuh kebencian. Bagaimana bisa hanya dalam semalam wajah menyeramkannya itu bisa menjadi seperti ini? Apa mereka orang yang sama?
Ia memajukan badannya lalu memelukku dengan sangat erat sampai aku kesulitan untuk mengambil nafas. "Kenapa kau menjadi sangat manja seperti ini?" tanyaku sambil melirik kearah Azrael yang sedang menenggelamkan kepalanya di sela leherku.
Dia menggeleng kecil. "Aku kangen tak melihatmu selama setengah hari kemarin, kau jahat sekali meninggalkan suamimu sendirian di tempat ini," gumamnya yang semakin memperkuat pelukannya lagi. Ukh, tulang sehatku! Sampai jumpa!
"Tapi Ely, kenapa semalam rambutmu terlihat berantakan?" ucapnya tiba-tiba.
Aku sontak terdiam saat mendengar perubahan nada suara yang awalnya terdengar sangat lembut sekarang malah menjadi dingin. Diriku dapat merasakan tangan Azrael yang memegang bagian belakang kepalaku dan mengelusnya pelan. Demi apa dia mengerikan sekali! Kenapa suamiku bisa semenyeramkan ini ya Tuhan!
"Eumm..." Kalau aku megatakan yang sebenarnya dia tidak akan marah 'kan? Tapi bagaimana kalau dia marah? Ah entahlah, yang penting aku sudah berkata jujur padanya. "Tusuk rambut yang kau berikan sebagai hadiah ulang tahun pernikahan kita sudah aku gunakan untuk membunuh seekor singa," ucapku cepat.
Pria itu tiba-tiba melepaskan pelukannya, dan menatap lurus kearahku dengan ekspresi yang entah kenapa terlihat marah sekaligus kecewa? Namun tak lama kemudian, ekspresinya itu kembali berubah menjadi normal, dan dia menyingkap selimutnya sambil memperbaiki pakaian tidur yang ia kenakan.
"Hari sudah semakin siang, jangan tidur terus-menerus karena itu tidak baik untuk kesehatan."
Itulah ucapan terakhir yang dilontarkan oleh Azrael sebelum akhirnya ia pergi meninggalkanku begitu saja, dan meninggalkanku yang sedang sangat kebingungan saat ini.
Ada apa dengannya?
=====
Langit yang awalnya terang perlahan mulai menggelap. Aku menyisir rambut basahku, sambil sesekali melirik kearah pintu. Hm, waktu sudah malam dan dia tidak kembali juga ke kamarnya. Apa dia sedang ada urusan penting yang harus dibahas dengan Grand Duke Elion sampai-sampai di larut malam seperti ini tak kunjung pulang?
Tak lama kemudian aku mendengar suara pintu kamar yang terbuka. Kepalaku dengan cepat menoleh kearah pintu, dan melihat sesosok pria bersurai putih yang tengah berdiri di sana. Ekspresi wajahnya tampak sangat kusut, dan dia menatap lama kearahku.
"Ada apa?" heranku.
Dia mendengus kemudian langsung berjalan kearah kamar mandi. Ini orang punya masalah hidup apa ya sama aku? Apa jangan-jangan dia merasa kesal karena masalah tusuk rambut itu? Uh, aku harus memastikannya nanti.
Aku berjalan kearah ranjang, dan duduk di sana sambil menatap lama kearah pintu kamar mandi. Tak lama kemudian suara pintu kamar mandi yang terbuka akhirnya terdengar, dan...
Wow, sungguh indah ciptaan-Mu Tuhan.
Ukh! Mimisan! Ga kuat tolong! Eh, tapi tidak dosa dong kalau ngeliat suami sendiri? Fyuh, untunglah kalau begitu, setidaknya dosaku tidak bertambah banyak karena tergiur menatap otot-otot sixpack suami sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
This is Our Crazy Family [END][KUBACA]
Romance[Réincarnation Series #5] 1# - Fantasi Setelah sebuah kesialan yang menimpa diriku di kehidupan sebelumnya. Aku terbangun dalam tubuh seorang bayi kecil yang bahkan tak bisa melakukan apa-apa selain berbaring di atas ranjang dan merengek. Namun kena...