08

84.8K 10K 1.1K
                                    

Taeyong kini kembali menjalankan aktifitas seperti hari-hari pada umumnya setelah kemarin menikmati weekend. Bangun tidur, mandi, membangunkan Mark, menyiapkan sarapan, mengantar Mark ke sekolah, dan pergi bekerja.

"Mom, Mark sudah selesai sarapan." ucap Mark sembari memperlihatkan piring makannya yang telah kosong.

"Anak mommy pintar!" puji Taeyong sembari mengacak surai lembut anaknya. "Sekarang ambil tasmu di kamar ya. Sebentar lagi pasti uncle Jaehyun akan datang untuk menjemputmu." Ya semalam memang Jaehyun mengirimi Taeyong pesan bahwa ia ingin mengantarkan Mark ke sekolah. Awalnya memang Taeyong menolak, tapi pada akhirnya ia luluh juga dan membolehkan Jaehyun mengantarkan Mark ke sekolah.

"Siap Mom." Mark mengangkat tangannya membentuk simbol hormat. Setelah itu ia berlari ke kamarnya untuk mengambil tas sekolahnya. Sedangkan Taeyong membersekan dan mencuci piring bekas sarapan.

Tok.. Tok.. Tok..

'Ah itu pasti Jaehyun.' batin Taeyong.

"Iya sebentar." teriak Taeyong sembari berlari menuju pintu utama rumahnya.

Cklek..

"Hai Tae." sapa Jaehyun.

Taeyong memandang Jaehyun dari atas ke bawah, seolah sedang menilai penampilan lelaki tampan di hadapannya. Jaehyun terlihat berkali-kali lipat lebih tampan pagi ini, apalagi dengan balutan kemeja formalnya, dan ya Taeyong mengakui itu dalam hatinya.

 Jaehyun terlihat berkali-kali lipat lebih tampan pagi ini, apalagi dengan balutan kemeja formalnya, dan ya Taeyong mengakui itu dalam hatinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Ada apa memandangku seperti itu? Aku tampan ya?" tanya Jaehyun dengan pede-nya.

"Ti-tidak." sanggah Taeyong.

"Uncle Jaehyun!" Mark berlari dan langsung berhambur memeluk tubuh besar Jaehyun.

"Hai tampan. Sudah siap berangkat ke sekolah?" tanya Jaehyun.

"Sudah dong!" jawab Mark sembari melepas pelukannya. "Ayo berangkat, uncle!" ajaknya.

"Pamit dulu pada mommy-mu sayang."

Mark beralih menatap Taeyong, "Mommy, Mark berangkat sekolah bersama uncle Jaehyun dulu ya." pamitnya.

"Iya sayang. Kau jangan nakal ya." Taeyong berlutut menyamakan tinghinya dengan Mark, lalu menyodorkan pipinya di depan anaknya.

Cup!

Cup!

Mark langsung saja mengecup kedua pipi Taeyong bergantian.

Cup!

Dibalas oleh Taeyong yang mencium lama kening Mark.

"Oh ya Tae, pulang sekolah nanti aku ingin mengajak Mark berjalan-jalan ke timezone. Apakah boleh?" tanya Jaehyun meminta izin.

Taeyong tampak berpikir sebelum menjawab, "Ya sudah boleh. Tapi kau harus mengantarkan Mark pulang sebelum jam makan malam."

"Iya Tae." balas Jaehyun. "Kalau begitu aku dan Mark pergi dulu ya."

"Iya. Hati-hati!"

"Bye mommy!"

"Bye sayang!"

.

.

.

"Jangan nakal ya sayang!" ingat Jaehyun. "Nanti siang uncle akan menjemputmu."

"Iya uncle. Mark tidak akan nakal." balas Mark. "Sehabis pulang sekolah kita ke timezone kan?"

"Iya sayang." jawab Jaehyun.

"Ya sudah aku masuk ya uncle."

"Kau tidak mau mencium uncle seperti kau mencium mommy-mu." tanya Jaehyun. "Uncle kan juga ingin di cium oleh Mark." ucapnya manja sembari menyodorkan pipinya ke arah Mark.

Cup!

Cup!

Mark mencium kedua pipi Jaehyun bergantian. "Sudah." ucapnya dengan menunjukan cengiran khas-nya.

Jaehyun tertawa gemas sembari mengusak surai halus Mark. "Ya sudah sekarang kau masuk ke dalam kelas ya."

"Iya uncle. Bye bye~"

"Bye!"

.

.

.

"Tumben kau datang lebih pagi Tae." ucap Doyoung saat melihat Taeyong memasuki restaurant miliknya lebih awal dari biasanya. "Ini kan hari Senin, memangnya kau tidak mengantar Mark ke sekolah terlebih dahulu?" lanjutnya.

"Mark sudah di antar oleh salah satu temanku." jawab Taeyong sembari membersihkan meja.

"Temanmu? Siapa?"

"Namanya Jaehyun."

"Kekasihmu ya?" tanya Doyoung dengan nada menggoda

"Ck bukan bodoh!" sanggah Taeyong.

"Ya kan aku hanya bertanya." balas Doyoung. "Kau tidak mau menceritakannya pada sepupumu ini?" tanyanya dengan menunjukan aegyo.

"Itu menjijikan." balas Taeyong. Taeyong menghampiri Doyoung dan duduk disebelahnya. "Jaehyun temanku, aku bertemu dengannya di salah satu mall sekitar sebulan yang lalu. Aku merasa selama ini dia terus mendekatiku, entah aku yang terlalu ge-er atau dia memang benar-benar sedang mendekatiku." jelas Taeyong.

"Pasti dia menyukaimu Tae." ucap Doyoung. "Semoga saja dia secepatnya menyatakan perasaannya padamu agar kau bisa secepatnya menikah lagi. Temanmu Ten dua minggu lagi akan menikah kan. Masa kau tidak mau menyusul?"

"Ck urusi saja dulu hubunganmu dengan Taeil hyung, kapan dia akan menikahimu? Sudah pacaran 3 tahun, tapi dia tak kunjung melamarmu." balas Taeyong dengan nada mengejek.

"Ya kau kan tahu, Taeil hyung adalah seorang dosen yang sangat sibuk. Dia sedang menunggu waktu yang tepat untuk melamarku."

"Tapi bagaimana jika ternyata selama ini dia memang tak berniat menikahimu dan hanya ingin mempermainkanmu?" tanya Taeyong dengan nada (sok) serius.

"YAK! Jangan bicara sembarangan Lee!" sungut Doyoung sembari memukul kepala Taeyong menggunakan lap yang dibuat untuk mengelap meja tadi.

"YAK! RAMBUTKU JADI BERANTAKAN!!" teriak Taeyong lalu balas memukul kepala sepupuny

***

Hari ini double up nih wkwk

Janlup Vomment gais^^

Young Mom (Jaeyong)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang