Haii, ini cerita ke dua aku🙂.Berharap banget kalian nikmatin cerita ini. Dan maaf kalau masih ada kekurangan.
Dan yah, jangan lupa buat baca "Backstreet" tepatnya cerita pertama aku🙂.
✨Happy reading guys✨
Cuaca pagi ini cukup cerah, membuat Renata Valencia yang ingin menuju ke sekolah menambah semangatnya. Namun, statusnya sebagai murid pindahan sedikit membuatnya takut. Ia takut tak akan mendapatkan seorang teman.
"Bun, Rena berangkat dulu ya," pamit Rena pada Rika.
"Nggak sekalian nungguin Ayah, Ayah lagi siap-siap turun loh," balas Rika dengan senyumnya.
"Udah turun bun," sela pria tampan dengan sedikit rambut putihnya yang kini menuruni anak tangga satu persatu.
"E-mm yah, Rena berangkat duluan ya. Takutnya Rena telat," pamit Rena pada ayahnya.
"Nggak mau nungguin ayah dulu?" tanya Bagas pada anak semata wayangnya ini.
"Nggak usah ayah," jawab Rena.
"Ya udah, Rena berangkat dulu. Assalamualaikum," ujar Rena dengan senyum manisnya yang berlalu menuju pintu utama.
"Wa'alaikumussalam," jawab kedua orangtuanya.
Berjalan kaki adalah hobi seorang Renata Valencia. Menurutnya ini adalah hal yang sangat mengasyikkan, menghirup udara segar membuatnya lebih fresh. Apalagi jarak rumah dan sekolah barunya terbilang cukup dekat, hanya berjalan kaki sekitar 15 menit ia sudah sampai di depan gerbang sekolah.
Rena sedikit menghela nafasnya dengan pelan. Ia benar-benar takut tak mendapatkan teman.
...
"Assalamualaikum, pagi semua. Di sini ibu sengaja masuk di kelas kalian, karena pagi ini kalian kedatangan teman baru. Ayo Rena, sini masuk," ujar Bu Dewi selaku wali kelas XII Mipa 1. Di mana itu adalah kelas yang Rena tempati.
"Assalamualaikum, kenalin nama aku Renata Valencia. Kalian bisa manggil aku Rena," ucap Rena dengan memperkenalkan dirinya.
"Sekarang kamu duduk didekat Clara," ucap Bu Dewi dengan menunjuk tempat di mana Clara duduk.
Dengan sedikit mengangguk, Rena berjalan mangikuti arahan gurunya.
Kelas yang tadinya sedikit riuh kembali hening ketika bu Dewi tergantikan dengan bu Tika, guru Matematika mereka.
Mungkin mood guru itu sedang tidak baik. Bu Tika langsung memberikan beberapa tugas tanpa penjelasan, yang membuat beberapa siswa menghela nafas panjang. Hingga bu Tika keluar, kelaspun kembali riuh.
"Hai, kenalin nama gue Clara. Clara Veronica," ucap Clara dengan teman sebangkunya yang tak lain adalah Rena.
"U-umm hai, nama aku Rena. Renata Valencia," balas Rena dengan menampakkan senyumnya.
"Gue mau ke kantin, lo mau ikut?" tanya Clara. Ia tahu bagaimana rasanya jadi anak baru, karena dulunya ia sama dengan Rena.
"Boleh," jawab Rena dan berjalan berdampingan dengan Clara menuju kantin.
...
"Na, lo nggak ke sekolah?" tanya Leo pada Arkan ketika mengangkat teleponnya.
"Na na na na, lo pikir nama gue Nana," jawab Arkan dengan sedikit galak.
"Dih galak benner, gue aduin sama Bunda baru tahu rasa lo," ancam Leo yang tak sedikitpun berpengaruh pada Arkan.
"Bodo."
"Arkana lo nggak sekolah?" tanya Leo sekali lagi.
"Nggak." jawab Arkan
"Yah sangat disayangkan, tadi ada murid baru, cewek lagi."
"Terus?"
"Nggak papa, Leo cuman pengen bilang sama Arkan," ucap Leo yang sedikit terdengar lebay ditelinga seorang Arkana Nagendra Lasmana.
"Lebay lo. Udah ye, gue matiin, ganggu orang tidur lo," balas Arkan dengan mematikan teleponnya.
"Woyy, bule gadungan. Noh Pak Jaka nyariin," teriak seseorang dari belakang yang tak lain adalah Gavin Anggara.
Sedangkan Leo yang diteriaki seperti itu hanya memberikan tatapan tajamnya pada sahabatnya itu.
"Gila lo, bilang aja lo iri ama gue kan, yang jelas-jelas bule asli," balas Leo dengan menaik turunkan kedua alisnya.
"Najis gue iri sama orang kayak lo."
"Ehh, Pak Jaka manggilin gue kenapa?" tanya Leo.
"Mana ketahu, lo pikir gue laki'nye."
"Lah lo suka ama Pak Jaka? Lo homo Vin?" ujar Leo sembarangan yang disusul dengan tawa kerasnya."Gue harus bilang Arkan nih."
"Bangsat lo, udah sana, minggat lo dari hadapan gue."
"Umm, oghey, sekalian gue bilangin ama Pak jaka," ujar Leo yang masih dengan tawa lepasnya.
"Ngomong sekali lagi, gue tendang lo dari sini," gertak Gavin yang membuat nyali Leo sedikit menciut.
"Eitsss, santai bro. Leo pergi dulu, bye-bye Gavin sayang," teriak Leo dengan berlari cepat meninggalkan Gavin dengan amarahnya.
"LEONARDO SEBASTIAN," teriak Gavin yang pastinya sudah tak terdengar oleh Leo.
🖤🖤🖤🖤
Jangan lupa follow ig @wattpadnara.
Di sana aku bakal ngasih info tentang cerita aku.Angkasa
![](https://img.wattpad.com/cover/242783651-288-k450338.jpg)
YOU ARE READING
RenArkana
General FictionCerita ini tak jauh dari kata "Cinta Dalam Diam". Di mana seorang gadis yang tengah menaruh hati pada lelaki yang pertama kali ia lihat. "Aku lebih baik memilih cara ini. Dengan memendam perasaan ini membuatku lebih baik, walaupun dengan sedikit lu...