petrichor, bau tanah yang menenangkan setelah hujan.
layaknya Jay yang memberi ketenangan kepada seorang Yang Jungwon setelah hujan di 'hari itu' yang membuat hatinya hancur menjadi 1001 bagian.
⚠️ bxb
⚠️ plagiat minggir
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
'kak jay buruu sunoo mau bareng katanya, lima menit lagi harus uda turun loh ya gapake lama'
"iya dek sabar dong, udah kangen ya?"
tutt--
mereka sedang berada di kediaman keluarga jay, tadi mereka berangkat sangat pagi. jay sedang berganti pakaian untuk ke sekolah di dalam kamarnya dan jungwon menunggu di ruang tamu, ia sudah berpaikaian rapi dengan hoodie abu sebagai luaran. "sabar ya, emg sukanya ngaret si jay" ujar seorang wanita cantik yang jungwon tebak itu adalah ibu dari jay. "iya tante gapapa" ujar jungwon tak lupa menampilkan senyumannya dan dimplenya terbentuk jelas di kedua pipi jungwon. sambil memakai kacamata gayanya ibunda jay berjalan mengambil kunci mobil dan berlari kecil menghampiri jungwon yang terduduk di sofa. "tante duluan ya, kamu hati-hati. kalau jay macem² bilang tante ya sayang. bye²" kata sang ibunda sambil mengusap kepala jungwon lembut. gayanya benar-benar berkelas namun hatinya sangat lembut, pikir jungwon.
"lama banget si sunoo kebiasaan"
"ga sabaran banget sih lo"
"bicik"
"dek dek"
"hmm"
"dek liat sini"
"apasiii"
akhirnya jungwon menengok. saat ia menengok, jungwon mendapati jay yang sedang mengarahkan ponsel ke arahnya, jungwon yang tidak mau terlihat jelek langsung bergaya.
jungwon itu semalaman tak bisa tidur, ia hanya tidur beberapa jam menjelang fajar saja, dan akibatnya ialah sekarang kepalanya pusing.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"kok bisa gemesin banget sih dek" jay mengacak gemas rambut jungwon setelah ia melihat hasil jepretannya. "takdir kak"
"dOR PACARAN TROSS, SKUY BERANGKAT" potong sunoo yang tiba-tiba membuka pintu mobil belakang dan melompat duduk di sana. "bisa ga sih nu ga usah heboh"
