petrichor, bau tanah yang menenangkan setelah hujan.
layaknya Jay yang memberi ketenangan kepada seorang Yang Jungwon setelah hujan di 'hari itu' yang membuat hatinya hancur menjadi 1001 bagian.
⚠️ bxb
⚠️ plagiat minggir
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
jungwon merasa badannya sangat tidak enak, dia menggigil, kepalanya pusing, pandangannya sudah samar-samar.
brukk--
bukan, itu bukan bunda jungwon jatuh pingsan ataupun jungwon. itu adalah suara kakak kandung jungwon yang sedang turun tangga, dia terlalu khawatir dengan adiknya hingga tidak sadar bahwa dia langsung melompati 2 anak tangga hingga jatuh dan tersungkur ke lantai.
"aduh jeongin kamu tuh ada ada aja ya, hati hati kalau turun tangga sayang" nasehat sang bunda.
"hehehe maaf bun aku khawatir sama jungwon, itu jungwon kenapa bun?" jawab jeongin atau yang lebih sering di panggil 'kak jeje' oleh jungwon. bunda tidak menjawab, malah menyuruhnya untuk diam dulu. "maaf, nama kamu siapa nak?" tanya bunda kepada jay. "nama saya jay tante" mendengar jawaban jay bunda sedikit berpikir dan bertanya-tanya 'jay ini siapanya jungwon?' , 'kenapa anak kesayangannya itu bisa pulang bersama jay?' dan bunda ga pernah dengar apapun tentang jay dari jungwon, jelas bunda jungwon jadi bingung.
"jay, anu, jungwonnya dibawa ke kamar aja, ayo sini ikutin bunda" yang diperintah langsung membuntuti bunda sambil menggendong jungwon, kata jay sih digendong aja biar gak jatuh nantinya.
՞𖠵˓☔PETRICHOR˚ ༘♡
bunda menyuguhkan teh hangat kepada jay di ruang tamu, jangan lupa, jay juga kehujanan tadi walaupun hanya sedikit. tadi ia sudah ganti pakaian, tentu saja bukan baju jay sendiri, melainkan bunda meminjami jay baju jungwon yang masih agak kebesaran untung saja muat. "duh makasih ya tante saya jadi ngerepotin tante" ujar jay yang merasa tidak enak kepada bunda jungwon. "loh gapapa jay, malah bunda yang berterimakasih sama kamu karena udah nganterin jungwon pulang"
jay hanya tersenyum, dia sedang dalam mode 'sok' kalemnya. "jay, bunda boleh nanya?" bunda mulai mengintrogasi jay. "boleh,nanya apa ya tante?" jawab jay canggung, ia sebenarnya tegang, takut ditanya yang ngga ngga. "santai aja ganteng, panggil bunda aja" ucap bunda, dan dijawab oleh senyuman yang seraya dengan anggukan jay.
"kamu itu siapanya jungwon? gimana ceritanya jungwon bisa pulang sama kamu jay?" ah, jay sudah menebak pertanyaan ini yang akan dilontarkan oleh bundanya jungwon. "jay itu kakak kelasnya jungwon bun, jadi tadi pas pulang sekolah jay liat jungwon berdiri di depan gerbang sekolah sendirian dan keadaannya udah basah kuyup jadi jay panggil dan kita nunggu hujan reda terus naik bus deh, pas jungwon turun dia jalannya oleng dan lemes banget jadi jay khawatir terus jay anterin sampai sini deh bun" cerita jay panjang lebar.
"oalah gitu, kamu sebelumnya udah deket sama jungwon?" jay menjawab seadanya, dia jujur tidak ada yang dikurangkan maupun dilebihkan.
"kalau gitu jay pamit pulang aja ya bunda, udah malem" pamit jay kepada bunda yang baru saja selesai mengintrogasinya. "loh kamu mau langsung pulang jay? makan malem dulu aja disini ya?" tawar bunda.
