Part 1

10 1 0
                                    

AKU TIDAK MENGERTI
BAGAIMANA SESEORANG BISA
MENGATAKAN JIKA DIA
MENCINTAI SEKALIGUS MEMBENCI
KARENA YANG AKU RASAKAN SEBERAPA KALIPUN AKU
BERUSAHA MEMBENCINYA
PADA AKHIRNYA AKU MENYERAH DAN MENGALAH PADA
HATIKU YANG TETAP
MENGATAKAN JIKA HATIKU MENCINTAINYA

.
.
.
.

“Yaaaaaa, Lee Seha” seru salah seorang gadis lalu berjalan menghampiri temannya

Mendengar namanya terpanggil gadis tersebut membalikkan badannya dan tongkat yang berada digenggamannya dan menajamkan pendengarannya untuk mengetahui dari arah mana suara itu berasal

Tongkat yang ada ditangannya dia gunakan untuk meraba-raba ke sekitar untuk mencari tau dimana tempat yang dipijak oleh seseorang yang tadi memanggilnya

Tiba-tiba bahunya merasakan sentuhan tangan yang lembut diiringi suara dari seorang gadis yang sama yang tidak asing ditelinganya

Saerin :”maaf ya membuatmu menunggu lama, aku harus ke toko buku dulu tadi”Seru salah seorang gadis berambut pendek

Seha :”ah tidak masalah, kamu sendiri?”Jawab salah seorang gadis berambut panjang dengan poni tipis diatas dahinya

Saerin :”iya, aku kira tadi hachan datang duluan makanya aku tidak mengabarinya dan langsung pergi begitu saja, dia juga tidak mengangkat teleponku sih” Sambil berjalan meraih tangan gadis di sebelahnya dan mengajaknya untuk duduk disalah satu kursi

Seha :”Hachan bilang dia harus menemui ayahnya dulu, mungkin agak lama” Sambil meletakkan tongkatnya di samping kursi dan tersenyum tipis

Saerin hanya diam dan memandang orang didepannya dengan tatapan sedih yang langsung disadari oleh orang tersebut meskipun dia tidak melihatnya

Seha :"Berhentilah menatapku seperti itu, aku sudah lebih baik sekarang" Seru seha dan memberikan senyum tipisnya

Saerin hanya diam, dia raih tangan seha dan menggenggamnya lalu mengatakan sesuatu yang membuat seha tersenyum kembali

Saerin :"Tentu saja, kamu ini sahabatku, tidak ada yang mampu membuatmu menyerah dan putus asa bukan. Kamu kuat dan tidak perlu khawatirkan apapun karena aku akan selalu ada disini dan selalu menjadi sahabatmu yang akan selalu menjadi matamu untuk melihat indahnya dunia ini bersama" Seru saerin dengan mata yang berkaca-kaca
.
.
.
Ruangan tampak hening, hanya ada sedikit cahaya dari kaca jendela yang masuk dan mengganggu seorang yang sedang menjelajahi mimpinya

Tiba-tiba laki-laki tersebut terbangun dengan keringat disekujur tubuhnya dan nafas yang berat seakan-akan dia benar-benar kelelahan

Dia hanya diam tanpa mengatakan sepatah katapun, dia lalu menghempas selimut yang menutupi tubuhnya dan berjalan keluar kamar menuju dapur lalu meneguk segelas air untuk menghilangkan rasa hausnya dan segera kembali kekamarnya.

Tiba-tiba suara dari telepon genggam miliknya membuatnya tersadar, dia pun segera berdiri dan mengangkat panggilan telepon dari seseorang yang tidak asing untuknya

Sehun :"Ah aku tau, aku akan segera kesana" Seru laki-laki tersebut

Sehun :" Ummm hyung....tolong jangan beritahu eomma jika aku mendapat libur besok, aku ada urusan jadi kemungkinan aku tidak bisa menemui eomma" Berbicara dengan seseorang disebrang telepon, dia tampak gugup dan sesekali mengelus cengkuk lehernya

Sehun :" Ohhh terimakasih" Lalu menutup panggilan telepon itu

Dia lalu melempar telepon genggamnya keatas kasur dan berjalan menuju kamar mandi untuk bersiap-siap pergi
.
.
.
Hachan :"Kamu baik-baik saja seha?" Seru hachan tanpa mengalihkan pandangannya dari seorang gadis yang disukainya selama lebih dari 10 tahun

Dreams Bring Love "Mimpi Membawa Cinta" Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang